Part 19

1.7K 95 12
                                    

Tak berapa lama setelah mereka sampai di rumah milik Azura

"Quinnza, bisakah kamu pindah kamar. Kamar kamu mau ditempati Selyn hari ini" ucap Elang dengan tiba tiba saat ia baru sampai dan sudah berada di ruang keluarga tempat Azura dan anak anak nya berkumpul

"Oh ternyata si calon J****g masa depan berani meminta hal ini padamu papa. Dan kamu dengan seenaknya mengiyakan permintaan nya tanpa bertanya dulu padaku, sebenarnya aku ini kamu anggap putrimu atau hanya kau anggap barang yang bisa papa gunain sesuka hati" ucap Quinnza dengan santainya namun dibalik itu semua ia kini menutupi segala emosi yang tengah mengebu ngebu seakan ingin keluar dari tempatnya, Azura yang melihat itu pun geram bercampur emosi namun sama hal nya dengan Quin. Ia hanya menutupi nya dengan sikap tenang nya

"Kau juga tidak betanya padaku masalah ini. Jangan kira kamu bisa seenaknya disini mas, ingat ini adalah mansion ku" ucap Azura dengan raut dinginnya

"Kenapa jika ini punyamu, aku kan juga berhak atas mansion ini karena aku adalah suamimu" ucap Elang yang kini mulai terpancing emosi

Hal itu membuat Azura terkekeh seketika saat medengar penuturan sang suami

"Ya itu dulu sebelum kamu membawa J****g mu kemari mas" ucap Azura yang masih dengan tampang dinginnya

Dan seketika

'PLAK'

Elang menampar pipi Azura dengan begitu keras, hingga membuat sudut bibir Azura berdarah

Sang anak lelaki yang melihat hal itu pun emosi, ia lalu mengirim pesan kepada Arnav

📩"Segera ke manison mama"

Begitulah kira kira isi pesan yang ia kirimkan

Setelah mengirim pesan tersebut ia kini menatap tajam ke arah Elang

"Anda begitu berani menampar mama demi wanita itu. Ku kira anda itu pria yang baik yang tak akan menyakiti mama namun kenyatannya malah sebaliknya" ucap Quinn sambil tertawa miris

'Ada apa dengan anak ini' Batin Elang

"Kenapa sekarang kamu berbicara formal begitu pada papa???" Ucap Elang kepada sang putra

"Tak ada alasan bagiku untuk mengatakannya pada anda tuan Elang" ucap Quinn dengan nada dingin nya

"Quinn" ucap Elang dengan raut sedihnya namun hal itu sama sekali tidak mempengaruhi Quinn ia kini malah mendekat ke arah mama nya

"Mama nggak papa" ucap Quinn yang menatap sedih ke arah mama nya, ia lalu mengusap lembut sudut bibir mama nya yang berdarah

"Mama nggak papa kok, kamu jangan sedih begitu dong. Nanti gantengnya berkurang lho" ucap Azura dengan senyum nya disertai dengan godaan nya

"Nggak masalah, yang penting mama selalu sayang padaku" ucap Quinn lalu memeluk sang mama dengan sayang nya

Elang yang melihat hal itu merasa iri seketika

'kenapa semuanya menjadi kacau begini, dimulai dengan sikap Azura yang berubah lalu sikap anak anak yang juga tidak sehangat dulu. Sebenarnya ada apa ini, apa aku punya salah hingga membuat mereka menjauhiku' batin Elang sambil menatap sedih ke arah mereka bertiga

'bagus sekali, keluarga mereka mulai terpecah belah. Besar kemungkinan ini akan mempermudah ku membuat mereka bercerai agar aku bisa menjadi istri satu satunya Dimata bang Elang' batin Sofia

"Pergi kamu dari sini tuan elang, kamu dan mama sudah tidak ada hubungan lagi" ucap Quinnza dengan tatapan tajam nya

Ia lalu beralih mendekat ke arah Selyn lalu mencengkram dengan kuat dagu gadis itu hingga membuatnya meringis

Sang PenguasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang