Bagian 31 - Tragedi Yang Terencana

347 96 111
                                    

Karna semua yang diambil, jika tidak kembali maka akan diganti.

_____________________________________

Enjoy 📖

_____________________________________


Semilir angin sejuk menerpa kedua orang yang sedang bernaung di bawah pohon rindang. Sesekali Emily membenarkan rambutnya yang teracak karena terpaan angin.

Emily yang sebelumnya hanya duduk bersandar pada batang pohon sekarang turut berbaring di atas rumput bersama Aland.

Sedari tadi Emi selalu memperingati sahabatnya itu agar tidak ketiduran terlalu lama atau dia akan melewatkan pertandingan finalnya hari ini, tapi Aland bilang ia akan melakukan apapun demi mengukir kenangan manis bersama gadis ini ucap sahabatnya itu diiringi nada guraunya. Manis sekali, batin Emily.

Wajah gadis itu lantas saja memerah beberapa waktu sebelumnya untung saja Aland tidak melihatnya.

Tiba-tiba terbesit dalam benak Emily untuk bercerita tentang sesuatu yang akhir-akhir ini mengganggu perasaannya pada sahabatnya itu.

Emi lantas memalingkan tubuhnya menghadap Aland yang sedang berbaring di sampingnya dengan sebelah tangan dia lipat di belakang kepala.

"Aland...?" panggil gadis itu.

"Hmm?" sahut Aland masih memejamkan matanya.

Emily menarik napas. "Menurut kamu, apa kita gak terlalu berlebihan sebagai sahabat?"

Aland mendengar pertanyaan gadis itu tapi butuh waktu lama untuknya sebelum menjawab. Aland kemudian memiringkan posisinya menghadap Emily.

"Kenapa... ada yang tanya begitu sama kamu?" Aland menyelipkan helaian rambut sahabatnya yang jatuh menutupi mata ke balik telinga gadis itu.

Emi bangkit mendudukkan dirinya, memutuskan kontak mata diantara mereka sejenak lalu menunduk.

"Nggak, aku cuma kepikiran aja."

Aland lantas turut bangkit dari posisinya, meraih tangan sahabatnya itu dan menggenggamnya erat.

Aland mengangkat dagu gadis itu agar mau menatapnya. "Menurut aku gak ada yang berlebihan. Kamu tau kan aku sayang sama kamu?"

Emi mengangguk.

Aland melanjutkan. "Entah itu orang artikan sayang sebagai sahabat atau sebagai hal lainnya yang aku gak paham. Intinya yang harus kamu tau, aku sayang sama kamu dan akan selalu ada buat kamu, ya."

Gadis itu tersenyum lalu kembali mengangguk pelan.

Setelah kematian Ayahnya. Emily pikir tidak ada lagi hal baik yang mungkin tersisa di hidupnya. Yang ada hanyalah perlakuan kejam dari Ibunya dan juga anak-anak jahat di sekolahnya. Tapi semenjak Aland hadir, Tuhan seperti menyadarkannya bahwa tak akan selamanya ia ditinggalkan. Karna semua yang diambil, jika tidak kembali maka akan diganti. Selama Aland ada bersamanya, maka selama itu pula ia akan baik-baik saja.

🦋🦋🦋

Emily berpisah dengan Aland karna sahabatnya itu harus bersiap untuk pertandingan final hari ini. Laki-laki itu sempat mengajak Emily untuk ikut bersamanya saja karna Aland takut gadis itu kembali menghilang seperti kemarin tapi Emi bersikeras ingin menemui Rebecca, lantas Aland tak punya pilihan lagi selain membiarkannya. Tapi pemuda itu sempat mengancamnya jika sebelum pertandingannya dimulai Emily belum datang juga maka ia sendiri yang akan menyeretnya untuk datang, Aland bersumpah tidak akan ikut pertandingan jika gadis itu tidak datang untuknya.

IS IT LOVE?  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang