Part 15. Leave

1.1K 58 0
                                    

***

Ashmita dan Akash baru saja keluar dari dalam area altar pernikahan itu. Berjalan ke arah Nenek Arshia, dan mereka berdua seketika saja menundukkan tubuh mereka untuk bisa menyentuh kedua punggung kaki Nenek Arshia itu di sana. Setelahnya, Nenek Arshia menyentuh kepala mereka sambil tersenyum lebar.

"Semoga kalian terberkati. Semoga kebahagiaan terus bersama kalian selamanya." ucapnya yang membuat mereka berdua ikut tersenyum.

Ashmita dan Akash pun berjalan mendekat ke arah Kakek, Ayah, Ibu, Kak Ashika, dan juga Kak Vikas. Mereka berdua melakukan hal yang sama untuk bisa mendapatkan berkat dari para orang tua di dalam keluarga mereka itu. Setelahnya Ashmita mendapatkan pelukan yang hangat dan juga sangatlah erat itu dari Ibu dan Kak Ashika. Hal itu langsung saja membuat Ashmita mulai menangis tersedu-sedu.

"Sudah sayang, jangan menangis lagi, oke?! Semuanya akan baik-baik saja. Ingatlah, bahwa kamu sudah menikah sekarang." ucap Ibunya yang berusaha untuk bisa menenangkan Ashmita.

Kak Ashika juga ikut menangis dalam diamnya, sambil tangan kanannya mengusap-usap punggung Ashmita dengan perlahan. Ashmita melepaskan pelukan itu dari ibunya dengan kepalanya yang mengangguk perlahan. Dia berusaha terlihat tersenyum saat ini. Meski dia sendiri sama sekali tidak yakin, apakah bisa tetap tersenyum, meski hatinya terasa sakit. Dia masih belum berani melangkah lebih jauh untuk pergi dari rumah yang sudah dia tinggali sejak kecil itu. Dia merasa belum sanggup untuk bisa melakukan semua itu. Ibu Ashmita dengan segera mengangkat kedua telapak tangannya dan dengan perlahan mulai menghapus air mata di kedua pipi Ashmita.

"Ashika, ambilkan bakinya ya. Ashmita akan segera pergi dari sini sekarang, menuju rumah suaminya." ucap Ibu Ashmita seketika saja. Dan Kak Ashika dengan segera mengambil sebuah baki berisi bunga-bunga dan juga beras yang tercampur di dalamnya itu.

Ibu Ashmita menuntun Ashmita untuk kembali berdiri untuk bisa berdampingan tepat di samping Akash dan juga keluarganya itu. Akash menatap ke arah Ashmita yang menundukkan kepalanya. Semua orang pun sudah bersiap-siap untuk mengikuti prosesi terakhir dari upacara pernikahan di antara Akash dan juga Ashmita itu. Lalu Kak Ashika pun datang dengan membawa sebuah baki berisi beras dan kelopak bunga di dalamnya, sambil berdiri tepat di samping Ashmita. Sedangkan ibu mereka berdiri di belakang Ashmita dengan membawa sebuah kain berwarna merah di kedua telapak tangannya. Lagu pun kembali berbunyi dan mereka semua mulai berjalan dengan perlahan keluar dari dalam rumah Keluarga Ashmita itu.

Kak Ashika mengarahkan baki itu ke hadapan Ashmita. Dan dengan perlahan, Ashmita mengambil sedikit demi sedikit isi yang ada di dalam baki itu dengan kedua telapak tangannya. Lalu mengangkatnya untuk melemparkannya ke bagian belakang tubuhnya, melewati bagian kepalanya, dan ibunya yang akan memastikan bahwa isi yang di lemparkan oleh Ashmita itu masuk ke dalam kain merah yang dibawanya itu. Ashmita terus melakukannya hingga mereka semua sampai tepat di kendaraan milik keluarga Maholtra itu. Ashmita membalikkan badannya dan menatap Kak Ashika di sana, lalu kembali memberikan pelukan yang erat. "Aku pergi, Kak..." gumam Ashmita dengan perasaan yang cukup berat untuk bisa dia katakan itu.

"Ashmita!!" teriak Aryla dan juga Araly di sana seketika saja membuat Ashmita melepaskan pelukannya itu dari Kak Ashika dan beralih ke arah Aryla dan Araly yang berdiri di dekatnya itu dengan air mata yang sudah membasahi wajah mereka berdua di sana itu.

"Ashmita, tolong jangan pergi..." isak mereka berdua seketika saja. Ashmita pun langsung sedikit berjongkok di sana lalu mengangkat kedua telapak tangannya untuk bisa menghapus air mata kedua keponakan tersayangnya itu.

"Aku harus pergi, sayang... Tapi aku janji, bahwa aku akan sering-sering berkunjung ke sini kok. Aku dan Akash," ucap Ashmita yang di jeda sambil mendongakkan kepalanya tepat ke arah Akash yang terlihat tersenyum ke arahnya, Aryla dan Araly itu. "Kami berdua pasti akan datang ke sini, dan mengajak kalian bermain. Sama seperti yang biasanya kita lakukan bersama. Oke?"

"Janji???" gumam mereka sambil saling menatap satu sama lain.

Ashmita tersenyum sambil menahan air mata yang sudah menumpuk di kedua kelopak matanya itu. Lalu dengan perlahan menganggukkan kepalanya di sana. "Janji..." jawabnya lalu memeluk mereka berdua dengan sangat erat. Dan mereka berdua pun membalas pelukan yang diberikan oleh Ashmita itu dengan tidak kalah kuatnya di sana.

Melihat hal itu, tak lama Nenek Arshia mendekat ke arah mereka. "Ashmita, sudah waktunya kita semua pergi..." ucapnya dengan senyuman di wajahnya, dan yang langsung saja membuat Ashmita melepaskan pelukannya itu dan memberikan senyuman kecil di wajahnya ke arah Aryla dan Araly. Lalu kembali menempatkan dirinya tepat di samping Akash.

Tak lama setelah itu sopir yang ada di luar mobil itu pun dengan segera saja membukakan pintu mobil. Melihat hal itu pun Akash langsung saja menggenggam lengan Ashmita. "Masuklah terlebih dahulu ke dalam mobil, Ashmita..." ucap Akash di sana sambil sedikit menuntun Ashmita untuk masuk terlebih dahulu. Ashmita pun menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam mobil itu. Di ikuti oleh Akash, dan juga semua Keluarga Maholtra itu ke dalam mobil mereka masing-masing.

Di dalam mobil, Ashmita membalikkan badannya ke arah belakang di mana, ayah, kakek dan juga Kak Vikas yang sudah menyentuhkan kedua telapak tangan mereka ke mobil itu. Sebagai salah satu bentuk pemberian berkat kepada Ashmita dan juga Akash saat ini. Lalu secara perlahan mobil itu pun mulai berjalan pergi meninggalkan area rumah Keluarga Ashmita itu. Dan Ashmita kembali menangis tersedu-sedu di sana saat melihat mereka mengikuti pergerakan mobil itu dan berhenti setelah beberapa jarak. Dan dia benar-benar merasa sangat sedih karena pada akhirnya dia memang akan pergi meninggalkan seluruh keluarganya dan tinggal di sebuah rumah dengan orang asing, yang bahkan belum lama ini dia kenal.

Melihat Ashmita yang menangis itu, seketika saja Akash menggenggam telapak tangan Ashmita. "Jangan menangis, Ashmita. Kamu bisa menemui mereka semua tiga hari lagi, dalam upacara penyambutan menantu di rumah keluarga kamu itu. Oke??" ucap Akash menjelaskan di sana.

Ashmita menatap ke arah Akash dengan wajahnya yang terlihat cukup sembab itu. "Aku tahu... Hanya saja, aku masih belum bisa merasa terbiasa jika harus berasa jauh dari keluargaku. Dan... Mereka... Aku sangat menyayangi mereka. Aku..." Ashmita sama sekali tidak bisa melanjutkan ucapannya di sana dan mulai meneteskan air matanya sekali lagi.

Melihat hal itu, raut wajah Akash seketika merasa tidak enak dengan adanya sedikit kerutan di dahinya saat ini. Lalu dengan ragu, Akash mulai merangkul tubuh Ashmita di sana, dan memberikan usapan-usapan perlahan di bagian punggung Ashmita itu. "Tenanglah... Semuanya pasti, akan baik-baik saja. Oke?" gumam Akash di sana. Dan Ashmita hanya menganggukkan perlahan kepalanya yang dia sandarkan tepat di dada bidang Akash.

Tapi aku sendiri sama sekali tidak yakin, apakah semuanya akan tetap baik-baik saja saat kamu sudah datang di rumah kami nanti, Ashmita. Batin Akash yang merasa gelisah itu.

Black Heart ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang