D U A P U L U H S A T U

144 34 117
                                    


"We need an O.R stat, page Doctor Simon and Doctor Jill." Titah Dokter Rebecca ke suster. 

Badan Richelle yang bersimbah darah akhirnya tiba di rumah sakit bersama Rylee dan juga Ken. Mereka berdua langsung menunda seluruh jadwal penting.  

"Pak, Bu. Richelle mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian tangannya dan harus segera dioperasi." Terang Dokter Simon.

"Kita harus mengantisipasi jangan sampai ada saraf motorik yang rusak." Tambah Dokter Jill.

Ken langsung menandatangani form operasi.

 
Bip... Bip.... Bip...

  
"BP's dropping!" Dokter Rebecca menurunkan tempat tidurnya kemudian membawa Richelle ke ruang operasi.

     
[••••••]

    
BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

  
"YOU ALL SUCH A FOOL!" Ken baru saja melayangkan beberapa tinjuan ke Neo, Grevander, dan Eric.

Mereka bertiga tersungkur di lantai ruang tunggu.

"Kenapa kalian nggak ikutin dia, hah?! Tugas kalian tuh jagain dia, bukan di rumah aja!" Bentak Ken, ia mulai menendang kaki mereka satu persatu.

Setelah itu, Ken menarik kerah baju Grevander. "Dan kamu! Saya kasih kamu kepercayaan penuh buat jagain Richelle, lihat apa?? You failed me!"

Grevander yang hampir babak belur hanya bisa menunduk,

  
BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

 
"KEN UDAH!" Rylee menahannya agar tidak membabi-buta. "Ini bukan salah mereka! Kamu yang pegang surat asuh Richelle, seharusnya kamu yang lebih banyak di rumah, give her supporrt. Ini malah kerja terus, liat kan, Richelle jadi liar begini?!"

Ken menatap Rylee sinis, "nggak guna kamu datang kesini kalo cuma mau nyalahin aku!"

"Terus salah siapa? Teman-temannya? Mereka yang nyelamatin Richelle!"

Mereka berlima hanya diam mendengarkan pertengkaran kedua orang tua Richelle.

"Kalian siapa?" Tunjuk Rylee ke 3 orang cowok.

"Halo, Tante. Saya Alexio, pacarnya Richelle." Alexio mengulurkan tangannya.

Chrystal, Rara, Niel, dan Zion menoleh kaget.

 
'Masih aja!' - Chrystal.

'Kasian mana masih muda.' - Rara.

'Iyain biar dia seneng.' - Niel.

'Kalo aja Richelle denger, apa nggak di sentil bibirnya pake pisau bedah.' - Zion.

 
"Oh," Sahut Rylee ketus, tanpa menerima jabatan tangan Alexio.

 
'Sial, nggak Mama nggak anak, sama ternyata!' - Alexio.

   
---------

  
Beberapa jam kemudian....

 
Operasi Richelle berjalan lancar, mereka langsung menemui Richelle di ruang inap VIP. 

"Sweety," Rylee menggenggamnya.

℘ 𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐀 𝐒𝐡𝐚𝐦𝐞 (E.N.D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang