Sehari sebelum lomba.
Richelle masih dengan panahannya berlatih di lapangan sekolah, dimana teman-temannya lagi pada istirahat. Beda dengan dirinya yang masih fokus mempersiapkan diri."Chel, istirahat. You're doing great." Ucap Mrs.Jordan.
Richelle masih fokus dengan target panahannya.
Mrs.Jordan menghela nafas panjang. "Istirahat, Chel. Nanti kamu kecapean."
Lagi dan lagi, Richelle nggak menggubris perkataan Mrs.Jordan.
Mrs.Jordan pun berdiri dengan maksud merebut panah Richelle dengan paksa. Tapi Richelle mengelak dan akhirnya istirahat.
"Nih," Mrs.Jordan memberikannya sebotol air mineral.
Richelle hanya menatap botol tersebut, Mrs.Jordan mengernyit heran.
"Kamu kenapa?" Tanya beliau.
Richelle menghela nafas panjang. "Mrs, maybe this will be my last competition."
"Eh? Kamu udah nggak minat archery lagi?"
"Archery itu udah kayak kehidupan saya, Mrs. Sampe saya aja rela bertaruh sesuatu demi ini." Ujar Richelle pelan.
Mrs.Jordan makin heran dengan perkataan Richelle, "Kamu sakit?"
Mata Richelle berkaca-kaca, dia hanya diam.
"Kenapa diam aja, Chel? Kamu beneran sakit?" Tanya Mrs.Jordan lagi.
Panah yang masih Richelle pegang tiba-tiba jatuh, Mrs.Jordan makin bingung dengan kejadian tersebut.
Richelle kembali menatap Mrs.Jordan. "Apa yang baru Mrs liat mungkin sudah cukup jelas,"
Mrs.Jordan masih diam membeku melihat Richelle melangkah pergi.
[ •••••• ]
"Weheee si pelatih kerasssss nihhh!" Seru Regan saat Richelle tiba di kantin.
"Udahh, Chel. Lo pasti menang kok!" Celetuk Clara.
Richelle meringis pelan, ia duduk di samping Chrystal dan Rara.
"Eh, tadi gue liat lo masuk ke ruang Madam Eugene bawa file, ngapain??" Tanya Isal.
Chrystal dan Rara menatap Richelle, yang ditatap berusaha untuk menutupi.
"Beliau minta data nilai gue,yaudah gue kasih." Sahut Richelle.
"Oooooh,"
Throwback pov.
Richelle membawa 1 map berisi berkas di tangannya ke dalam ruangan Madam Eugene."Ada yang bisa saya bantu, Richelle?" Tanya beliau.
Richelle menghela nafas, sedikit bergetar. "Sehabis lomba ini, saya mau keluar dari Archery, Madam."
"Loh, kenapa?" Madam Eugene tentu kaget. "Kamu handal di archery, Chel. Masa mau keluar? Nggak ada yang bisa gantiin kamu."
"Saya tau," Sahut Richelle cepat. Ia memberikan map yang ia bawa, Madam Eugene menerima map tersebut dan melihat isi berkasnya.
Raut wajah beliau langsung berubah seketika setelah tau apa maksud Richelle.
"I'm so sorry, Richelle." Lirih Madam Eugene.
KAMU SEDANG MEMBACA
℘ 𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐀 𝐒𝐡𝐚𝐦𝐞 (E.N.D)
Genç Kurgu⌠ あ⌡ 𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚖𝚋𝚞𝚕𝚕𝚢 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚁𝚒𝚌𝚑𝚎𝚕𝚕𝚎 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚝𝚞𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒? ❝ 𝗔𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗸𝗲𝗽𝘂𝘁𝘂𝘀𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗴𝘂𝗲 𝗯𝘂𝗮𝘁, 𝗶𝘁 𝗺𝗲𝗮𝗻𝘀 𝗴𝗼𝗼𝗱 𝗳𝗼𝗿 �...