Bagian 28 - Selaput Dara

442 125 242
                                    

Tinggallah.

_____________________________________

Enjoy 📖

_____________________________________

Mercy milik Javas memasuki kawasan apartemen elit bertuliskan District 01. Mobil itu melaju pelan hingga berhenti di basement parking apartemen.

Javas menarik pergelangan tangan Emily untuk masuk melewati lift menuju lantai paling atas bangunan itu.

Ketika pintu lift terbuka nampak lorong megah di sana membuat Emily kagum dengan desain megah apartemen itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika pintu lift terbuka nampak lorong megah di sana membuat Emily kagum dengan desain megah apartemen itu. Javas melangkah mendahuluinya sebelum kemudian Emi menyusul.

Emily masih setia menatap kagum sekitar sembari bertanya-tanya di benaknya. Wah, berapa banyak uang yang harus mereka keluarkan untuk bisa tinggal di apartement ini?

Sibuk dengan pikirannya sendiri hingga gadis itu tak sadar telah menabrak bahu seseorang yang baru saja keluar dari pintu kamarnya.

Emily menunduk memperhatikan ponsel orang itu yang terjatuh ke lantai. Tak enak hati, Emi pun buru-buru hendak mengambilkannya namun ditahan oleh orang itu.

"Gak... gak papa," ucap cowok itu lalu mengambil ponselnya sendiri.

Emily memperhatikan cowok itu dengan pandangan bersalah, hingga ia sadar bahwa sepertinya ia pernah bertemu dengan orang ini tadi pagi.

"Kamu!" ucap Hansel tak menyangka bisa bertemu gadis ini lagi.

Emily terdiam mendengarkan.

" Yang di lorong tadi pagi kan? Iya! Kamu ceweknya yang bikin tali tas gitarku putus," cerocos Hansel saat itu juga.

Emi mengernyitkan kening mendengar tuduhan itu tapi ia tidak tau harus menjawab apa, hingga untunglah akhirnya Javas menyelamatkannya dengan menarik paksa pergelangan gadis itu untuk segera pergi dari sana.

"Sorry, tapi dia lagi ada urusan sama gue," ujar Javas singkat lalu menarik Emily pergi.

Hans mengerutkan kening menatap kepergian mereka berdua. Otaknya mencerna apa yang terjadi terutama ucapan laki-laki tadi. Mereka tingga berdua di apartement yang sama? Tebak Hansel.

Tiba di kamar apartemen Javas. Laki-laki itu menyeret paksa Emily hingga kaki kurus gadis itu membentur kaki ranjang.

Javas melangkah mendekat ke arahnya, namun yang membuat Emi katakutan adalah raut amarah yang tergambar jelas di wajah Javas saat ini. Ada apa? Apa ia telah melakukan kesalahan? Pikir gadis itu.

"Dengar baik-baik ya, gue ajak lo ke sini karna gue kasian sama lo. Lo gak punya tempat tujuan, tapi di sini bukan berarti lo bisa bebas ketemu orang seenaknya!" bentak Javas padanya.

IS IT LOVE?  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang