Bagian 26 - Maaf dan Pergi

381 125 237
                                    

"Aku bakal lakuin apapun buat bikin kamu bahagia." Katanya.

_____________________________________

Enjoy 📖

_____________________________________

(visualisasin tempat kyk ini ya
tp waktu mlm, jd cuma remang2
dri cahaya bulan :D sweet bgt ya)

Kedua insan itu melangkah melewati hamparan bunga dandelion dengan sebuah senter di tangan Javas mencoba membuka jalur di tengah lebatnya hamparan bunga dan rumput yang tumbuh beriringan, tangan Javas sekalipun tak lepas menggandeng pergelangan ta...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua insan itu melangkah melewati hamparan bunga dandelion dengan sebuah senter di tangan Javas mencoba membuka jalur di tengah lebatnya hamparan bunga dan rumput yang tumbuh beriringan, tangan Javas sekalipun tak lepas menggandeng pergelangan tangan Emi di sampingnya.

Kedua insan itu melangkah melewati hamparan bunga dandelion dengan sebuah senter di tangan Javas mencoba membuka jalur di tengah lebatnya hamparan bunga dan rumput yang tumbuh beriringan, tangan Javas sekalipun tak lepas menggandeng pergelangan ta...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai mereka berdua akhirnya menemukan jalan setapak yang mereka cari. Javas dan Emily kembali menyusuri jalan itu agar dapat tiba di persimpangan jalan menuju jalan utama tempat dimana mobil Javas menunggu.

Di perjalanan Javas baru memperhatikan jika gadis di sebelahnya ini sedari tadi tidak mengenakan sepatunya, dia hanya mengenakan kaos kaki.

"Sepatu lo kemana?" tanya cowok itu.

"Kan tadi kamu yang lempar, waktu manjat tembok." Emi menunduk memperhatikan kakinya.

Javas tiba-tiba berhenti lalu mulai melepaskan sebelah sepatunya.

"Pakai sepatu gue."

Emily mengangkat alis kemudian menggeleng pelan.

"Gak usah. Lagi pula juga kebesaran, gak muat," tolak Emi.

Mendengar itu Javas kembali menimbang-nimbang lantas memakai kembali sepatunya kemudian berganti berjongkok di hadapan gadis itu.

"Kalau gitu gue gendong."

Emily mengernyitkan alis keheranan.

"Udah ayo... lo kebanyakan mikir!" desak Javas padanya.

IS IT LOVE?  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang