otaknya berpikir keras dengan siapa nanti dia akan ikut. Apakah yoongi atau jungkook, tapi menurutnya yang paling aman hanya bersama yoongi, karena dia tidak punya kekasih di sekolah ini.
jujur jimin merasa risih berada di kelas. orang orang sangat ingin tahu, sebenarnya jimin ini ada hubungan apa bersama yoongi dan jungkook. "jim kok lu bisa gebet yoongi sama jungkook?" jimin hanya memutar matanya malas, pertanyaan yang tidak masuk akal.
"tapi nih kalo misalnya lu sama jungkook, lu bakal jadi pelakor ga sih? secara jungkook kan udah sama yeri" canda perempuan berambut panjang.
"hati hati kalo ngomong" balas jimin dengan menahan amarahnya.
"yaelah santai aja kali hahaha, oh iya lu ditunggu yeri balik sekolah di belakang"
jimin pasti sudah menyangkanya, apalagi kalo bukan labrak melabrak. secara kekasihnya tadi berboncengan dengan jimin. ia sebenarnya tidak takut, namun hanya saja ia sedikit khawatir jika baju dan mukannya tidak akan semulus berangkat sekolah. jimin sudah pasti yakin jika yeri akan membawa teman laki lakinya untuk membantu, bagaimana jimin akan menang sudah pasti kalah angka dengan geng yeri.
tangannya meraih telepon genggam yang ada di saku celananya, dengan cepat ia memberi kabar yoongi dan jungkook, jika dirinya tidak bisa pulang bersama. ia sudah sangat pasrah dengan semua yang akan dialaminya.
- pulang sekolah [halaman belakang / gudang]
masih terdapat siswa yang berlalu lalang di tempat ini. setelah bel pulang tadi, jimin langung bergegas untuk menemui yeri dan teman temannya. kakinya di ketuk ketukan ke rumput hijau, selang 25 menit menunggu akhirnya mereka datang menemui jimin, tentunya dengan beberapa siswa di belakang yeri.
"uuu kesian pelakornya nunggu" cibir yeri dengan nada mengejek.
"the point, lu ngajak ketemuan gue disini buat apa?"
"ck, sebenernya gue ogah ketemu lu, tapi gue denger denger lu godain jungkook" nadanya sinis.
"haha ngaco lu pada, yang ada cowok lu kali" balasnya dengan tawa remeh.
"HAHAHAHA, cowok gue yang godain lu? wake up jimin" ucapnya sambil mendegungkan kepala jimin.
"ya, terserah" balasnya dengan santai, kakinya melangkah meninggalkan yeri dan kawanannya. tak lama sebutir telur busuk telah mengenai kepalanya, jimin terus berjalan mengacuhkan mereka. sebuah tangan menggenggam tangan jimin dengan kuat, yang membuat badannya jadi tidak seimbang. badannya jatuh mengenai rumput yang sudah kotor, karena ulah geng yeri.
dirinya berada di tengah tengah lingkaran kawanan yeri. telur busuk dan pasir mulai menghujani badan jimin. ia berkuat diri agar tidak tumbang ditengah rundungan.
"udah abis yer, ayo balik"
"haduuhhh tapi gue belum puas" kesalnya.
"masih ada osis anjing, lagi rapat hari ini"
"bodoh, kenapa ga bilang dari awal anjir" tegas yeri.
"lu ngebet anjing"
semua geng yeri meninggalkan tempat dimana jimin dirundung, sebelum meninggalkan jimin sendirian disana, yeri memperimgati sesuatu kepada jimin. yeri mencengkram pipi jimin dan mempertemukan kedua matanya.
"inget ya bangsat, kalo lo deketin jungkook lagi, ga akan segan gue bully lo lebih dari ini" ucapnya sambil melepaskan pipi jimin dengan kasar.
-
hobi di suruh untuk membuang sampah sebelum pulang rapat osis. ditangannya penuh dengan sampah plastik dan beberapa lembar kertas coretan yang sudah tidak terpakai. mata hobi menangkap sesosok lelaki yang sedang menepuk nepuk bajunya yang sepertinya kotor, di sekelilingnya di penuhi dengan bekas cangkang telur.
hobi lamgsung berlari menghampiri lelaki itu, jujur saja bau nya sangat menyengat, namun hobi masih punya hati melihat keadaan seseorang yang sedang membersihkan baju nya itu. hobi samgat memastikan perbuatan ini adalah perbuatan bullying, dia tidak habis pikir.
"lu gapapa?"
"hm"
"lu dibully?"
"haha iya"
"siapa nama lu?"
"jimin"
"whattt? angel"
hobi langsung membalik badan jimin, dan segera membantu membersihkan baju jimin. dirinya sangat khawatir dengan sosok mungil ini. ia seperti melihat jimin sedang menahan tangisnya.
"tangisin aja ji"
"e-enggakk" jimin menggeleng lemas.
"is okay, cuma ada gue sama lu" hobi mengelus punggung jimin yang sedikit getar.
air mata jimin tumpah seketika, dirinya sudah tidak bisa membendungnya. sangat sakit, dada jimin sakit seperti ada yang menonjoknya. dirinya sangat lelah.
-
setelah keadaan jimin mulai membaik, hobi mulai bertanya kembali dengan kejadian sebelumnya yang menimpa jimin. tangan hobi bergerak melindungi pundak jimin dengan jaketnya. tangannya menepuk nepuk pelan punggung jimin yang sempit.
"jadi lu kenapa?"
"ya lu taulah"
"sama siapa?"
jimin bungkam tak mau memberi tahu.
"sama siapa ji, ini udah kelewatan"
"yy-yerii sama temen temennya"
"ha? maksud lu pacar jungkook?"
"hmmm, gue izin nginep di rumah lu ya hari ini pleaseee" mohon jimin dengan puppy eyes.
"emmm, o-oke tapi izin dulu sama mama jungkook"
"siap boss"
"yaudah ayo pulang"
akhirnya jimin tidak menyangka akan pulang bersama dengan hobi, penyelamatnya. jimin langsung memberikan kabar kepada mama pani, jika dirinya akan menginap dirumah hobi.
"makasih bi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Di titipin [kookmin]
Fanfictionjungkook tak menyangka jika dirinya akan kedatangan tamu yang sangat menyebalkan-jimin. "gua lurus anj" namun semua berubah ketika jimin datang kerumahnya. • bxb • fluff ofc • lil bit nsfw • kata kata kasar • enemy to lovers • jimin centric