Black Heart ✔️

Part 31. Bad News

***

Keesokan harinya, Ashmita kembali diminta oleh Nenek Arshia untuk membeli beberapa kain saree dan juga perhiasan. Nenek Arshia mengatakan jika itu untuk dirinya dan juga Bibi Taani. Meski begitu, hari ini Ashmita tidak ditemani oleh kelima suaminya itu, melainkan supir pribadi Keluarga Maholtra yang mengantarkannya. Dan saat ini, Ashmita berjalan perlahan menyusuri area pertokoan. Ini adalah hal yang sangat mengejutkan bagi dirinya. Kenapa tidak? Jika saja setiap kali dia selesai berbelanja, ada banyak orang yang menatap ke arahnya dengan penuh selidik, bahkan secara tanpa ragu berbisik-bisik di hadapannya. Ashmita seketika saja merasa aneh, bahkan secara tanpa sadar mempercepat langkah kedua kakinya untuk bisa pergi ke toko yang lainnya.

"Berita terkini. Akhir-akhir ini ada desas-desus yang mengatakan bahwa ada seorang wanita yang memiliki lima orang suami."

Ashmita seketika saja berhenti melangkah dan terdiam. Wajahnya berubah menjadi datar. Dan secara perlahan dia pun mulai membalikkan badannya. Dia berada tepat di sebuah toko elektronik, dengan tayangan televisi yang menampilkan berita. Ashmita bisa merasakan seluruh orang di pertokoan itu juga menatap layar televisi di sana, atau mungkin tepat ke arah dirinya sendiri sekarang ini. Ashmita seketika saja bisa merasakan tubuhnya yang mulai menegang. Dia terlihat pucat. Ketika layar televisi itu berubah menampilkan videonya bersama dengan kelima suaminya kemarin saat ada di pasar. Dan hal yang lebih gila lagi adalah ada cuplikan dimana kelima suaminya itu sedang memberikan sindoor di belahan rambutnya saat upacara pernikahan.

"Sungguh hal yang sangat membingungkan. Ini adalah masa modern, dan seorang wanita memutuskan untuk memiliki lima orang suami. Lalu apakah dia yang memutuskan agar kelima pria itu menikahinya? Ataukah wanita itu yang menikahi kelima pria itu? Terlebih lagi, informasi yang sudah kami dapatkan adalah kelima pria itu adalah saudara. Dan ya, wanita itu menikahi kelima pria bersaudara itu."

Ashmita sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih sekarang. Rasa pusing di keningnya semakin terasa. Dia sama sekali tidak menyangka jika akan ada berita tentang kehidupan pernikahannya. Bagaimana ini? Apa yamg sebenarnya terjadi sekarang? Kenapa... Kenapa ada beritanya?? Jika keluargaku melihatnya, mereka akan terkejut. Selama ini aku bahkan belum mengatakan hal apa pun kepada mereka semua. Batin Ashmita yang merasa sangatlah resah di sana itu.

"Berita ini sudah menjadi hal yang hangat di antara masyarakat. Kami sendiri masih terus mencari tahu tentang kronologi dari terjadinya pernikahan ini. Dan menurut sumber tepercaya, wanita ini adalah anak dari Keluarga Caturvedi, yang sekarang statusnya menjadi Nyonya Maholtra."

Tidak. Tidak. Ini tidak seperti yang diberitakan. Batin Ashmita semakin kehilangan kendali.

"Hei, bukankah wanita itu adalah wanita yang sama dengan yang ada di berita itu???" bisik seseorang tepat di bagian belakang tubuh Ashmita.

Seketika saja kesadaran Ashmita kembali lagi. Dan dia semakin tegang, marah dan juga sedih. Dia dengan segera saja berjalan menjauh dari kerumunan itu, menuju tepat parkiran mobil, dimana sopir pribadi itu berada. Langkah kedua kakinya bahkan terlihat sangat terburu-buru. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan dia merasa sangatlah hancur.

"Astaga, benar-benar wanita yang tidak memiliki moral." ucap orang yang lainnya.

"Apa kalian pikir pernikahan yang dia miliki dengan kelima pria itu sah? Aku pikir itu adalah pekerjaan pelacur dalam melayani banyak pria. Hahahahah..."

"Bagaimana caranya dia melayani kelima suaminya itu? Coba kalian tebak siapa yang menghabiskan malam pertama bersama dengannya? Hanya salah satu suaminya saja... Atau kelima suaminya?! Ahhahah..."

Semua orang sedang membicarakannya sekarang. Pembicaraan yang sangatlah menjijikan bagi dirinya. Dan dia seketika saja merasa sangatlah muak tentang hal itu. Dia merasa ini tidaklah adil untuk dirinya. Ashmita kini sudah sampai tepat di parkiran, dan mendapati sopir mobilnya yang berdiri sedang menunggunya.