2

14K 845 318
                                    

Happy Reading

Amara kini tengah duduk di kursi yang ada di taman setelah pulang sekolah Amara sengaja tidak langsung pulang karna malas untuk bertemu dengan keluarganya apalagi keluarga besar nya sekarang tengah berada di sana sedari tadi malam.

Amara juga tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka tadi malam kalau mereka berencana pergi ke puncak untuk berlibur berhubung sekolah akan libur selama seminggu dan tentu saja mereka tidak mengajak Amara. Dan mereka akan berangkat setelah para anak anak mereka pulang sekolah.

Amara duduk termenung menatap lurus kedepan hingga ia merasakan bahunya di tepuk oleh seseorang yang membuat lamunannya terbuyar. Amara mendongak mendapati seorang pria paruh baya berusia sekitar 40 keatas.

"Amara" ucap orang itu.

"Ha, om siapa?" Tanya Amara .

"Kamu memikirkan Amira kembaranmu?" Tanya orang itu tanpa menjawab pertanyaan Amara.

"Tidak usah banyak tanya, ikut aku kau akan tau jawaban yang selama ini kamu cari" ajak pria itu saat melihat Amara akan membuka mulut lalu meninggalkan Amara.

Amara ragu namun tak urung ia tetap mengikuti pria itu. Pria itu masuk kedalam mobil dan Amara tetap mengikutinya. Mobil itu melaju meninggalkan taman.

Mobil yang di kendarai Amara dan pria yang ia temui di taman berhenti ke sebuah bangunan nampak seperti markas?. Pria itu melangkah kan kakinya mendekat ke arah bangunan itu diikuti Amara di belakangnya. Sesampainya di gerbang pria itu menempelkan tangannya ke sebuah alat. Pintu terbuka kemudian mereka masuk ke dalam.

***

Amara terdiam di kamarnya memikirkan kejadian tadi siang yang membuatnya terkejut sekaligus marah.

Flash back on


Sesampainya mereka di dalam Amara dan orang itu masuk ke dalam ruangan seperti ruang pribadi. Setelahnya mereka duduk di sebuah sofa yang ada di sana dengan pria itu yang membawa sebuah laptop di tangannya.

Pria itu membuka laptopnya menjentikkan jarinya setelah itu ia meletakkan laptopnya di meja tepat di depan amara. Amara yang tak mengerti menatap pria itu bingung.

"Lihat" ucap pria itu.

Amara mengalihkan pandangannya kearah laptop melihat laptop yang memperlihatkan seperti sebuah Vidio cctv.

Dalam vidio

Terlihat seorang gadis di kamarnya berseta beberapa orang disana yang Amara sangat kenal mereka.

Ya gadis itu adalah Amira sedangkan yang lainnya adalah keluarga besar smith.

"Gue gak nyangka ternyata Lo sama aja kayak Amara cih" sinis Rendy Abang kedua.

"Sifat Lo gak beda jauh dari kembaran Lo itu" ucap fendy, Abang ketiga.

"Papa kecewa sama kamu Amira ternyata kamu sama saja seperti Amara yang suka nyakitin Lia"

"Mama kecewa sama kamu"

"Lo kenapa dorong Lia ha?"

"Dasar biadap sama aja Lo kek amara"

"Mati aja Lo gak guna"

Terlihat Amira sedang menangis menggeleng kan kepalanya.

"Gak, Amira gak dorong Lia hiksss Mira gak dorong hiksss Mira gak gitu hikss" ucap Amira menangis kencang.

AMARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang