part 2

1.9K 99 3
                                    

Selesai azura menyiapkan keperluan sekolah kedua anaknya. Azura pun kini kembali ke kamar untuk membangunkan sang suami yang masih terlelap di ranjang.

Ya siapa lagi suaminya jika bukan Elang Barran.

Sambil menunggu sang suami selesai mandi, azura pun menyiapkan pakaian suaminya, lalu saat sang suami selesai mandi ia langsung membantu sang suami sebelum mereka turun  ke bawah untuk sarapan.

"Hari ini kamu terlihat sangat cantik, sweety" ucap elang saat mereka berjalan menuju lantai bawah bersama sang istri.

"Ya beginilah diriku mas, kau pun pasti tau hal itu" ucap azura sambil tersenyum tipis ke arah sang suami.

Walaupun usia azura bukan tergolong gadis lagi namun wajahnya masih terlihat begitu cantik serta tubuh yang sama sekali tidak berubah sama sekali meskipun ini ia telah memiliki dua anak.

"Pagi anak anak" sapa keduanya saat melihat kedua anak mereka yang sudah duduk dimeja makan.

Quinza dan Quinn ialah anak anak yang tidak manja, azura selalu mengajarkan mereka untuk tidak selalu bergantung kepada orang lain walaupun mereka punya kuasa akan hal itu.

Azura benar benar mendidik mereka dengan begitu disiplin serta mandiri.

"Kami berangkat ya ma, pa" pamit mereka berdua yang kini mencium tangan kedua orang tuanya saat mereka sudah menyelesaikan sarapannya.

"Hati hati kesayangan mama" ucap azura yang diangguki keduanya

"Bye ma, pa" ucap mereka saat sudah berada di depan pintu

Tak lama kemudian elang pun selesai sarapan. Kini ia langsung berangkat ke kantor nya menggunakan mobil setelah ia pamit kepada sang istri.

Sementara azura ia masih berada di kediamannya.

Setelah melihat kepergian sang suami ia kini langsung menuju ruang kerjanya, beberapa pelayan yang melihat nya pun menyapa dirinya, namun ia langsung melewatinya saja tanpa berniat membalasnya.

Ia dan sang suami memang memiliki ruang kerjanya masing masing di kediamannya. Ruangannya berbeda dengan milik suaminya, perbedaanya ialah terletak pada keamanan nya. Ruangan kerjanya keamanannya begitu ketat, sementara punya sang suami tidak begitu ketat. Namun entah elang mengetahui atau tidak jika ruangan kerja sang istri tersimpan begitu banyak rahasia.

Azura terlalu banyak menyimpan teka teki dalam kehidupannya. Tak ada seorang pun yang mampu memahami apa yang ada dalam pikirannya itu.

Di ruang kerjanya, ia kini mulai menghubungi seseorang

📞"Anjani" ucap azura saat sudah tersambung

📞" Ya nona, apa ada suatu hal penting" ucap Anjani to the point

📞"Dalam beberapa bulan ini handle sementara urusan kantor, jika ada berkas yang butuh tanda tanganku kau titipkan saja kepada Rumi" ucap Azura

📞"Apa nona sakit sampai sampai tidak ke kantor untuk beberapa bulan kedepan" tanya Anjani

📞" Tidak, cuma aku ada urusan penting saja yang mengharuskan diriku untuk turun tangan langsung" ucap azura

'aku harus memastikan ini sendiri, jika aku meminta bantuan mereka. Kemungkinan bisa tambah runyam nantinya'

📞"Oh begitu, baiklah. Apa ada lagi yang mau nona sampaikan kepada saya" ucap Anjani

📞"Tidak ada" jawab azura

📞"Baiklah kalo begitu saya tutup telfonnya ya" ucap Anjani yang hanya dibalas deheman saja oleh azura

Setelah panggilan tertutup. Azura kini melangkah kan kakinya keluar dari ruang kerjanya.

Sang PenguasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang