Sore ini Sheyla duduk di taman bersama Mateo, pangeran Mateo selalu memaksanya menceritakan bagaimana kehidupan di masa depan.
Sheyla bercerita kalau dia dulu termasuk murid populer di sekolah nya, followers instagram nya mencapai 5.000 pengikut. Tapi tetap saja Mateo tidak terkesan karna dia tidak mengerti apa yang di ucapkan Sheyla.
"Aku tinggal di kota, aku berangkat sekolah menggunakan bus." ucap Sheyla.
"Apa itu bus?"
"Itu adalah sebuah kendaraan umum yang bisa menampung banyak orang." Jawab Sheyla.
"Apa seperti kereta kuda?"
Sheyla menggeleng, "jika saja bisa pergi kesana, apa kau mau ikut denganku?" Tanya Sheyla.
Mateo mengangguk, "sepertinya seru hidup dimasa depan."
"Tapi jika kau tidak bisa kembali kesini?" Tanya Sheyla."Kau yang harus mengurusku, karna kau yang mengajak ku." Ujar Mateo.
Sheyla hanya mendengus.
"Sheyla apa kau merindukan keluarga mu?" Tanya Mateo tiba tiba. Sheyla menatap ke arah Mateo "tentu saja." Ucap nya.
"Oiya, bagaimana jika kau ku bawa bertemu ke peramal istana. Peramal Robert adalah orang yang cerdas dan bijak, siapa tau dia bisa membantumu." Ujar Mateo.
"Wah benarakah? Aku mau kapan kita bisa menemui nya?" Tanya Sheyla.
"Dia sedang pergi ke negri lain, tapi saat dia pulang aku akan langsung mengajak mu menemui nya."
"Baiklah kau sudah berjanji pangeran jadi harus kau tepati." Sheyla mengambil tangan Mateo lalu mengaitkan jari kelingking mereka.
"Apa ini?"
"Sudah lakukan saja."
Mata Sheyla melihat Luis yang sedang berjalan seorang diri. "Pangeran aku akan pergi kesana." Ucap Sheyla lalu berdiri.
"Mau kemana?" Tanya Mateo sambil menahan tangan Sheyla. Sheyla menunjuk ke arah Luis awalnya Mateo agak ragu namaun akhirnya dia membiarkan Sheyla.
"Pangeran Luis." Panggil Sheyla sambil menyamai langkah kaki Luis.
Luis juga memelankan langkah nya saat melihat Sheyla. "Ada apa?" Tanya nya."Tidak, hanya saja sudah lama kita tidak bertemu." Ucap Sheyla "ngomong-ngomong kau mau kemana?" Tanya nya.
"Aku akan berlatih pedang disana." Luis menunjuk suatu tempat tidak terasa langkah mereka sudah sampi sini.
"Bolehkah aku ikut? Aku ingin bisa berpedang juga." Ujar Sheyla, Luis mengangguk.
Luis memilihkan satu pedang yang ringan untuk Sheyla. "Kau yakin ingin melakukan ini?" Tanya Sheyla.
"Iya aku yakin, kenapa banyak bertanya si kemarin saja kau mengajarkan putri Cecila berpedang masa sekarang kau tidak mau mengajariku."
Luis terkekeh "jadi kau iri pada putri Cecila?"
Sheyla langsung menggeleng "bukan begitu, aku hanya ingin bisa bela diri karna bisa saja di masa depan aku di serang kan."
"Tidak ada yang akan menyerang mu Sheyla, kalau yang menyerangku mungkin saja ada." Ucap Luis.
"Kalau begitu aku akan melindungimu pangeran." Ujar Sheyla sambil mengayun ayunkan pedang yang dia pegang.
"Terserah kau saja, hati-hati dengan pedang itu." Ucap Luis.
Luis membantu Sheyla untuk membetulkan pegangan pada pedang nya, Luis mulai mengajari satu dua teknik berpedang.
"Pangeran Luis lebih hebat dari pangeran Rayan." Ujar Sheyla.
"Darimana kau tau kemampuan pangeran Rayan?"
"Kemarin aku minta di ajari berpedang, tapi pangeran David memarahi kami. Sepertinya dia tidak mengizinkan ku untuk perbedang." Ucap Sheyla.
"Mungkin dia hanya khawatir karna kau sedang sakit waktu itu."
"Pangeran Luis." Panggil putri Cecila yang datang dengan senyum yang mengembang. Raut wajah Sheyla berubah saat putri Cecila datang.
Luis tersenyum lalau mengambil pedang di tangan Sheyla dan mengembalikan nya ke tempat nya.
"Putri bukan kah kau calon tunangan pangeran David? Lalu kenapa kau selalu bersama pangeran Luis?" Tanya Sheyla.
"Memang nya kenapa kalau aku dekat dengan pangeran Luis?" Tanya Putri Cecila.
"Tidak apa, hanya saja aku takut akan ada rumor kau dan pangeran Luis berpacaran kemudian kau gagal menikah dengan pangeran David dan aku gagal menjadi ratu." Ujar Sheyla.
"Kau ini apa-apaan?"
Sheyla menggidik kan bahu nya.
"Mari ku antar ke kamarmu Sheyla." Ujar Luis yang baru datang.
"Bagaimana dengan ku?" Tanya Cecila.
"Kau antar saja Putri Cecila biar aku pergi sendiri." Ujar Sheyla.
"Bukan kah putri Cecila datang bersama para dayang?" Tanya Luis. "Sheyla datang dengan ku jadi harus pulang dengaku juga. Permisi." Luis pergi sambil menggenggam tangan Sheyla.
"Astaga jantungku." Sheyla memegangi dada-nya dengan tangan sebelahnya.
"Kenapa apa kau sakit?" Tanya Luis memastikan."Tidak, hanya saja jangan genggam tanganku." Sheyla menarik tangan nya dari genggaman Luis.
Sheyla terlihat tidak nyaman, kenapa genggaman tangan Luis bisa membuat jantung nya berdebar?
"Terimakasih pangeran, sampai sini sjaa yang mengantarnya sepertinya jantungku tidak aman jika terus bedekatan dengan Pangeran." Ujar Sheyla lalu berlari.
"Tapi Sheyla tunggu.." Luis memutuskan untuk tidak mengejar nya.
Sheyla berlari sambil memejamkan matanya, sepertinya dia akan menghindari pangeran Luis untuk beberapa hari kedepan.
Hanya berpegangan tangan saja bisa membuat jantung nya berdebar sekencang ini, bagaimaba jika lebih bisa saja jantung nya meledak. Ah apa yang kau pikir kan Sheyla.
Sheyla berlari sampai menabrak seseorang.
"Maaf Pangeran" ucap Sheyla setelah melihat wajah nya.Pengawal di sebelahnya sampai menyodorkan pedang ke arah nya.
"Turunkan pedang nya." Ujar David.
"Kenapa kau berlari?" Tanya David.
Sheyla menggeleng. "Aku hanya ingin cepat kembali ke kamar." Sheyla membungkuk berpamitan lalu langsung pergi ke kamar nya.
Makasi buat yang udah baca dan vote❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST EMPIRE
Historical FictionWaktu pertengahan bulan dimana terjadinya fenomena bulan purnama utuh disitulah terbukanya portal antar dimensi. Sheyla gadis yang tidak tau apa-apa, tiba-tiba terpental ke dimensi lain. berada di zaman yang berbeda membuat Sheyla kesusahan untuk be...