ELEVEN

9.8K 455 22
                                    

°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°

Winter masih berada di dalam kamar mandi dengan pemikiran yang melayang kemana - mana itu.

"Sampai kapan kamu ngurung diri di dalam sana?" ujar Axcel dari balik pintu.

Winter yang mendengarnya pun segera keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri Axcel yang terduduk di bawah sofa.

"tadi-"

"Kamu sudah mendengarkan semuanya kan? Maaf seharusnya dulu aku tak menerimamu hanya untuk memperlihatkan kepada Vanya bawah -"

"Ahh soal itu no problem dan juga itu masa - masa SMA kita bukan? dan sekarang we are just stranger right?" ucap WInter sebelum ia mendengarkan alasan yang lain yang akan keluar dari mulut pria dihadapannya saat ini.

jujur Winter lebih merasa bersalah dari pada kecewa karena selama ini ia tak tahu bawah mereka berdua sudah ada sejak sebelum ia masuk di kehidupan mereka dan artinya dialah yang egois yang memisahkan dua orang yang saling suka itu. Winter tahu bawah tadi Zee mencoba mengelak akan perasaannya sendiri,

Zee dengan kepalsuaannya selalu seperti itu dan ia merasa menjadi pendosa karena ia tak pernah tahu apa yang dirasakan sahabat baiknya itu.

"Ngomong - ngomong bapak ngak kerja?" tanya Winter yang menemani Axcel duduk di samping pria itu yang memasang ekspresi datarnya.

Axcel hanya menggeleng dan meletakkan kepalanya sambil memejamkan kedua mata di pundak Winter membuat yang pemilik bahu sedikit tersentak.

"Pinjam dulu. aku lelah dan tolong jangan panggil bapak aku bukan bapakmu."

Winter langsung membasahi tenggorakannya yang tiba - tiba mengering itu ketika ia merasakan deru nafas Axcel di pendengarannya.

Diam itu yang mereka lakukan untuk beberap saat hingga sebuah ide muncul di benaknya untuk membuat hubungan asrama yang putus karena dirinya menyatu kembali.

"Gue dan lo kan sudah ngak ada hubungan apapun kan dan sebagai teman yang baik bagaimana gue bantu lo ngedapetin Zee. Lagian gue juga mau dia lepas dari sangkar emasnya itu."

Axcel melirik sekilas kearah Winter yang nampak bersemangat menawarkan bantuan dan Winter tiba - tiba menengok kearahnya membuat kedua bola mata mereka bertemu di kedua posisi mereka yang sangat dekat itu.

"Jantung oh jantung." pekik Winter dalam hati yang masih menatap dan menyelam tanpa berkedip ke dalam kedua bola mata milik Axcel.

Winter tersadar dan ia langsung berdiri sebelum pompa jantungnya semakin kencang dan segera menjauhi Axcel "kalau bapak mau saya bisa -"

Ceroboh sepertinya sudah mendarah daging di dalam diri Winter ketika kakinya terantuk oleh karpet ruang tamu tersebut membuat ia terjungkal kebelakang dan lebih sialnya lagi justru tubuhnya meminta kembali bersandar kepada Axcel tepatnya jatuh kedalam pangkuan Axcel.

Sin : Between You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang