Happy readingAmara dkk kini tengah berada di kantin. Bel istirahat kedua telah berbunyi 5 menit yang lalu. Susana di kantin juga sangat ramai diisi oleh siswa-siswi.
Di pojok kantin tepatnya di bangku paling pojok Amara dkk duduk seraya menikmati makanan mereka. Tidak ada percakapan di antara mereka. Semua diam dan fokus pada makanannya masing-masing.
PRANGG
Suara pecahan yang cukup nyaring itu membuat seluruh atensi siswa dan siswi yang ada di kantin berpusat pada satu objek.
Disana terlihat seorang gadis yang tengah terjatuh dengan memegang sebuah nampan, di depannya terdapat gelas dan juga mangkok beling yang sudah pecah bersamaan dengan makanan dan minuman.
Di depan gadis itu terdapat lima orang gadis tengah menatap sinis dan menertawakan gadis tersebut. Mereka adalah Liona dkk. Mereka dikenal sebagai Queen bullying.
"Haha ups, gak sengaja" ucap salah satu dari lima cewek itu. Sebut saja Bella.
"Aduh lo gapapa kan?" tanya Nelin dengan mimik wajah pura-pura panik.
"Duh pasti sakit ya?" tanya Cery dengan berpura-pura sedih.
"Sini gue bantu" ujar Sella mendekati gadis yang terjatuh itu.
Saat sudah dekat Sella menarik rambut gadis itu dengan kuat membuat sang empu memekik kesakitan.
"Sakit hmm?" tanya Sella mengangkat dagu gadis itu dan mencengkramnya kuat.
"Le-lepash" ucap gadis itu lirih.
"Shyuuttt cup cup cup sakit yah" ucap sela dengan mimik muka yang di buat buat.
Sekali hentakan Sella langsung menyentak dagu gadis itu kemudian menamparnya.
Plak
"Gimana enak?"
Liona yang sedari diam pun mulai berjalan mendekati Sella dan gadis itu. Sementara teman-temannya yang lain hanya diam menonton menatap gadis yang tengah terduduk itu dengan tatapan sinis.
Liona mendekati gadis itu mencengkramnya kuat dagu gadis itu, menatap tajam gadis yang tengah menatapnya takut.
"Lo.. masih berani juga ya, nunjukin muka lo di sekolah ini" ucap Liona rendah.
"Harus berapa kali sih Lia? harus berapa kali gue peringetin lo buat pergi dari sekolah ini? Belum cukup gue buat lo masuk rumah sakit kemaren hmmm?"
"Oh atau lo mau lagi, iya?" tanya Liona dengan penuh penekanan.
Sementara gadis yang tak lain adalah Melia itu hanya bisa diam. Dirinya terlalu takut untuk melawan Liona.
Liona menghempaskan dagu Melia, menampar pipi gadis itu dengan kuat.
Plak
Menjambak rambut gadis itu kuat.
"Arrghhh s-ssakiit" parau Melia dengan air mata yang sudah mengalir deras.
"Sakit? Sakit hmmm" Liona mencekik leher gadis itu membuat Melia memekik kaget, mukanya memerah dia kesusahan untuk bernapas.
"Mati lo anjing" umpat Liona melepaskan cekikannya pada leher gadis itu.
Namun secepat kilat ia meraih rambut Melia, menjambaknya kembali kemudian membenturkannya ke meja. Hingga darah segar mengalir dari pelipis Melia.
Dughhh
Bughh
Plakk
Srekk
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARA [END]
Short StorySUDAH TERBIT | tersedia di Google play store dan playbook bersama Eternity publishing #BELUM direvisi Bermula dari seorang gadis bernama Amara sherllya Smith yang merasa di asingkan oleh keluarga serta orang-orang yang disayanginya. Mereka lebih m...