14. curhat

2K 200 6
                                        

📍part ini bakal panjang ga kaya cerita sebelumnya, semoga masih ada yang mau baca.

hobi menutup pintunya pelan. hari ini di rumah nya hanya ada jimin dan dirinya saja. orang tua nya sedang pergi berdinas, kemungkinan pulangnya esok hari. dirinya sudah biasa ditinggal dirumah, terkadang yoongi suka menemaninya bermain game sampai dini hari dan berakhir tidur bersama. namun kali ini sudah jarang, entah kenapa.

dirinya memasuki kamar yang sedang diisi juga oleh jimin. deretan pintu berhasil membuat jimin mendongak ke arah suara. lalu mereka berdua duduk di lantai sambil menyantap makanan yang yoongi berikan sebelumnya.

"enakk bangettt" ucap jimin sambil menyantap makanan dari yoongi.

"bener ji, ini tu makanan favorite gue sama yoongi kalo orang tua kerja"

"lohh..ternyata yoon suka main juga kerumah lu?" tanya jimin sambil menelan makanannya.

"gue sama yoon itu udah temenan dari kecil ji, kita dari sd, smp sampe sma terus barengan" balasnya dengan senyuman merekah.

jimin mengangguk dan tersenyum dengan jawaban hobi, namun sepertinya jimin tahu jika hobi ini memiliki rasa pada yoongi. dirinya bisa melihat dari mata berbinarnya saat menceritakan sosok yoongi. tiba tiba hobi membuka suara lagi, yang membuat jimin benar menduganya.

"kadang gue degdegan kalo deket sama dia, gue kayanya suka kali ya sama yoongi, ji?"

"udah ku duga" batin jimin.

"wkwkw iya kayanya bi, gue bakal bantu lu biar jadian sama yoongi pokoknya" ucap jimin antusias dengan hati yang sedih.

"maafin gue ji, kali ini gue gabakal biarin kehilangan yoongi buat kedua kalinya" batin hobi mengatakan.

jimin langsung merebahkan badannya di kasur besar hobi, dirinya tersenyum ketir. ketika hati mulai ada rasa dan berbunga, tetapi akhirnya gagal untuk mengalah. jimin semakin bersalah dengan datang di kehadiran teman teman jungkook. "ayo tidur bi" ajak jimin.

keduanya tertidur ke arah berlawanan dengan berbeda pikiran. yang satu mengalah dan satu lagi tidak mau kalah. jimin mengerti pasti hobi pun sangat lelah dengan penantiannya. "ji, jangan tiba tiba jadi beda ke yoongi gegara gue ya?" ucap hobi pelan sambil memejamkan matanya. "iya bi" singkat jimin dan menyusul hobi terlelap ke dunia
mimpi.

-

keduanya duduk di meja makan untuk sarapan, kedua orang tua hobi ternyata sudah pulang saat jam 3 pagi. ayahnya masih tertidur, mungkin karena lelah dengan tugasnya. suasana begitu hening, hanya terdengar suara gelas berisi susu yang di simpan kembali ke mejanya. sesuai dengan julukannya "pencair suasana" hobi membuka suara untuk bicara.

"eh papa sama mama lu kapan pulang dinasnya?"

"beberapa hari lagi bi"

"pasti gaasik ya dirumah jungkook?"

"asik kok, apalagi liat mami pani sama jungkook suka bercanda" jimin terkekeh.

"kapan lu mau bilang kalo yeri bully lu?"

"gausah lah, orang bentar lagi juga kita lulus"

"anjir ya gabisa gitu dong ji aneh lu, kalo lu gabisa cerita biar gue yang cerita ke dia"

"aduh hob, lagian dia gakan percaya apalagi ini sama orang tercinta"

hobi memendam rasa kesalnya, bisa bisanya yeri berbuat semena mena pada jimin yang baik hati. dirinya tidak mau tahu, hobi harus menceritakan semuanya kepada jungkook.

Di titipin [kookmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang