07

31 14 2
                                    

Mereka semua ada di meja makan bahkan Sheyla pun ikut makan malam bersama malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semua ada di meja makan bahkan Sheyla pun ikut makan malam bersama malam ini.

Semua mata tertuju pada putri Cecila dia terlihat sangat cantik Sheyla jadi meeindukan dimana dia makan malam hanya dengan menggunakan kaus dan celana pendek.

Tapi tunggu apa-apaan ini, kenapa putri Cecila datang bersama pangeran Luis kenapa mereka selalu bersama sepertinya aku belum melihat putri Cecila bersama pangeran mahkota. pikir Sheyla.

Mereka menghabiskan makan malam dengan keheningan sesekali ratu Elena menanyakan pertanyaan pada putri namun yang lain hanya diam.

"Pangeran David biarkan nanti putri Cecila minum teh denganmu agar kalian bisa saling mengenal lebih dalam." Ujar raja.

David hanya mengangguk "para pangeran yang lain juga ikut supaya tidak terlalu canggung bagi mereka berdua. Untuk Sheyla ikutlah." Ujar Raja. Sheyla pun ikut mengangguk juga.

Mereka berada di bangunan yang terbuka langit bertabur bintang dengan angin malam yang sejuk waktu yang sangat tepat untuk minum teh.

Mereka semua memutuskan untuk minun teh di satu meja saja. Pangeran David duduk Di depan putri Cecila, Sheyla berada di sebelah putri Cecila dan pangeran yang lain berada di samping sampingnya.

Hanya ada keheningan, putri Cecila terlihat sangat canggung beda sekali saat dia hanya berdua dengan pangeran Luis. Dan sekarang pangeran Luis tidak ada disini.

Sheyla memutuskan untuk memecah keheningan karna dia memang tidak suka suasana ini "apakah putri Cecila betah tinggal diistana ini?" Tanya Sheyla asal.

Putri Cecila menengok pada Sheyla "aku betah disini, sebenarnya kau itu siapa? Aku seperti pernah melihatmu namun kau tampak asing." Ujarnya.

Sheyla melirik ke pangeran David mereka semua hanya diam. "Sheyla itu datang dari.."

"Dia tunanganku." Ucap pangeran Diven dan Pedro bersamaan memotong ucapan Diego.
Putri Cecila menatap tidak percaya pada Sheyla, Diven dan Pedro secara bergantian.

"Ekhem Sheyla ikut aku." Ajak pangeran Diven menggandeng tangan Sheyla untuk ikut dengan nya.

"Kita sudahi saja minum teh-nya malam ini, aku akan pergi ke kamar untuk istirahat." Ujar pangeran David.

Di tempat lain pangeran Diven mengajak Sheyla untuk pergi ke taman dekat kamarnya. "Ada apa pangeran?" Tanya Sheyla.

"Entahlah aku hanya ingin mengobrol denganmu. Lagipula kau pasti jenuh terus duduk di sana." Ucap Diven.

"Duduklah." Ujar pangeran sambil menepuk bangku di sebelahnya.

"Menurutmu kenapa kau bisa sampai kesini?." Tanya Diven.

"Aku tidak tau, yang aku ingat adalah aku terjebur kedalam sungai saat aku berhasil naik aku sudah berada di tempat yang berbeda. Lalu aku melihat rusa terpanah disitu aku tidak tau apa apa lagi kemudian terbangun di istana ini." Jelas Sheyla.

"Sungai?"
"Apa jika kau tau cara pulang kau akan pergi?" Tanya Diven.

"Tentu saja, aku sudah merencanakan besok akan pergi bersama bunda Leticia ke perpustakaan istana untuk mencari buku siapa tau ada petunjuk kan." Ujar Sheyla.

"Kau memanggil bunda Luis dengan sebutan Bunda juga?" Tanya Diven. Sheyla mengangguk.

"Mau kuberi tau rahasia?" Tanya Diven.

Sheyla hanya menatapnya dengan serius namun tidak terlalu berharap.

"Dulu aku menyukai putri Alicia, aku menyukai tunangan kakak ku sendiri." Ucapnya sambil terkekeh.

"Kami sering berkelahi namun aku kalah karna kenyataan nya putri Alicia adalah tunangan kakakku, aku tetap menyukainya. Tapi dia meninggal saat ulang tahunnya." Ucap Diven.

"Dan kau tau? Kau sangat mirip dengan nya." Ucap Diven namun Sheyla hanya diam.

"Jadi maksudku..."

"Kakak, Pangeran mahkota memanggilmu." Ucap Mateo yang terlihat kelelahan.

"Aku mencari kalian kemana mana, jarang sekali taman ini dikunjungi." Ujarnya.

"Antar Sheyla kekamarnya." Perintah Diven pada Mateo.
"Tenang saja." Ucap Mateo.

"Aku hanya tamu disini, tapi mengapa kalian memperlalukan ku seperti putri?" Tanya Sheyla.

"Mungkin karna kau dari masa depan? Besok kau harus cerita padaku bagaimana masa depan itu, sekarang cepat kekamar dan tidur agar bisa bangun pagi." Ucap Mateo.

Sheyla terkekeh mendengar ocehan Mateo, dia fikir dia sedang tidak berbicara dengan seorang pangeran tapi di sisi lain Mateo juga memiliki aura yang sama dengan saudara nya yang lain.

Sheyla sampai di kamarnya, mengucapkan terimakasih pada Mateo telah mengantarnya lalu masuk setelah Mateo pergi. Matanya tak sengaja melihat pangeran Luis dan putri Cecila di taman dekat kamarnya. Mereka sangat akrab sekali putri Cecila juga banyak tersenyum saat bersama Pangeran Luis.

Sheyla menghela nafas lalu beralih ke tempat tidurnya.
______________________________

Pagi harinya Sheyla pergi ke kamar selir Leticia. Dia sudah membuat janji akan mengajak Sheyla ke perpustakaan istana hari ini. Sheyla meminta izin untuk masuk kekamar setelah di izinkan baru dia masuk.

"Bunda hari ini kita ke perpustakaan kan?." Tanya Sheyla.

"Aku hampir saja lupa kalau hari ini ada janji dengan mu." Ujar selir Leticia.

"Tapi bunda tidak ada keperluan lain kan hari ini?" Tanya Sheyla memastikan. Selir Leticia menggeleng kemudian Sheyla tersenyum.

Sesampainya mereka di Perpustakaan istana Sheyla tampak kagum melihatnya, karna banyak sekali buku disini dan tempatnya sangat luas.

"Aku pernah membaca teori tentang dimensi waktu, aku kurang tau dimana letak buku itu tapi coba kita cari." Ujar Selir Leticia.

Sheyla mengangguk lalu mulai mencari buku dan membacanya satu persatu siapa tau di bisa menemukan nya. Ada beberapa aksara yang tidak bisa di mengerti.

"Sheyla coba kau pergi ke tempat buku bagian bulan sepertinya ada ramalan tentang bulan yang berhubungan tentang kedatangan dirimu." Ujar selir Leticia sambil membawa beberapa buku di tangannya.

Sheyla pergi ke bagian sana menatap begitu banyak buku. Sebenarnya dia tidak bisa membaca tulisan nya alhasil dia hanya mengambil asal.

Sheyla menatap selir Leticia yang sedang fokus dengan buku nya.

"Sepertinya buku itu tidak ada disini, tapi aku yakin pernah membaca kasus ini." Ucap selir Leticia.

"Tidak apa bunda, kita cari besok lagi saja."

Mereka pun keluar dari perpustakaan istana.

Mereka pun keluar dari perpustakaan istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasi buat yang udah baca dan vote.

maaf kalo banyak typo, karna nanti bakal di revisi!

PAST EMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang