***
Langit sore hari ini terlihat sangat cerah dengan semburat berwarna jingga kemerah - merahan di awan dan juga langitnya. Burung - burung berterbangan dengan kicauan mereka yang khas. Angin berhembus pelan menyapa dedaunan yang ikut terbang mengikuti alurnya.
"ASHMITAAA!!!!"
Teriakan itu terdengar menggema di antara kebun - kebun di sekitarnya. Dua orang gadis remaja itu mendongakkan kepalanya menatap seorang gadis dewasa yang berada di atas pohon buah mangga, sedang mengambil beberapa buah mangga dari pohon itu.
Ashmita. Gadis itu tersenyum ke arah dua gadis yang ada di bawahnya dengan sebuah keranjang di antara mereka. "CEPAT AMBIL YANG BESAR ITU!!!" Seorang gadis menunjuk sebuah mangga yang ukurannya lebih besar dibandingkan yang lainnya.
"YANG INI YA?!" Ashmita berteriak bertanya, sambil mencoba mengambil buah itu dan melemparnya ke bawah. Yang langsung saja di tangkap oleh gadis remaja di bawahnya itu.
"ASHMITA, LAGI DONG!!!" Teriak dua gadis kecil itu bersamaan. Merasa sangat kurang dengan buah mangga yang telah mereka dapatkan itu. Apalagi, masih ada buah mangga yang ukurannya cukup besar, yang belum mereka ambil.
"SUDAH CUKUP YA!! JANGAN KEBANYAKAN!!!" Ashmita menuruni pohon itu dengan cekatan. Tanpa merasa takut jika nantinya dia bisa saja terpeleset. Melompat kecil saat jaraknya dengan tanah sudah cukup dekat.
"Yah..." Gumam kedua gadis itu merasa lesu.
Ashmita merapikan rambutnya yang panjang sambil tersenyum puas melihat buah mangga yang sudah hampir memenuhi keranjang buah yang mereka bahagia bersama itu.
"Keranjangnya sudah hampir penuh itu, ayo kita pulang sekarang... " Ashmita membawa keranjang itu dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya menggandeng salah satu dari kedua gadis remaja itu.
"Aryla, gandengan dengan Araly, ya..." ucap Ashmita sambil menolehkan kepalanya ke arah gadis bernama Aryla.
"Oke, kak!" Aryla tersenyum, sambil memberi hormat ke arah Ashmita, lalu mulai menautkan telapak tangan kanannya ke telapak tangan kiri milik Araly.
Mereka pun berjalan beriringan menuju rumah mereka yang tidak terlalu jauh dari kebun buah milik keluarganya itu. Melewati jalan setapak dan mereka pun sampai di sebuah rumah yang berukuran cukup besar dibandingkan dengan rumah lainnya.
Ashmita dan juga kedua adiknya pun segera memasuki sebuah rumah dengan design cukup mewah itu. Ashmita tanpa sadar melangkahkan kedua kakinya cukup cepat, dengan kedua matanya yang kecokelat terangan itu melirik ke segala arah.
Kedua keponakannya itu segera berlari masuk menuju dapur. Dan Ashmita pun meletakkan keranjang buah mangga tadi ke atas meja makan. Sebelum mulai kembali berjalan dengan mengendap - endap.
"Ashmita!"
Tubuh Ashmita seketika terasa kaku, saat mendengar suara yang memanggil namanya dengan nada geram. Dengan perlahan dia membalikkan tubuhnya dan melihat ibunya sedang berkacak pinggang, menatap garang ke arahnya. Dan Ashmita hanya bisa nyengir.
Ibunya itu berjalan dengan langkahnya yang lebih cepat. "Kamu pasti habis memanjat pohon lagi, kan?!" seru ibunya sambil menunjuk ke arah dirinya.
Dengan sedikit lesu, Ashmita menganggukkan kepalanya dengan perlahan. Dengan jari - jari tangannya yang saling bertautan. "Iya, ibu..."
Ibunya dengan segera mengerang kesal sambil mengangkat kepalanya. "Astaga, Ashmita!!!" teriak ibunya sambil kembali berkacak pinggang. "Jika tingkahmu seperti ini terus... Siapa yang akan mau menikah dengan dirimu nantinya, hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Heart ✔️
RomanceAshmita Caturvedi harus menerima kenyataan yang pahit saat sadar atas apa yang terjadi saat upacara pernikahannya sudah selesai dilaksanakan. Sebuah kenyataan pahit, dimana dia telah DI JEBAK dalam pernikahan itu, sehingga dia MENIKAHI 5 PRIA BERSA...