10. Pura-pura

43 8 0
                                    

Happy Reading 🖤

Sekarang Jesin dan orang tuanya sudah sampai, mereka segera turun dari mobil. Jesin berdecak kagum saat melihat rumah ini lebih besar dari rumahnya, dan juga halaman rumahnya yang begitu luas, dan semua tanaman di rumah ini berjejer rapi. Jesin yakin, teman mamanya ini pasti sangat kaya.

Jesin dan orang tuanya lalu berjalan masuk, disana jesin melihat tamu-tamu yang ada disana semuanya menggunakan dress dan jas, jesin bisa tebak disana banyak pengusaha-pengusaha kaya.

"ASMI!!" Panggil seseorang dan melambai kearah jesin dan orang tuanya.

"Eh Jesica!" Ucap mama jesin lalu sedikit berlari mendekati temannya itu, dan disusul jesin dan papanya yang masih berjalan santai di belakang.

"Happy birthday yah ca" ucap Asmi saat memeluk Jesica.

"Makasih, ran" ucap Jesica membalas pelukan Asmi.

"Happy birthday" ucap Ersan tersenyum

"Makasih yah Ersan" balas Jesica

Setelah mendengarkan itu Ersan lalu berjalan kearah Dhirendra, teman bisninya yang juga merupakan suami Jesica.

"Sama sama, btw kenalin nih anak aku, Jesin Laurent" ucap Asmi lalu menunjuk kearah Jesin yang sedari tadi berdiri di sampingnya dan melihat kearah mereka.

Setelah mendengar perkataan Asmi, Jesica lalu beralih melihat kearah Jesin. "Ya Allah ran, ini anak kamu??" Tanya Jesica.

"Iya ca, ohiyaa dia itu juga suka bikin kue loh sama kayak kamu" ucap Asmi sembari tersenyum.

"Wah beneran??" Tanyanya pada Jesin.

"Iya tan" ucap Jesin malu.

"Cantik banget sih" ucapnya lagi yang mebuat Jesin malu, dan beralih memeluk jesin.

"Makasih, btw Happy birthday yah tan" ucap Jesin membalas pelukan Jesica.

Setelah itu Jesica melepas pelukannya pada jesin dan kemudian menatap Jesin lagi, " kamu sekolah dimana sayang??" Tanyanya

"Di SMA DREAM tan"

"Oh kamu sekolah disana" celetuk dhirendra

"Iyaa om" jawab jesin.

" Kamu kayaknya seumuran sama anak tante deh" ucap jesica tersenyum.

"Bentar yah tante panggilin anak tante" lanjutnya

"JEFRAN!!" Panggil Jesica sedikit berteriak, kepada anaknya yang sedang duduk dengan temannya, yang tak jauh dari mereka.

Mendengar itu Jesin kaget, nama itu terdengar tidak asing di telinganya, ia lalu melihat kearah nama yang di sebutkan.

Orang itu berjalan kearah jesin, lebih tepatnya kearah mamanya.

"Kenapa ma?" Tanyanya

"Ini ada anak temen mama, mau kenalan sama kamu" ucap Jesica dan menunjuk kearah Jesin.

"Jj-eno"

"Kalian saling kenal?" Tanya Jesica

"Nggak cuman kenal tan, mereka juga pacaran" celetuk Chandra yang tiba-tiba muncul di belakang Jeno, dia tidak sendiri ada Nathan dan Reval juga di belakangnya.

Mendengar perkataan chandra, jesin langsung terkejut " Eh, enggak kok tan, chandra bohong" Ucapnya

"Yah padahal tante udah seneng, kirain kalian beneran pacaran" ucap Jesica memelas.

"Kita emang pacaran kok ma" ucap Jeno santai

Mendengar itu, Jesin terkejut dan melotot kearah Jeno. Bukan hanya jesin yang terkejut tetapi Chandra, Nathan dan Reval juga. Chandra terkejut karna tadi dia hanya bercanda tetapi kenapa malah di iya-kan oleh Jeno.

"Serius??" Tanya Jesica memastikan

"Iya ma" ucap Jeno mengangguk.

"E-enggak kok tan, Jeno bo-," ucap Jesin terputus karna tangannya di tarik oleh Jeno, dan berjalan keluar.

"Kayaknya mereka beneran pacaran deh," ucap Jesica.

"Hahaiya ca" ucap Asmi sedikit tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Istri kita sahabatan, kita juga temenan dan Sekarang anak kita pacaran " ucap dhirendra kepada Ersan.

"Semoga kita bisa besanan" ucap Ersan sedikit tertawa.

"Amin" ucap Jesica dan Asmi bersamaan dan tertawa, Chandra Nathan dan Reval hanya diam sedari tadi mendengarkan perkataan mereka.

"Wah enak banget yah mereka, langsung di restuin" ucap Chandra

"Iyaa wkwk, btw mereka beneran pacaran?" Tanya reval.

"Gatau, tapi kalau mereka beneran pacaran gue seneng banget, akhirnya Jeno bisa moveon dari masa lalunya" ucap Nathan.

Sementara itu, Jeno masih menarik tangan Jesin dan berjalan kearah luar.

"Jen, tangan gue sakit" ucap Jesin saat merasakan pergelangan tangannya sakit akibat di tarik oleh Jeno.

Mendengar itu Jeno berhenti jalan dan melepaskan tangannya.

"Sorry"

Setelah mengatakan itu, tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka. Jesin diam menunggu Jeno berbicara tapi tak kunjung bicara juga, hingga akhirnya Jesin lelah.

"Jen, Kenapa lu bilang ke mereka kalau kita pacaran?" Tanya Jesin penasaran.

Mendengar itu Jeno lansung melihat kearah Jesin, "Bantu gue" ucapnya

"Hah?! Bantu apaan si??" Tanya Jesin

"Lu harus pura-pura jadi pacar gue"

"Eh, gue nggak mau!!" Ucap Jesin ngegas.
"Cari yang lain aja, gue nggak bisa" lanjutnya lalu berjalan masuk ke dalam rumah Jeno. Tapi, baru beberapa langkah Jeno segera menarik tangan Jesin.

"Gue bakal beliin lu album KPop, atau apapun yang lu mau" tawar Jeno yang membuat jesin tergiur.

Jesin lalu melihat kearah Jeno dan tersenyum "oke deal" ucanya lalu menjabat tangan Jeno.

_______________TBC_______________

_______________TBC_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dhirendra Pratama"

"Dhirendra Pratama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jesica"

Hi guys,
Makasih udah baca cerita ini
Jangan lupa voment 🖤
And see you next chapter~

SHADOW  || Lee Jeno [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang