Happy reading 🖤
"Jesin cepet bangun!!" Teriak asmi sambil mengetuk pintu kamar Jesin.
"Bentar ma, ini baru jam 6, jesin masih ngantuk" ucap Jesin lalu kembali memperbaiki posisi tidurnya.
"Di bawah udah ada Jeno!" Ucap Asmi lagi.
Mendengar itu Jesin langsung bangun dan segera membuka pintu kamarnya.
"Beneran ma??" Tanyanya.
"Iyaa, kalau nggak percaya kamu liat aja" ucap mama jesin lalu berjalan turun.
"Kamu cepet mandi gih, udah di tungguin tuh" ucap mamanya lagi.
"Iya ma" ucap Jesin lalu segera menutup pintunya, setelah itu jesin langsung menuju kamar mandi dan segera bersiap-siap.
Setelah beberapa menit jesin akhirnya turun, dan saat turun jesin melihat sudah ada Jeno disana, yang sedang asik ngobrol dengan mama dan papanya.
"Sini cepet, kamu sarapan dulu" ucap Asmi saat melihat Jesin.
Mendengar itu Jesin lalu berjalan kearah meja makan dan menarik kursi yang ada di depan Jeno,lalu duduk. Posisi mereka sekarang berhadapan, hanya meja yang menjadi pembatas mereka.
"Kenapa kesini?" Tanya Jesin pada Jeno.
Jeno hanya diam memperhatikan jesin."Jemput kamulah, kamu kan pacarnya" sahut mamanya.
"Nggak usah protes kamu cepet sarapan terus berangkat, ini udah mau jam 7 loh" ucap mama jesin lagi.
"Iya ma"
"Jeno kamu nggak sarapan??" Tanya Ersan
"Enggak om, tadi Jeno udah sarapan di rumah" ucap Jeno yang di balas anggukan oleh Ersan.
Jeno lalu kembali memerhatikan jesin yang sibuk dengan makanannya itu, dan setelah beberapa menit jesin akhirnya selesai.
"Jen, ayok" ajak jesin yang dibalas anggukan oleh Jeno.
"Yaudah kalau gitu kita berangkat dulu yah Tante, om" ucap Jeno lalu menyalimi tangan orang tua Jesin satu persatu, disusul oleh jesin.
"Jesin berangkat yah" ucap Jesin
"Kalian hati-hati" ucap Asmi
Jeno dan jesin kemudian berjalan keluar menuju mobil Jeno yang sudah terparkir di depan rumah Jesin.
"Masuk" ucap Jeno saat membukakan jesin pintu mobilnya, mendengar itu Jesin masuk tanpa membalas ucapan Jeno.
Setelah melihat Jesin masuk, Jeno lalu menutup pintu dan segera berjalan kearah kursi pengemudi dan menyetir mobilnya.
Saat di perjalanan tidak ada pembicaraan diantara mereka, Jeno hanya diam begitupun dengan jesin yang malu untuk memulai.
"Sesuai perjanjian, mulai hari ini lu harus jadi pacar gue" ucap Jeno tiba-tiba.
"Pacar pura pura!" Saut jesin cepat.
"Iyaa"
"Ohiyaa biar semua orang percaya, kita kalau ngomong pakai aku-kamu jangan lu-gue" ucap Jeno lagi.
"Iyaa gue ngerti"
"Udah di bilangin, pakai aku-kamu" ucap Jeno melihat kearah Jesin.
"Tapi disini gaada orang" balas jesin
"Biar kita terbiasa" ucap Jeno lagi yang masih melihat Jesin.
"Iyadeh" ucap Jesin
"tapi lu- eh kamu nggak usah lihat a-aku, fokus nyetir aja, nanti bisa bisa kamu nabrak " ucap jesin yang sedang gugup akibat di tatap oleh Jeno.
Melihat Jesin gugup, Jeno hanya tersenyum tipis lalu kembali melihat kearah depan dan fokus menyetir mobilnya.
****
Sekarang mobil Jeno sudah memasuki area sekolah, dan seperti biasanya jika Jeno sudah datang, para kaum hawa sudah banyak yang menunggunya di parkiran.
Melihat itu Jesin lalu meneguk Salivanya, ia ragu untuk turun dari mobil Jeno, apalagi nanti harus berpura-pura pacaran dengan Jeno.
"Jen, kayaknya nggak jadi deh, gue nggak mau pura-pura jadi pacar lu" ucap Jesin pada Jeno yang sibuk membuka seatbeltnya dan bersiap untuk membuka pintu mobilnya.
Mendengar itu Jeno lalu berhenti dan menatap Jesin heran "kenapa??" Tanyanya.
"Gue takut di bully sama para fans lu, eh bukan takut sih tapi gue gamau di ganggu sama mereka.
"Tenang aja, itu bisa gue atur" ucap Jeno lalu membuka pintu mobilnya dan turun.
Jesin hanya diam di tempat duduknya tanpa berniat turun.
"Turun" ucap Jeno saat membuka pintu tempat duduk jesin.
"Gue malu" ucap Jesin pelan
"Gapapa, ayok!" Ucap Jeno lalu sedikit menarik tangan Jesin untuk turun.
Semua tatapan siswa/i yang ada di parkiran melihat kearah Jeno dan jesin. Banyak yang berbisik-bisik sambil melihat kearah mereka.
"Lah kok ada jesin?!" Ucap salah satu siswi yang berdiri tak jauh dari tempat jesin dan Jeno.
"Kok mereka bisa bareng yah?" Ucap siswi yang lainnya.
Sementara itu Jeno tidak menghiraukan perkataan mereka, dia lalu menggandeng tangan Jesin dan segera berjalan menuju kelasnya. Lain halnya dengan jesin yang malu dan kaget saat Jeno tiba-tiba menggandengnya.
"Jen malu" ucap Jesin pelan.
Jeno tidak menghiraukan jesin, dan saat berjalan di koridor, semua siswa/i juga kaget saat melihat Jeno menggandeng tangan Jesin.
"OMG Jeno??"
"Kok mereka gandengan?
"Mereka pacaran?" Ucap gadis yang ada di belakang Jeno
Mendengar perkataan mereka semua, Jeno lalu berhenti berjalan dan berbalik melihat kearah semua siswa-siswi yang ada disana. "Iyaa, gue sama Jesin pacaran" ucap Jeno yang membuat semuanya kaget.
Mereka tidak menyangka seorang Jefran Alvano yang terkenal cuek disekolah ini tiba-tiba mempunyai pacar, dan pacarnya itu merupakan murid baru di sekolah mereka.
Setelah mengatakan itu, Jeno kembali melanjutkan langkahnya dan masih menggandeng tangan Jesin.
_______________TBC_______________
Hi guys,
Makasih udah baca cerita ini
Jangan lupa voment
And see you next chapter 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW || Lee Jeno [ON GOING]
Teen FictionBagaimana perasaan kalian, jika seseorang yang kalian sayangi menghilang?? Tidak ada kabar sampai bertahun-tahun. Rindu?? Sedih?? Khawatir?? Sudah pasti!! Itu yang dirasakan oleh seorang gadis yang bernama "Jesin Laurent" ia harus menerima kenyataa...