Bagian 10 - Another Guy

716 432 290
                                    

Ia juga selalu bertanya-tanya
Mengapa ia dipertemukan dengannya?
Jika ia tidak pernah bisa membuat Aland bahagia
~Emily Cloe

___________________________________

Enjoy 📖
(with Half a Heart - One Direction) 🎵

___________________________________

Pagi itu BMW milik Aland melintas mamasuki sebuah gerbang sekolah elite tertanda Gaston International High School.

Pagi itu BMW milik Aland melintas mamasuki sebuah gerbang sekolah elite tertanda Gaston International High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Sampai di parkiran, Aland membukakan pintu mobil dan mengulurkan telapak tangannya pada Emi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di parkiran, Aland membukakan pintu mobil dan mengulurkan telapak tangannya pada Emi. Seperti biasa, hal sederhana tapi sangat manis itu selalu bisa membuat Emi merasakan gelenyar aneh namun menggelitik pada dirinya hingga ia lantas melempar senyum pada sahabatnya itu. Ah! Demi apapun, dunia Emi selalu berputar pada Aland.

"Makasih Aland," tutur Emi sembari menerima uluran tangannya.

Aland balas tersenyum. "Always anytime, my lady."

Gadis itu semakin tidak dapat meredam senyumnya mendengar jawaban Aland. Membuat Aland tersenyum semakin lebar merasa sukses menjahilinya pagi ini, ia sangat menyukai saat pipi gadis itu bersemu merah karena ulahnya.

"Jangan suka jahil Aland," tegur Emi seraya mencubit pelan lengan sahabatnya.

"Aww!!" pekik anak itu berlagak kesakitan.

Emi tertawa pelan melihatnya seraya melangkah menuju gedung sekolah yang kemudian diikuti oleh Aland di sampingnya.

Baru saja beberapa langkah Aland berjalan berdampingan dengan Emi. Mendadak lengan Aland dipeluk oleh seseorang.

Cika?

Pikir Aland.

Ya, Cika Felincia Josephine. Seorang siswi populer bukan saja karena cantik, kaya dan sexy tapi juga karena ia adalah seorang model hits dan tergabung dalam agency ternama yang sudah banyak melahirkan model-model terkenal. Bukan cuma itu, ia juga terkenal di berbagai sosial media yang sekarang telah memiliki jutaan followers.

"Aland bantuin gue ya. Bagiin selebaran ini ke kelas-kelas," pinta Cika memelas pada Aland.

Aland merespon dengan menautkan kedua alisnya menatap cewek itu, seakan pikirannya berkecamuk memutar-mutar kalimat, "lo ngapain tiba-tiba muncul? pegang-pegang lagi!" pikirnya.

"Ck! ayo dong Land. Gue dihukum sama Bu Neti, gara-gara sering absen pelajaran dia tapi malah disuruh bagiin selebaran gak guna gini ke kelas-kelas!" ucapnya semakin mengeratkan pegangannya pada lengan Aland. "Ya, bantuin ya?" lanjutnya.

Bukannya malah berbaik hati, Aland malah buru-buru ingin melepas pegangan Cika pada lengannya. "Nggak ah! lo yang dihukum kok gue yang repot," sahutnya.

"Kok lo tega ke gue Land. Lo kan tau banget kalau gue orangnya gak kuat cape, apalagi harus jalan keliling sekolah. Lo tau kan segede apa sekolah ini?" lirih Cika dengan manik matanya menatap Aland dalam mencoba agar laki-laki itu goyah.

"Gak!" tolak Aland singkat. Ia masih berusaha keras melepas pegangan Cika padanya.

Emi yang memperhatikan itu mencoba untuk mengabaikannya. Ia pikir sebaiknya ia jalan duluan saja. Namun baru selangkah ia berjalan lengannya sudah ditarik oleh Aland.

"Eh, tungguin Aland!" ucap laki-laki itu tak terima ditinggalkan.

"Aku... " ucapan Emi terpotong, lebih tepatnya dipotong oleh Cika.

"Emily aku mohon ya pinjam Aland sebentar aja. Toh lo kan selalu sehari-hari udah sama dia," mohon Cika tapi dengan nada sindirannya seakan-akan ia sangat benci jika Emily selalu bersama dengan Aland sepanjang hari. "Lo maruk banget sih!" lanjutnya.

Spontan Emi menyahut. "Nggak. Gak gitu Cika," ucap gadis itu pelan. "Aku cuma... "

Aland menyela. "Lo kok ngomong gitu sih ke Emi!" geram Aland menatap Cika.

"Aland jangan gitu!" ucap gadis itu, tangannya sontak menarik ujung seragam Aland membuat anak itu beralih menatap ke arahnya. "Dia minta bantu, kamu harus bantuin. Lagi pula kamu masih punya waktu sebelum kamu latihan kan?"

Aland terdiam dibuatnya.

Melihat itu Emi kembali melanjutkan. "Ya? mau ya?" pinta gadis itu padanya.

Mendengar itu membuat Aland menarik napas dalam dengan berat hati ia harus mengangguk mengiakan. Demi apapun! Mana bisa ia menolak permintaan gadis itu yang memelas menggantikan Cika untuk memohon padanya.

Melihat sahabatnya itu mengangguk singkat membuat Emi harus terpaksa tersenyum untuknya, sebenarnya ia benci harus selalu mematahkan hati anak itu demi mengabulkan setiap permintaannya.

"Aku masuk duluan ya," ujarnya lalu melangkah masuk menuju gedung sekolah.

Hening.
Setelahnya Aland sontak berpaling menghadap Cika, lalu merampas selebaran yang digenggam cewek itu. "Buruan. Gue harus latihan habis ini," jelas Aland sembari melangkah lebih dulu.

Melihat itu Cika tersenyum puas. "Oke deh!" sahutnya lalu segera mengekori langkah Aland.

🦋🦋🦋

Emily berjalan menyusuri bagian gedung sekolahnya dengan sesekali menunduk. Hingga...

BUG!

"Aww!!" ringis gadis itu. Ia jatuh terduduk di lantai karena tersenggol bahu bidang seseorang.

"Ya ampun! gak papa?" tanya seseorang. Ia kemudian memegang kedua bahu Emi mencoba membantu gadis itu untuk berdiri.

Emi mengangguk singkat. Setelah berhasil bangun gadis itu sontak menepis tangan laki-laki itu dari bahunya.

"Maaf ya. Aku gak sengaja, tadi buru-buru soalnya," jelas anak laki-laki itu dengan raut wajah merasa bersalah.

Emi diam tidak menjawab. Ia mengamati laki-laki itu lama. Ia takut jika orang ini adalah salah satu dari anak-anak yang sering mengganggunya, atau mungkin bisa saja dia adalah teman dari anak-anak jahat itu. Akhirnya tanpa menjawab apapun Emi memutuskan untuk meninggalkan laki-laki itu.

Melihat Emi pergi tanpa sepatah kata pun membuat anak itu mengutuki dirinya. "Duh Hans!! kenapa pake acara nabrak orang segala sih! mana ngambek lagi orangnya," keluhnya gusar menatap kepergian Emi. "Ini tali putus lagi!" kesal anak itu melihat tali tas gitar akustiknya yang putus pasti karena tersenggol gadis tadi pikirnya.

_____________________________________

Bersambung

Di vote dan komen ya, jangan SIDER
Please

Di bagian ini kita punya karakter baru ya.
Jadi, mulai dari part ini kisah Emily & Aland
akan makin rumit.

Terima kasih telah mengikuti cerita ini. I love you from the bottom of my heart ❤

IS IT LOVE?  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang