TWENTY-EIGHT

10.8K 462 11
                                    

°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°

Zee masuk kedalam apartemen yang gelap itu dimana seluruh berita memberitakan tentang CEO JR Group melakukan pembunuhan kepada calon mertuanya sendiri yang Zee tahu pasti itu perbuatan sang papa.

Apalagi pembunuhan itu diatas namakan dengan sang mama kinan yang diketahui sebagai istri sah sang papa.

Zee melihat bayangan seorang pria yang terduduk di pinggir sofa yang menghadap balkon.

"Axcel." panggilnya dan segera berlari dan berjongkok di depan pria itu.

"Maafkan aku Vanya. Maaf membuatmu terpisah dengan mamamu bertahun - tahun lamanya dan menyebabkan kecelakaan itu terjadi dan bahkan aku penyebab utama meninggalnya papa Winter waktu itu." ucapnya dengan kalang kabut.

Zee segera memeluk pria itu yang tampak begitu kacau saat ini.

"Bukan. itu bukan kesalahanmu." bisik Zee yang mengetahui smeua kebenaran yang ada.

"Aku akan meluruskan semua kesalahpahaman ini dan aku yang akan bertanggungjawab atas apa yang papa lakukan kepadamu." bisiknya kepada Axcel.

"Apa maksudmu Van?" ucap Axcel yang masih bisa mencerna ucapan wanita itu.

"Tak apa dan aku disini menemanimu melewati semua ini." ucap Zee mengecup kening Axcel dalam.

"Apapun yang kamu rencanakan jangan melukai diri kamu sendiri. Aku masih bisa menahan semua ini Vanya. Aku -"

"Aku mencintaimu." ucap Zee menyentuh kedua pipi Axcel dan mengecupnya dengan mata bergetar.

"Tapi aku harus melakukannya. Aku harus membuat papa jera atas apa yang ia lakukan selama ini. Dia memisahkanku dengan ibu kandung aku sendiri." ucap Zee dengan terisak.

Axcel menatap curiga kepada Zee dengan apa yang diucapkan oleh Zee.

Zee menceritakan semua yang ia tahu kepada pria dihadapannya termasuk ia bertemu dengan orang kepercayaan sang mama.

Satu hari sebelumnya.

Zee berhasil menemukan alamat yang tertera diatas kartu nama yang diberikan oleh mama Kinan untuknya dan ia melirik sekilas kearah rumah tua di luar jakarta itu dengan seksama.

Ia baru akan membuka pintunya untuk turun tetapi seseorang menahan tangannya.

"Ada apa?" tanyanya kepada pria yang mengantarkannya ke tempat ini.

"Zee biar aku yang turun dan bertanya terlebih dahulu." ucap Aiden.

Zee mengangguk dan menunggu Aiden untuk bertanya lebih dulu. Ia sudah menceritakan masalahnya karena ia yakin Aiden akan membantunya untuk membongkar rahasia keluarganya itu dilihat sang mama memberikannya secara sembunyi - sembunyi saat itu.

Sin : Between You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang