THIRTY-FIVE

9K 321 7
                                    


baca part ini sambil dengerin video atau lagu di media rekomendasi banget. tapi jangan baca dulu baru dengerin kalau bisa dengerin sambil baca baru tahu feelnya.


°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°

"Zee, I miss you." pekik Winter memeluk sahabatnya dengan wajah merekahnya itu.

"Baru dua hari Winter dari terakhir aku mengunjungimu." ucap Zee tersenyum sambil memeluk Winter tetapi matanya nampak tak tenang.

"Lo bilang habis dari makam nyokap lo kan?" ucap Winter yang diberitahu Zee siang ini katanya wanita itu ingin menemuinya.

"Ya, lebih baik kita duduk sambil ngobrol dan kakimu baik baik saja kan?" 

"Baik kog. Axcel aja yang lebay dan untung elo yang ngajak kalau bukan gue yakin gue ngak bakal bisa keluar."

"Debay sehatkan?" tanya Zee sengaja basa - basi walau ia tahu melihat ibunya begitu sehat pastinya anak yang dikandung wanita itu juga.

"Sehat dong auntie dan aku lupa kasih tahu sama kamu sebelum pulang kemarin aku sempat USG dan ini lihat sudah terlihat bentuknya." ucap Winter menunjukkan foto janin yang sudah berusia 8 minggu itu.

"Lucu banget dan aku ingin ngelihat dia lahir didunia ini. Aku penasaran dia mirip mamanya yang ceroboh ini atau papanya yang dingin itu." kekeh Zee mencolek hidung Winter.

"Mirip aku aja dech kalau mirip Axcel aku tak bisa bergerak bebas terlalu banyak kekangan." cemberut Winter yang sebal dengan Axcel yang semakin protective itu.

Zee tertawa pelan dan ia melihat Jasper menatapnya dengan tajam itu.

"Winter kamu tahukan bawah aku selalu menyukai menjadi sahabatmu sebagai peran pendukungmu dan aku tak pernah menyesal ataupun menyalahkanmu dengan apa yang terjadi dulu." ujar Zee tiba tiba membuat Winter menatap sahabatnya dengan bingung.

"Win, jangan menangisi apapun yang bukan salahmu sekalipun aku. Apapun yang aku lakukan nantinya bukan kesalahan kamu atau siapapun nantinya dan tolong jangan menangisiku terlalu lama karena aku melakukannya untukmu dan juga Axcel. Aku berhutang kepada kalian berdua." ucapnya menggengam kedua tangan Winter erat.

"Apa yang kamu bicarakan? kamu ngak kemana - mana kan?" ujar Winter khawatir.

Zee menggeleng pelan "Praha setelah semua masalah disini selesai dan mewujudkan mimpi mama untuk membawaku dimana ia pernah menumpuh pendidikan musiknya disana walau sebentar dan aku ingin kesana melihat sendiri tempat yang di potret oleh mama semasa mudanya." ucapnya sambil tersenyum tulus kepada Winter.

"Boleh aku memelukmu lagi"

Winter mengangguk dan merentangkan kedua tangannya sambil mengusap air matanya itu.

Sin : Between You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang