part 9

1.3K 74 2
                                    

"perkenalkan ini istri temanku, temanku meminitipkannya padaku untuk jangka waktu yang belum bisa ditentukan. Bisakah kamu mengizinkan mereka tinggal disini sementara waktu" ucap Elang dengan hati hati, sementara Azura yang mendengar hal itu pun mengernyit seketika

'kebohongan selanjutnya. Membuat alasan yang begitu tidak bisa dicapai oleh otak. Benar benar definisi tidak pandai berbohong' batin Azura

"Kenapa aku harus mengizinkan orang lain tinggal di mansion ku ini" ucap Azura dengan santainya namun membuat Elang bungkam seketika

'wanita ini benar benar ya, apa susahnya sih tinggal mengizinkan saja. Kenapa dia malah berkata begitu coba' batin Sofia

"Ya, yang dikatakan mama ada benarnya pa. Kenapa mama harus memberi izin kepada orang asing yang sama sekali tidak dikenalnya" ucap Quinn yang kini menimpali perkataan sang mama. Dan ya lagi lagi Elang hanya bungkam

'alasan apa yang harus ku berikan agar Azura memberikan izinnya' batin Elang

"Lagian, kenapa papa repot repot megurusi orang lain. Apa segitu pentingnya ya orang disamping papa itu ketimbang keluarga papa sendiri. Bukan kah selama ini papa tidak pernah mengurusi hidup orang lain, walaupun itu teman papa sendiri. Lha sekarang apa yang telah papa lakukan, papa berani membawa orang lain masuk ke mansion ini tanpa bertanya dahulu ke mama. Apa papa sekarang sudah tidak menghargai mama lagi sebagai istri papa" ucap Quinnza yang kini angkat bicara dan seketika

Skakmat

Lagi dan lagi Elang tidak bisa menjawab.

Namun beberapa saat kemudian elang pun angkat bicara

"Bukan begitu, hanya saja papa merasa berhutang Budi kepada teman papa itu sebab nya papa sedikit membantunya. Jadi Azura bisakah kau izinkan mereka tinggal disini" ucap Elang

'bahkan kau pun sekarang hanya memanggil namaku saja, tidak ada panggilan kesayangan seperti biasanya. Baiklah jika begitu, untuk sekarang aku akan mengizinkan selingkuhan mu itu tinggal disini, aku ingin tau sejauh mana dia berulah' batin Azura

"Baiklah, namun dia tinggal di ruangan lantai bawah. Dan peringatan untuk tidak sekali kali menginjakkan kakinya di lantai utama paling atas mansion ini" ucap Azura yang kini sudah memutuskan. Membuat wanita itu berbinar seketika begitu sedangkan Elang ia menghela nafasnya lega

'dari tadi kek, bilangnya. Capek nih berdiri terus, mana dia tidak menyuruh duduk lagi' batin Sofia

"Makasih sayang" ucap Elang dengan bahagianya

'entah kenapa aku malah muak sekarang saat dia memanggilku dengan ucapan sayangnya' batin Azura

"Bi, tolong siapin kamar dilantai bawah untuk mereka" pinta Azura kepada pembantunya

"Baik Nya" ucap bibi lalu pamit undur diri

Sedangkan Azura ia langsung melengang pergi menuju ke kamarnya dengan diikuti oleh kedua anaknya.

Saat mereka sudah berada di kamar Azura

"Kenapa mama mengizinkan mereka tinggal disini" tanya Quinn saat sudah berada di kamar mamanya

"Aku tau, dia itu pasti selingkuhan papa. Rasanya aneh sekali dengan tiba tiba papa membawa seorang wanita dan anak kecil yang diakui sebagai istri temannya. Entah kenapa papa malah jadi seperti ini, aku benar benar kecewa padanya. Bisa bisanya dia menduakan mama yang begitu sempurna ini" gerutu Quinn dengan raut kesal nya namun Azura ia malah menatap selidik ke arah sang anak

'darimana anak ini tau' batin Azura

"Kenapa kamu bilang begitu Hm" tanya Azura dengan lembutnya sambil menatap sang putra

"Ya, karena memang itulah kenyataannya. Aku telah memasang sebuah alat kecil di handphone papa. Aku menyadapnya, hingga menemuka sebuah kenyataan ini" ucap Quinn dengan santainya namun terlihat jelas  ada gurat kekecewaan disana

"Mama tidak perlu lagi menutupi hal ini dari kami, kami mendukung jika memang mama ingin berpisah dari papa" ucap Quinn kembali membuat Azura menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dilontarkan sang anak

Quinnza yang melihat sang mama ingin menangis pun sontak langsung mengelus punggung sang mama

"Menangis lah ma, jika memang hal itu meringankan beban mama. Jangan menutupi nya, dan jangan berpura pura tegar jika di depan kami. Kami ini anak mama, kami akan selalu ada untuk mama bagaimanapun keadaan mama" ucap Quinnza membuat tangis Azura pecah seketika

"Hiks hiks, sakit sekali rasanya" ucap Azura sambil menangis, Quinnza yang melihat hal itu ikut sedih namun ia mencoba untuk tegar. Melihat sang mama menangis, ia pun lalu mengkode ke arah Quinn untuk menutup pintu kamar mamanya agar tidak ada yang masuk. Quinn yang faham pun langsung menutup dan mengunci pintu tersebut.

Sedangkan Azura ia masih menangis, kedua anaknya pun kini sudah merengkuh tubuh sang mama dengan penuh sayang.

"Kenapa papamu tega sekali kepada mama. Apa salah mama hingga papamu menduakan mama, hiks hiks hiks. Apa mama kurang memberinya perhatian, atau cinta, ataukah mama kurang peduli" racau Azura yang masih saja menangis

"Mama tidak salah apapun, papa saja yang brengsek. Mudah tergoda dengan ikan yang ada di depan mata, bahkan dia kini sudah mempunyai anak dari wanita itu. Namun aku tak Sudi mengakuinya sebagai saudara, cih wanita obralan memang pantas bersanding dengan pria obralan juga" ucap Quinnza dengan sorot mata dinginnya

Sedangkan Azura ia hanya diam saja sambil masih sesenggukan saat mendengar penuturan sang anak.

"Mama harus janji, ini adalah tangisan terakhir mama untuk pria itu. Aku tidak ingin melihat lagi mama menangis nya" ucap Quinnza kembali dan seketika Azura pun menatap sang anak sambil mengusap air matanya

"Kami akan dukung, jika mama menginginkan berpisah dari papa. Toh buat apa mama terus mempertahankannya jika mama nantinya akan terus tersakiti, aku tidak ingin melihat mama tersakiti oleh apalagi oleh papa" ucap Quinn membuat Azura terharu seketika. Ia pun lalu membalas pelukan anak anaknya

"Terima kasih sayang, karena kalian selalu ada untuk mama. Mama janji ini adalah tangisan terakhir mama untuk papamu" ucap Azura

"Sama sama ma" ucap mereka berdua

"Kami sayang mama" ucap mereka kembali

"Mama juga menyayangi kalian" ucap Azura dengan senyum nya

'aku berjanji akan menghancurkan kalian berdua tanpa tersisa. Namun sebelum itu aku akan menghubungi para uncle untuk bertemu, aku ingin membahas hal ini dengan mereka' batin Azura

.
.
.
.
.

Makasih yg udh baca maaf jika ada salah kata maupun kalimat.

Makasih jg atas supportnya selalu:))

We love you guys 😘

Jgn lupa vote dan comment ya.

Sampai jumpa di part berikutnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.



Sang PenguasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang