Sheyla tidak bisa tidur malan ini, dia berdiri di depan jendela sambil memandangi bintang di langit.
Setiap dia menutup mata selalu terbayang wajah tampan dari pangeran Luis dan bayangan saat pangeran Luis menggenggam tangan nya. Astaga Sheyla apa yang terjadi dengan mu. Fikirnya.
Sheyla memutuskan untuk keluar kamar, mencari angin diluar supaya bisa menemukan kantuk nya.
Saat dia keluar kamar terdapat pangeran Diven yang sedang berdiri di depan kamar nya. "Pangeran ada apa disini? Apa kau mencari ku?" Tanya Sheyla.
Diven menggeleng kecil "aku hanya ingin memastikan, kau sudah tidur atau belum." Ucap Diven. "Ngomong-ngomong mau kemana kau malam malam begini keluar kamar?" Tanya Diven.
"Aku hanya ingin mencari angin karna tidak bisa tidur." Jawab Sheyla.
"Udara malam tidak baik, tapi jika kau tetap ingin biarkan aku menemani mu." ujar Diven.
Sheyla akhirnya mengangguk.
"Sheyla jika suatu saat ada salah satu pangeran yang menyukaimu kemudian mengajakmu menikah, tapi di sisi lain kau juga sudah tau cara pulang ke masa depan apakah kau akan bahagia dengan pangeran itu atau kembali ke masa depan?" Tanya Diven.
"Jangan salah faham, aku hanya bertanya." Peringat Diven."Hmm aku tidak tau, tapi sepertinya aku akan kembali ke masa depan untuk meminta restu hahahaha." Sheyla menjawab sambil tertawa
"Lagipula mana ada pangeran yang menyukai ku." Lanjutnya.Diven tersenyum mendengar jawaban Sheyla. "Apakah aku menjadi reinkarnasi juga dimasa depan?" Monolog nya.
Sheyla menatap ke arah Diven "ntahlah, jika aku menemukan orang yang mirip dengan mu dimasa depan, aku akan mengajak nya berteman." Ujar Sheyla.
Diven hanya diam memandang Sheyla "sebaik nya kau kembali ke kamarmu Sheyla, jangan sampai kau tertidur di sembarang tempat seperti kejadian tempo hari." Perintah Diven.
"Baiklah pangeran, aku akan kembali ke kamar." Sheyla membungkuk lalu pergi ke kamarnya.
_____________________Pagi telah tiba, tapi Sheyla masi tertidur. Cahaya matahari yang masuk ke kamarnya pun tak dapat membuat nya bangun.
Sampai siang tiba Sheyla baru bangun dari tidur nya. Jika saja ini di zaman nya mungkin dia sudah dimarahi oleh Bunda. Tapi disini sepertinya keberadaan nya tidak terlalu menonjol jadi jarang ada yang memperdulikan nya.
Sheyla berjalan-jalan di sekitar kamar nya, dia tidak tau harus melakukan apa hari ini. Tapi otak nya selalu memikirkan pangeran Luis, Sheyla langsung menggelengkan kepalanya.
Dia menatap hari ini petugas istana kelihatan sangat sibuk, apakah akan ada acara istana lagi? Atau pertunangan pangeran David dan putri Cecila di percepat? Batin-nya.
"Hay Sheyla, kemana saja kau? Kenapa baru kelihatan?" Tanya Pangeran Pedro yang berjalan dengan pangeran Rayan.
"Apa semalaman kau tidak tidur? Matamu seperti orang mengantuk." Ujar Pangeran Rayan.
"Oh benarkah?" Sheyla menunjuk kan kepalanya.
"Kau mau ikut kami?" Tanya Pedro.
"Kemana?"
"Aku dan Rayan akan pergi ke pusat kota, untuk mengambil pesanan kami disana." Jawab Pedro.
"Kenapa tidak menyuruh pengawal saja, kalian kan pangeran tinggal memerintah saja pasti langsung di turuti." Ucap Sheyla asal.
"Tidak semua berjalan seperti itu Sheyla." Ucap Rayan.
"Ayo ikut saja, nanti ku belikan kau sesuatu." Ajak pedro sambil menarik tangan Sheyla.
"Sebenarnya kenapa kalian ingin pergi kesana?" Tanya Sheyla penasaran.
"Apa kau belum tau? Diego besok berulang tahun ke-17 dan Raja membuatkan pesta dansa aku dan Rayan memesan sesuatu yang spesial untuk Diego." Jelas Pedro.
"Ah benarkah? Aku ingin memberinya hadiah juga, tapi aku tidak punya uang. Bisakah kalian membelanjakan hadiah untuk pangeran Diego padaku?" Tanya Sheyla agak ragu.
"Tenang saja, besok malam juga semua memakai topeng jadi kau akan kubelikan topeng yang terbaik." Ujar Rayan.
Sheyla tersenyum senang "trimakasi." Lalu mereka bertika naik sebuah kreta kudang yang membawa mereka ke pusat kota.
Di pasar pusat kota banyak sekali pedagang-pedagang yang di lihat Sheyla, dia merasa seperti sedang berada di dalam film yang sering dia tonton.
"Apakah di masa depan tidak ada tempat seperti ini?" Tanya Raya.
"Ada lah."
"Kenapa kau terlihat seperti belum pernah melihat tempat ini?"
"Memang ada tapi aku belum pernah kesana langsung." Jawab Sheyla.
"Lalu dimana kau membeli barang? Apa kau juga seorang putri yang mau apa-apa tinggal perintah?" Tanya Pedro.
Sheyla menghela nafas "di masa ku bukanlah masa kerajaan lagi pangeran, aku membeli barang di Mall tempatnya di dalam gedung sejuk banyak Ac nya."
"Terserah apa kata kau saja Sheyla." Rayan yang malas mendengar nya langsung mendahului Sheyla dan Pedro dan berjalan di depan mereka berdua.
Sheyla sudah membeli sebuah hadiah yang akan dia berikan pada pangeran Diego, sebenarnya bukan dia yang beli dia hanya memilih karna tidak memiki uang.
Pedro dan Rayan juga sudah mengambil barang pesanan mereka. Kini mereka bertiga berjalan-jalan karna Sheyla sangat ingin berkeliling.
Pedro yang merasa kasihan pada Sheyla pun mengikuti keinginan Sheyla, Rayan yang tadinya malas kini ikut menemani Sheyla berkeliling pasar.
"Bukankah itu pangerang Luis?" Tanya Sheyla sambil menunjuk.
"Ayo kita kesana." Tangan Sheyla di pegang oleh Rayan menyebabkan langkahnya terhenti. "Biarkan saja, ayo kita pulang." Ajak Rayan.
"Tapi aku ingin menemuinya sebentar." Seakan lupa kalau tadi malam dia berniat untuk menghindar dari Luis untuk sementara waktu.
"Jika kau kesana, aku akan meninggalkan mu." Ucapan Rayan membuat Sheyla berhenti. "Baiklah aku ikut dengan pangeran saja." Ucap Sheyla lalu mengikuti Pedro dan Rayan dari belakang.
Jangan lupa buat Vote dan komennya💕
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST EMPIRE
Historical FictionWaktu pertengahan bulan dimana terjadinya fenomena bulan purnama utuh disitulah terbukanya portal antar dimensi. Sheyla gadis yang tidak tau apa-apa, tiba-tiba terpental ke dimensi lain. berada di zaman yang berbeda membuat Sheyla kesusahan untuk be...