part 18

1.6K 81 12
                                    

Kini dikediaman Alfandy

"Bang, kita mulai hancurkan anak cabang perusahaan Elang" ucap Akhtama kepada Akram

"Oke, sudah ku urus masalah itu. Kita tinggal menunggu informasi saja dari asistenku" ucap Akram

"Usahanya nggak sekalian dihancurin bang" ucap Akhdan

"Kalo itu sudah jadi urusan Arnav" ucap Akram membuat para saudaranya mengernyit

"Kenapa tuh anak ikut ikutan, apa dia juga punya dendam dengan Elang" ucap Akhtar dengan bingungnya

"Kalo dendam sih nggak ada, cuma tau sendiri lah kenapa dia bisa sampai ikut ikutan" ucap Akram membuat Akhtar mengangguk faham

"Aku tau apa yang membuatnya ikut ikutan begini" ucap Akhtar namun Akram tidak membalasnya kembali ia masih fokus menunggu informasi dari asisten nya

Kini di perusahaan Elang, sang asisten nya dibuat bingung dengan masalah yang datang secara bersamaan

"Bagaimana ini, aku beritahu boss langsung atau nggak ya" gumam asisten Elang sambil mondar mandir di depan meja kerjanya, salah satu karyawan yang ingin menyerahkan berkas kepada asisten Elang pun mengernyit heran melihat nya, ia pun lalu menghampiri asisten Elang tersebut

"Pak Al, ngapain mondar mandir begitu" tanya karyawan tersebut membuat asisten Elang yang bernama Al itu pun langsung menengok ke arah karyawan yang barusan berucap

"Tepat sekali kamu datang kemari Ar" ucap Al dengan sumringah membuat Karyawan yang bernama Ar itu pun mengenyit heran

"Ada apa memangnya pak" tanya Ar

"Gini, saya bingung mau ngasih tau apa nggak ke pak El mengenai masalah perusahaan ini yang tiba tiba saja sahamnya anjlok semua" ucap Al

"Langsung katakan saja pak, kalo baal tunda tunda takutnya saat pak El tau bisa bisa marah besar nanti. Kalo mau ngatakan juga langsung ke rumahnya, biar enak. Denger denger hari ini kepulangannya kan, nah kesempatan bagus nih buat bapak" ucap Ar panjang lebar

"Hm, baiklah kalo begitu. Thank ya Ar atas saranmu" ucap Al sambil menepuk bahu Ar

"Santai saja pak" ucap Ar dengan senyum nya

"Yasudah kalo begitu saya mau pergi dulu ke kediaman nya si boss kau handle sementara segala urusan kantor" ucap Al

"Oke pak" jawab Ar

Al pun pergi dari sana menuju kediaman boss nya yaitu mansion milik Azura

Sedangkan dibandara kedua pasangan tengah turun dari pesawat disana sudah ada para bodyguard yang tengah menunggu mereka

"Mari boss" ucap salah satu anak buahnya yang hanya dibalas anggukan oleh elang

Setelah mereka masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan, mobil pun melaju menuju kediaman milik Azura.

Di mobil

"Nggak papa nih aku tinggal disana lagi, nanti kalo istri mu itu marah gimana" ucap Sofia dengan manjanya

"Kalo dia marah ke kamu, nanti aku akan memarahinya balik" ucap Elang sambil mengelus kepala Sofia dengan sayangnya

"Pa, aku nanti saat sampai rumah. Boleh tidak aku tidur di kamar kak Inza" ucap Selyn dengan raut cerianya

"Inza??" Ucap Elang dengan bingungnya

"Kak Quinnza, pa" ucap Selyn kembali

"Oh Quinnza, Hm boleh kok. kalo kamu ingin nya kamar itu nanti biar apa yang akan mengatakannya kepada kakak mu" ucap Elang sambil tersenyum ke arah Selyn

'bagus sekali, perlahan namun pasti aku akan merebut segalanya yang kamu punya Quinnza. Hari ini kamarmu yang aku rebut, entah esoknya apalagi yang akan aku rebut darimu' batin Selyn

.

.
.

Maaf ya beberapa hari yg lalu serta sekarang lagi gk bisa up byk atau up lebih dari satu part. Lagi gk fit soalnya, kalo udah benar benar fit pasti akan saya up double kok.

Sekali lagi maaf ya.

Makasih yg udah baca, maaf jika ada salah kata maupun kalimat.

Jgn lupa vote comment and follow guys see you next part ya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.


Sang PenguasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang