Happy reading 🖤
"Astaghfirullah udah jam 7!!" Ucap Jesin panik saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 07:00 AM, ia segera bangun dan berlari kearah kamar mandi, dan segera memakai seragam sekolahnya.
Setelah bersiap-siap, Jesin lalu berlari menuruni tangga, yang membuat orang tuanya yang sedang di meja makan melihatnya heran.
"Pelan pelan jesin, nanti jatuh" ucap Asmiranda saat melihat anak gadisnya itu berlari menuruni tangga.
"Ma, pa, jesin berangkat dulu yah" Ucap Jesin lalu menyalami satu persatu orang tuanya.
"Loh kamu nggak sar-," Ucapan Ersan terpotong karna jesin sudah berlari keluar menuju mobilnya. Ersan dan Asmi hanya menggeleng melihat putrinya itu.
~~~
Sesampainya di sekolah Jesin melihat gerbang sekolah sudah tertutup, ia memohon untuk di bukakan pintu gerbang oleh satpam disana.
"Pak bukain dong, jesinkan baru pertama kali terlambat, yah pak plisss bukain, sekali ini aja" Ucap Jesin
"Yah nggak boleh neng, neng kan terlambat jadi yah nggak boleh masuk, tunggu disini aja sampai upacara selesai.
"Yah" ucap Jesin memelas
Jesin tidak tinggal diam, ia memikirkan cara agar bisa masuk tampa di hukum dan setelah berfikir lama jesin pergi tanpa sepengetahuan satpam disana, jesin bernekat untuk memanjat pagar yang ada di belakang dan akhirnya ia berhasil.
"Akhirnya gue bisa masuk, hufft" ucap Jesin yang masih ngos-ngosan.
"BERISIK!"
"Eh astaghfirullah!!"
Jesin terkejut, lalu melihat kearah suara itu berasal, dan teryata disana sudah ada Jeno yang sedang bersandar di tembok, jesin yakin bahwa Jeno pasti juga terlambat, karna di punggungnya masih ada tasnya yang bergantung.
"Jangan berisik lu mau ketahuan?!" Ucap Jeno kesal, mendengar itu Jesin menggelengkan kepalanya cepat.
Setelah mengucapkan itu, Jeno lalu pergi meninggalkan Jesin yang masih terdiam.
"Gue ikut" Ucap jesin yang masih berdiri di tempatnya.
Jeno berbalik kearah jesin, melihat Jesin sebentar, lalu kembali berjalan meninggalkan Jesin.
"TUNGGUIN GUE!!" Teriak Jesin yang membuat Jeno geram.
"Gue bilangin jangan berisik! yah jangan brisik!" Ucap Jeno sedikit membentak.
"KALIAN BERDUA IKUT SAYA!!"
Saat mendengar suara teriakan itu, Jesin dan Jeno terkejut dan melihat kearah belakang, teryata itu adalah suara Mark, Ketua OSIS SMA Dream.
Jeno lalu melihat kearah jesin dengan tatapan datar, yang membuat jesin merasa bersalah, mereka ketahuan karna Jesin teriak. Setelah itu Jeno berjalan mengikuti Mark yang ada di depannya dan kemudian disusul oleh jesin.
Sesampainya di lapangan, banyak siswa/i yang melihat kearah mereka. Dan setelah beberapa menit, upacara selesai dan semua siswa/i segera memasuki kelasnya, sehingga yang tersisa disana hanya sebagian murid saja.
"Jeno,Jeno, padahal lu itu wakil ketua osis di sekolah ini, tapi kenapa malah lu yang ngelanggar sih?!" ucap Mark, Jeno hanya diam mendengarkan perkataan Mark.
"Peraturan tetaplah peraturan, jadi lu tetap gue hukum"
"Kalian berdua saya hukum hormat disini, sampai jam pelajaran pertama selesai" Ucap Mark lalu berjalan meninggalkan mereka.
"Sorry~" Ucap Jesin pelan. Jeno hanya diam mendengarkan perkataan jesin, tanpa berniat membalasnya.
Setelah lama tidak ada pembicaraan, tiba tiba Jesin merasakan pusing, dan perutnya juga sakit, akibat tadi ia tidak sarapan.
"Duhh" Lirih Jesin pelan, sambil memegang perutnya yang terasa makin sakit, dan beberapa detik kemudian Jesin sudah tergeletak di lapangan.
Brukkk!!
*****
Setelah beberapa menit, akhirnya sekarang jesin sadar dan saat membuka matanya, ia melihat Raya dan tasya sudah ada di sampingnya.
"Akhirnya lu sadar juga" Ucap Raya
"Iyaa Jes, kita tuh khawatir banget tau nggak" Ucap tasya
"Lah kok gue disini" ucap Jesin saat melihat dirinya sudah berada di UKS
"Tadi lu pingsan, terus Reval ke kelas kita kasi tau gue sama Raya kalau lu ada disini, jadinya gue kesini deh" Ucap Tasya
"Ohiyaa kok lu bisa pingsan sih??" lanjutnya"Tadi tuh gue telat bangun, jadi nggak sempat sarapan" ucap Jesin
"Ohiyaa Jes, lu tau nggak sekarang di luar tuh lagi rame bahas lu sama Jeno?!" Ucap Raya
"Lah emangnya kenapa?" Tanya Jesin kebingungan.
"Yahkan tadi lu di hukum bareng Jeno, terus pas lu pingsan, lu tau nggak yang bawa lu ke sini siapa?!!" Raya
"Jj-eno??"
"Iyaa, dan asal lu tau yah, selama ini Jeno tuh terkenal cuek sama sekitarnya, kecuali sama temennya dan orang yang dia sayang. maybe" Ucap Raya dengan sedikit tertawa.
"Mungkin aja dia cuman kasihan" Ucap Jesin
"Dahlah nggak usah bahas itu, mending kita kekelas" ajak jesin yang di balas anggukan oleh Raya dan tasya, dan merekapun berjalan menuju ke kelas mereka.
"Teryata kamu peduli"-batin Jesin
_______________TBC_______________
Hi, Gimana ceritanya?
Sorry kalau ceritanya garing dan bnyak typo:)
Ohiyaa jangan lupa voment!!🖤
See you next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW || Lee Jeno [ON GOING]
Teen FictionBagaimana perasaan kalian, jika seseorang yang kalian sayangi menghilang?? Tidak ada kabar sampai bertahun-tahun. Rindu?? Sedih?? Khawatir?? Sudah pasti!! Itu yang dirasakan oleh seorang gadis yang bernama "Jesin Laurent" ia harus menerima kenyataa...