Lobby Golden Palace Hotel.
"Ngantuk gitu lo,kurang tidur?" Celetuk Rara.Clara mengusap matanya lalu mendengus. "Iya gara-gara si culun,"
"Rese bat mesti sekamar sama dia." Tambah Viena.
"Book kamar lain lah," Kata Chrystal.
"Hotel ini nampung semua murid luar yang mau lomba, jadi semua kamar full. Gimana sih lo?"
"Tidur di lobby sini gih,mayan sofanya empuk."
Clara mendecak kesal lalu menoleh ke arah Feli.
"Hehh culun, agenda hari ini tuh latihan bukan jalan-jalan!" Clara menoyor kepalanya.
Mereka semua ikut menoleh ke Feli yang bajunya ramai banget kayak big sale.
"Baju nggak matching malah dipake," Celetuk Nickolas.
"Lagian baju murah juga, ini Gucci bukan?" Reyna menarik bajunya.
Feli menggeleng. "Buk... Bukan..."
"Jelas bukan lahh! Emang lo mampu beli? Yaelah,miskin!"
"Wihhhh,Addidas. KW super pasti kan?!" Isal menginjak sepatunya.
"Jangan... Nanti kotor..." Ucap Feli.
"Kotor ya kotor aja kali! Dasar culun!"
"Good morning, y'all." Mr. Melendez menyela keributan mereka.
Mr.Melendez menatap jam Rolex yang melingkar di tangan kirinya.
"Mobilnya udah di depan,silahkan."Mrs.Linda datang sambil membacakan nama siswa yang akan masuk ke mobil pertama.
"Richelle,Chrystal,Feli,Joe,Nickolas. Silahkan ke mobil,"
"Ihhhh,masa sama si culun sih?!" Pekik Chrystal.
"Heh,jalan kaki deh lo!" Suruh Joe ke Feli.
Feli tersentak. "Hah... Aku kan----"
"Buruan njing!" Bentak Richelle.
Feli langsung naik dan duduk.
"Okay,our next stop. Sky-High Training Center."
[ •••••• ]
Sky-High Training Center.
KAMU SEDANG MEMBACA
℘ 𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐀 𝐒𝐡𝐚𝐦𝐞 (E.N.D)
Ficção Adolescente⌠ あ⌡ 𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚞𝚕𝚕𝚢 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚁𝚒𝚌𝚑𝚎𝚕𝚕𝚎 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚝𝚞𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒? ❝ 𝗔𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗸𝗲𝗽𝘂𝘁𝘂𝘀𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗴𝘂𝗲 𝗯𝘂𝗮𝘁, 𝗶𝘁 𝗺𝗲𝗮𝗻𝘀 𝗴𝗼𝗼𝗱 𝗳𝗼𝗿 �...