Bandara.
Utusan lomba dari Xaverius International HS sudah berkumpul di lobby bandara."Jangan terlalu tegang,sansssss!" Kata Mr.Melendez sebagai couch lomba.
"Nggak tegang pak,cuma capek doang." Isal meregangkan ototnya.
"Capek ngapain?" Tanya Regan.
Isal tersenyum tengil seakan memberi kode.
"Ooo clubbing teroooosss,udah dibilang no alcohol selama mau lomba. Masih aja!" Mr.Melendez menjewer kuping Isal.
"Adoh,pak ampun!!"
Merasa terganggu,Richelle melepaskan earphone-nya dan memperhatikan sekitar.
Tak lama kemudian, datang gerombolan siswa dari sekolah lain.
St.Camillus De Lel Academy.
Coach dari Xave'HS dan St.Camillus saling menyapa satu sama lain, berbeda dengan siswanya yang saling bertatapan sinis. Maklum lah kan masih jadi lawan,kalo dah jadi kawan mungkin beda cerita.
Setelah itu seluruh murid masuk dan melakukan pemeriksaan.
Richelle melangkah ke walkthrough metal detector dan....
Nittt... Nitttt... Nitttt...
Richelle memejamkan matanya. "Shit!"Murid yang sedang diperiksa langsung menoleh kearah Richelle yang mesinnya masih berbunyi.
"Yaelahhh,Chel. Udah dibilang tuh pistol tinggal aja dirumah!" Celetuk Chrystal dibelakang.
"Periksa tuh pak. Wah parah!" Rara mengompori.
Richelle mendelik tajam. "Bangsat!"
Petugas memeriksa dan menyuruhnya membuka hoodie yang ia pakai.
"Apa yang kamu bawa?" Tanya petugas itu.
"Udah gue bilang nggak ada," Richelle mengibas hoodie-nya.
Petugas tersebut menatapnya kesal dan langsung meraba kantong Richelle tanpa ijin.
"Jangan berani nyentuh gue lo!" Richelle menepis tangannya.
"Maaf,tapi ini kebijakan untuk---"
"Eehhh!" Salah satu petugas lain datang dengan nafas yang nggak beraturan. Dia mengatur nafasnya sebelum kembali berbicara.
"Dia.. Nggak papa langsung lolos aja..." Katanya.
"Hah? Kan dia----"
"Perintah dari boss!" Sahutnya.
Richelle menautkan alisnya sambil tersenyum,sedangkan petugas lain bingung. Kemudian Richelle merebut hoodie-nya kembali.
"Well, thanks dude." Ucap Richelle. "Besok gue jamin gaji lo naik,"
Richelle pergi dengan senyuman kecil di bibirnya,dia mengeluarkan vape yang ada dikantongnya. Si pemicu walkthrough detector berbunyi.
"Hedeh hampir aja!"
[ •••••• ]
Di pesawat.
"Enjoy your First Class,ladies and gents."Mereka mulai memesan makanan, minuman dan juga bertingkah seenak jidat.
KAMU SEDANG MEMBACA
℘ 𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐀 𝐒𝐡𝐚𝐦𝐞 (E.N.D)
Novela Juvenil⌠ あ⌡ 𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚞𝚕𝚕𝚢 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚁𝚒𝚌𝚑𝚎𝚕𝚕𝚎 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚝𝚞𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒? ❝ 𝗔𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗸𝗲𝗽𝘂𝘁𝘂𝘀𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗴𝘂𝗲 𝗯𝘂𝗮𝘁, 𝗶𝘁 𝗺𝗲𝗮𝗻𝘀 𝗴𝗼𝗼𝗱 𝗳𝗼𝗿 �...