***
Ashmita memasuki kamarnya dengan perasaan yang linglung. Berjalan dengan sangat perlahan. Mengunci pintu kamarnya, meletakkan barang belanjaannya ke atas meja dan mulai membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Ashmita bahkan merasa tidak peduli dengan jendela kamarnya yang masih terbuka. Membuat angin malam semakin masuk ke dalam kamarnya. Membuat tubuhnya menggigil kecil.
Sepanjang perjalanan pulang tadi, dia tidak berbicara sedikit pun kepada ayah, ibu dan juga kedua keponakannya itu. Dia merasa bingung, ketakutan dan juga penasaran sekaligus. Dia tidak mengerti, siapa sebenarnya pria itu? Tapi hal itu tidak membuat tubuhnya berhenti untuk menggigil gemetar, saat mengingat bagaimana tangan itu menyentuh kulitnya.
Ashmita memekik tertahan. Merasa kesal, atas rasa takut yang terus saja menghantui dirinya. Menutup wajahnya menggunakan sebuah bantal kecil. Dan berteriak. Ashmita mengangkat bantal itu dan mengusap wajahnya, tanpa sadar, dia sudah meneteskan air mata dari kedua matanya. Ashmita menghapus air mata itu dengan kasar.
"Aku tidak bisa terus saja merasa ketakutan seperti ini... Siapapun pria itu, dia pasti adalah pria kurang ajar yang suka menyentuh tubuh wanita." gumam Ashmita sambil duduk di atas ranjangnya.
"Ihhh... Tapi aku masih merasa tidak terima dengan kejadian yang tadi... Aku tidak terima..." Ashmita menutup wajahnya dengan menggunakan kedua telapak tangannya dan terus saja menggeleng - gelengkan kepalanya.
Dan seketika menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Menatap langit - langit kamarnya yang penuh dengan hiasan dinding. Kepalanya terasa sangat pusing saat ini. Ashmita melirik kecil ke arah jam beker yang ada di meja dekat ranjangnya. Pukul sebelas malam.
"Kurasa, aku harus segera pergi tidur sekarang... Jika tidak, besok aku akan kesiangan bangunnya..." gumam Ashmita sambil kembali bangkit dan berjalan mendekati jendela kamarnya.
Kedua tangannya terulur untuk menutup jendela kamarnya. Namun, kegiatannya itu terhenti seketika, saat melihat sesosok bayangan seseorang yang berdiri tepat di bawah lampu jalanan di samping rumahnya itu. Seorang pria.
"Dia... Bukannya pria yang tadi?! Sedang apa dia disana?!" gumam Ashmita bertanya - tanya.
Ashmita terdiam dalam posisi itu, tetap menatap ke bawah, tepat ke arah pria yang juga mulai mendongakkan kepalanya, menatap ke arahnya. Membuat Ashmita sedikit tersentak. Namun dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu. Tapi, yang Ashmita tahu pasti saat ini adalah, pria itu sedang menyeringai ke arahnya. Seringai pria itu terlihat sangat mengerikan.
"Astaga... Ini sangat mengerikan..." Ashmita bergumam untuk kesekian kalinya. Dan langsung saja menutup jendela kamarnya dengan sedikit keras. Mengunci jendelanya.
Ashmita membalikkan tubuhnya, menyentuh dadanya, merasakan jantungnya yang berdetak dengan kencang. "Apa yang dia inginkan dariku?! Tuhan... Ku mohon tolong aku..."
Ashmita mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dadanya. Menggelengkan kepalanya beberapa kali, dan menghela napasnya. Mulai mendekati ranjangnya, lalu mulai membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Mengulurkan tangannya untuk menutupi tubuhnya dengan selimut, dan juga mematikan lampu kamarnya. Mulai mencoba untuk tidur, meski hatinya masih terasa tidak karuan.
Sedangkan diluar, dimana pria itu masih berdiri, pria itu mulai tersenyum kecil, menghilangkan seringai mengerikan yang sempat dia tampilkan. Dan masih dengan kedua matanya yang tajam menatap tepat ke arah jendela kamar Ashmita yang sudah tertutup. "Kau akan menjadi milikku. Segera, Ashmita." gumamnya yang lalu melangkahkan kedua kakinya, pergi meninggalkan rumah Ashmita. Melangkah jauh hingga menghilang di balik kegelapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Heart ✔️
RomanceAshmita Caturvedi harus menerima kenyataan yang pahit saat sadar atas apa yang terjadi saat upacara pernikahannya sudah selesai dilaksanakan. Sebuah kenyataan pahit, dimana dia telah DI JEBAK dalam pernikahan itu, sehingga dia MENIKAHI 5 PRIA BERSA...