3. Taman

70 21 6
                                    

Happy reading 🖤

Hari ini adalah hari Minggu, dan Jesin sedang bermalas-malasan di kamarnya. Sedari tadi pagi ia hanya sibuk maratonan (Drakor) sampai sore dan akhirnya sekarang dia gabut, dan beralih mengambil hpnya.

Ting!! (Bunyi pesan masuk)

Cecant🖤

Tasya : Guyss!!! Ke taman yuk

Raya : Gaslah jemput gw tapi

Tasya : Okee, Jesin mana???

Hadir!! Gue juga ikut, bosan nih di rumah terus, tapi lu jemput gue juga yah nanti gw sharelock

Tasya : Oke kalian siap-siap dulu, bentar
lagi gue berangkat

Setelah membaca pesan tasya, Jesin langsung bangun dari tempat tidurnya dan mengganti pakaiannya, setelah itu turun kelantai bawah, orang tua Jesin sedang tidak dirumah, mereka sedang diluar, ada urusan katanya.

Setelah menunggu selama beberapa menit, Tasya dan Raya akhirnya datang, dan Jesin pun segera membuka pintu mobil tasya dan pergi.

****

Sesampainya di taman, mereka sangat bahagia. Mereka memilih duduk di kursi panjang yang memang tersedia di taman itu.

"Enak bnget yah disini, adem lagi" Ucap Raya sambil menutup matanya dan menikmati angin yang menerpa wajahnya.

"Nah iya" Jesin

"Makanya gue ngajak kalian kesini, karna gue tau kalian pasti gabut" Ucap Tasya

Jesin hanya tersenyum dan melihat kearah orang-orang yang berlalu lalang di depannya, hari ini di taman sedang rame mungkin karna weekend pikirnya.

"Duh gue haus nih, beli minum yok" ajak Tasya

"Yokklah gue juga nih, lu ikut nggak Jes?" tanya Raya

"Enggak deh, kalian aja, gue titip air mineral aja" Ucap Jesin sambil cengengesan.

"Yaudah lu tungguin gue sama tasya disini, jangan kamana mana ntar lu hilang lagi" Ucap Raya sambil tertawa dan meninggalkan Jesin sendirian.

Jesin hanya duduk dan memainkan hpnya sembari menunggu Raya dan tasya datang, dan tanpa jesin duga seseorang mengagetkannya.

"Doorrr" Ucap seseorang yang memegang pundak jesin sambil tertawa

"Astaghfirullah!!" pekik jesin saat terkejut

"Chandra!! Bangsat lu yah! Lu kenapa sih selalu ngagetin gue?!" lanjutnya saat melihat siapa yang mengagetkannya, dan pada saat itu ia juga melihat teryata Chandra tidak sendiri, melainkan ber4, dengan temannya, siapa lagi klau bukan Reval, nathan dan Jeno!!

"Hahahaha anjir Komuklu lucu hahahaha" Ucap Chandra sambil tertawa, yang di belakangnya Reval dan Nathan jga ikut tertawa, tidak seperti Chandra mereka berdua tertawa tampa suara. Sedangkan Jeno??Jeno hanya tersenyum. Apakah itu boleh di sebut senyum?!tipis sekali:v

"Lu sendiri? Jomblo yah~" Ucap Chandra lagi dengan nada mengejek.

"Apaansi gue kesini bareng Raya dan tasya, tapi mereka lagi beli mi-, nah tuh mereka" Ucap jesin terputus karna melihat raya dan tasya sudah datang, dan beralih menunjuk kearah mereka berdua.

Chandra dkk pun lansung melihat kearah Raya dan tasya.

"Lah kok rame, ehhh ada Nathan juga"ucap tasya sambil tersenyum lebar kepada nathan

"Hai Sya" Ucap Nathan tersenyum, yang membuat tasya ingin teriak saking senangnya, tapi ia tahan.

"Ohiya, kalian belum kenalankan sama Jesin?" Tanya Chandra pada ketiga temannya itu, yang dibalas anggukan oleh Nathan dan Reval

"Nah yaudah kenalan aja sekarang" lanjut Chandra

"Kenalin gue Jhonatan Emilio, lu bisa manggil gue Nathan" ucap Nathan tersenyum dan menyodorkan tangannya kepada jesin petanda ingin bersamalaman.

"Jesin Laurent" Ucap Jesin sambil membalas jabatan tangan jaemin

"Revaldi Avrio "ucap Reval tersenyum dan menyodorkan tangannya juga, yang dibalas oleh Jesin. Setelah itu jesin beralih menatap kearah Jeno yang hanya diam.

"Heh Jen!! lu nggak mau kenalan?" tanya Chandra yang melihat Jeno hanya terdiam dengan muka datarnya.

"Jefran Alvano" Ucap Jeno singkat.

"Jj-esin" ucap Jesin gugup

Setelah mendengar itu Jeno Berjalan meninggalkan mereka, yang berakhir di teriaki oleh Chandra

"Woy!! kok lu pergi, tunggu gue anjj!! Teriak Chandra

"Gue pergi dulu yah guys" lanjut Chandra lalu berlari menyusul Jeno.

"Ohiyaa kalau gitu gue sma Reval nyusul mereka berdua yah" Ucap Nathan lalu menarik tangan Reval, meninggalkan Jesin, tasya dan Raya. Setelah itu Jeno dkkpun menghilang dari pandangan mereka.

"Anjirr gue disapa Nathan" Ucap Tasya kegirangan

"Itumah karna lu yang sapa duluan" Ucap Ryujin sinis

"Yah gapapa dong, yang penting dia nyapa gue, avv" Ucap tasya yang masih tersenyum.

Tasya memang diam-diam menyukai Nathan, dia menyukai Nathan sejak kelas X, tapi ia takut mengungkapkannya, takut di tolak katanya. Bagaimana tidak, Nathan sama seperti Jeno, banyak kaum hawa yang tergila-gila padanya.

_______________TBC_______________

Hi, Mkasih udah baca cerita ini 🖤
Jangan lupa voment guys
Biar aku semangat lanjut ceritanya😁
See you next chapter~

SHADOW  || Lee Jeno [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang