Happy reading
"Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, semua murid berbondong-bondong menuju parkiran sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing, tidak semua karena ada beberapa yang masih menongkrong atau memiliki urusan lain.
Amara sendiri kini sudah berada di dalam mobil dengan Reza yang menyetir, di samping Reza ada Zerin. Sedangkan Amara duduk di bangku penumpang sendiri.
Amara sedari tadi merasa bosan, ia menatap jengah Reza dan Zerin yang sedari tadi terus adu mulut. Entahlah terkadang Amara heran dengan mereka berdua yang terus saja bicara.
"Bang kak udah dong diem, pegel gue denger kalian berdua ribut muluk" ucap Amara kesal.
"Lagian Ra, Zerin minjem hp gue gak bilang-bilang, mana kuota gue di abisin lagi sama dia" ucap Reza menatap Zerin kesal.
"Ck kok jadi gue sih, lagian baru buat liat drakor bentar doang"
"Bentar kata lo Rin, Lo nontonnya lama bego"
"Halah emang lo nya aja yang miskin, hp doang bagus kuota kere"
"Heh enak aja lo ngatain gue kere"
"Ya emang gitu kan kenyataan"
Amara menghembuskan nafas, ia memijat keningnya yang terasa pusing mendengar ocehan Reza dan Zerin. Amara jadi berfikir, andai saja ada Elio mungkin Reza dan Zerin akan diam. Sayang sekali, laki-laki itu sudah pulang lebih dahulu.
***
Amara, Reza dan Zerin sudah tiba di mansion milik Ricky. Setelah memarkirkan mobil di garasi, mereka bertiga pun masuk kedalam mansion itu.
Sesampainya di dalam ternyata disana ada Ricky dan Reno dkk. Mereka bertiga pun menghampiri mereka.
"Tumben kalian kesini" celutuk Reza heran. Pasalnya Reno dkk sangat jarang datang kesini. Hanya bila ada sesuatu yang penting, baru mereka kan datang ke mansion Ricky ini.
"Gaada sih bang, tadi abis bantu bang Lio" jawab Reno.
"Lah emang si Lio ngapain?" tanya Zerin bingung.
"Lah kalian kagak tau" tanya Sean.
"Enggak, emang apaan?"
"Kan bang Lio mau ke luar pindah" ucap Rangga membuat mereka bertiga terkejut.
"Hah"
"Iya " ucap Ricky.
Amara, Reza dan Zerin pun kompak menoleh ke pada Ricky. Mereka bertiga menatap Ricky bingung, dan meminta penjelasan.
"Pindah kemana?" tanya Amara yang sedari tadi diam. Dirinya tadi juga terkejut ketika mendengar hal itu.
"London, di memutuskan untuk tinggal bersama keluarganya kembali" ucap Ricky.
"London, kok Lio mau? Bukannya Lio bilang enggak bakalan tinggal bareng mereka yah" ucap Zerin.
"Entahlah, ayah juga tidak tau. Elio hanya mengatakan kalau dia harus pergi"
"Tapi kenapa?"
Ricky mengangkat bahunya, "ayah gak tau, dia gak bilang apa-apa sama ayah" ucapnya yang membuat yang lain bingung.
"Lio gak ngomong alasan dia ke ayah gitu?" tanya Reza memastikan yang di jawab gelengan kepala oleh Ricky.
"Terus sekarang Lio mana?" tanya Reza lagi.
"Udah berangkat bang" ucap Arka.
Reza membulatkan matanya, "hah kapan? Anjir tu orang kagak pamitan sama gue dulu" ucapnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARA [END]
Short StorySUDAH TERBIT | tersedia di Google play store dan playbook bersama Eternity publishing #BELUM direvisi Bermula dari seorang gadis bernama Amara sherllya Smith yang merasa di asingkan oleh keluarga serta orang-orang yang disayanginya. Mereka lebih m...