FOURTEEN

9.6K 363 4
                                    

°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°

Senin yang artinya cutinya juga ikut berakhir mau tak mau ia harus bangun untuk kembali bekerja.

Winter sudah turun ke lobby dan bersiap untuk pergi ke kantor sambil menunggu ojek online pesenannya tetapi tangannya di tarik lebih dulu dan seseorang memasukannya secara paksa kesebuah mobil.

"Axcel kamu apa - apaan sich pagi -pagi cari ribut."

Axcel hanya diam dan tak perlu dijelaskan karena tujuan mereka sama bukan.

"Jalan." Ucapnya kepada supir dihadapannya.

Winter menekuk wajahnya sebal dengan pemaksaan yang dilakukan Axcel kepadanya.

"Ngomong kek yang baik Winter ayo berangkat bareng Kan enak dengernya bukan asal narik gi-" Ucapannya terpotong karena wajah Axcel hanya berjarak beberapa centi dari hadapannya.

"Diam dan tenang. Pagi -pagi jangan berisik."

Winter mendecak sebal dan mendorong tubuh Axcel menjauh dan memilih diam menatap jalanan melalui jendela kaca mobil mahal itu.

"Pagi-pagi udah bikin emosi." Gumannya.

"Saya masih bisa dengar." Ucap Axcel.

Winter meringis dan akhirnya memilih membungkam mulutnya dengan mengulumnya.

"Pak nyalain radio pak biar otak saya ngak mumet." pintanya pada sang sopir.

"baik non."

"Matikan. masih pagi saya tak suka keributan."

Winter berdecak memandang Axcel tajam yang sedang sibuk dengan Ipad di tangannya itu. Winter yang sebal lalu mengambil Ipad Axcel dan memaikan layar itu dan membanting ke kursi depan yang kosong.

Axcel hanya memperhatikan dengan datar dan mengambil kembali Ipad itu dengan tenang sedangkan Winter memilih memandang jalanan yang sudah sangat sibuk itu.

Mereka tiba di lobby kantor dan membuat Winter otomatis menunduk dan memukul paha Axcel kencang.

"Aduh apa-apaan sich kamu." Desisnya kesakitan.

"Bapak yang apa - apaan kenapa berhenti di lobby sich pak. kalau ada yang lihat cem mana pak." Gregetnya dengan suara kecil takut orang mendengarnya.

"Bilang aja teman bukan kah seperti itu." Ujar Axcel dengan entengnya dan turun membuka pintu mobilnya tanpa menutup kembali mau tak mau Winter juga harus turun karena sudah terlihat jelas ia ada di mobil itu.

"AXCEL SIALAN." pekiknya dalam hati dan mencoba menutupi wajahnya yang sudah mulai menjadi bahan pembicaraan dan ia sengaja menggunakan tangga dari pada harus satu lift dengan pria menyebalkan itu.

Sepanjang jam kerja menuju makan siang semuanya masih aman dan dia bersyukur tidak melihat lambe turah lotoy divisnya itu tetapi baru saja ia lega untuk pergi makan siang sebuah pesan video masuk kedalam  Whatsapp nya.

Sin : Between You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang