Part. 19 Broken Heart

1.2K 67 1
                                    

***

Ashmita masih saja terdiam di dalam posisi terduduk di sana itu. Dia bahkan sama sekali tidak memperlihatkan ekspresi apa pun di wajahnya itu sekarang ini di sana. Bahkan juga kedua matanya terlihat sangatlah kosong dan juga hampa. Sedangkan tubuhnya, masih terlihat bergetar dengan gerakan yang samar. Kedua matanya mulai terlihat berlinang dengan air mata untuk yant kesekian kalinya itu. Di sisi yang lainnya, Bibi Taani yang sudah sejak tadi memerhatikan mereka semua tepat di bagian ujung dari ruangan itu pun, mulai melangkahkan kedua kakinya di sana untuk bisa dengan segera mendekat tepat ke arah Ashmita.

"A-Ashmita??" panggil Bibi Taani di sana dengan gumaman di dalam suaranya itu.

Tapi Ashmita bahkan sama sekali tidak menjawab atau bahkan memberikan respon sedikit pun dari panggilan yang baru saja diucapkan oleh Bibi Taani yang saat ini sudau berdiri tepat di bagian belakang tubuhnya itu. Merasa tidak lagi tahan dengan kesunyian itu di sana, Bibi Taani itu pun dengan segera saja semakin mendekat tepat ke arah Ashmita, dan mulai ikut berjongkok tepat di samping tubuh Ashmita, serta mulai sambil mengulurkan kedua lengannya di sana untuk bisa menggenggam kedua bahu Ashmita.

"Ashmita, ayo bangun. Jangan duduk di bawah... Aku akan membantumu." ucap Bibi Taani di sana sambil sedikit menarik tubuh Ashmita untuk bisa dengan segera berdiri dari posisi duduknya itu.

Ashmita hanya menuruti Bibi Taani di sana. Hingga sebelum pada akhirnya mereka berdua secara bersama-sama mulai mengambil langkah kedua kaki mereka itu dengan perlahan-lahan, Ashmita mulai mengangkat kepalanya yang sudah sejak tadi tertunduk dengan dalam di sana itu. "Apakah Bibi juga tahu??" tanya Ashmita dengan nada suaranya yang terdengar sangatlah lirih di sana itu.

Yang mana secara seketika saja membuat Bibi Taani menolehkan kepalanya dengan cepat tepat ke arah Ashmita. Tapi Bibi Taani tidak dengan segera menjawab pertanyaan yang baru saja diucapkan oleh Ashmita itu sekarang. Bibi Taani yang hanya terdiam dengan ekspresi wajahnya yang merasa sangatlah bersalah itu pun, memutuskan untuk kembali mengambil langkah kedua kakinya di sana itu. Ashmita pun pasrah mengikuti langkah kedua kaki Bibi Taani yang merangkul tubuhnya itu. Setiap langkah kaki yang mereka ambil, diiringi dengan kesunyian. Hingga pada akhirnya, mereka berdua itu pun sampai tepat di depan pintu kamar pengantin milik Ashmita di sana itu.

Bibi Taani dengan segera saja membuka pintu kamar itu dengan sangatlah lebar. "Masuklah ke dalam kamar, Ashmita." ucap Bibi Taani di sana memerintah diri Ashmita.

Tapi Ashmita tidak melakukannya. Dia hanya diam di depan pintu dari ruang kamar itu. Dia menatap kosong dengan lurus tepat ke arah bagian dalam dari kamar pengantinnya itu. Bibi Taani kembali menggenggam pundaknya. "Ashmita... Aku mohon segeralah masuk ke dalam kamar ini. Jika tidak, kamu akan mendapatkan jauh lebih banyak masalah lagi. Aku mohon kepadamu, Ashmita..." gumam Bibi Taani di sana dengan ekspresi wajahnya yang penuh dengan rasa khawatir itu.

Tapi lagi-lagi Ashmita hanya diam dan tidak melakukan hal apa pun di sana. Hingga pada akhirnya, Bibi Taani itu pun mulai sedikit mendorong masuk tubuh Ashmita di sana tepat ke bagian dalam dari ruang kamar pengantin itu. Ashmita terlihat pasrah, dan sekarang dengan posisi tubuhnya yang memunggungi Bibi Taani yang ada di luar dari kamar pengantin itu, Ashmita mulai menghela napasnya dengan keras.

"Bibi belum menjawab pertanyaanku tadi..." gumam Ashmita di sana dengan nada suaranya yang terdengar sangatlah lirih itu.

Bibi Taani menatap lurus tepat ke arah Ashmita di sana, dengan ekspresi wajahnya yang sedih. Ashmita masih memunggunginya sekarang, sehingga Bibi Taani sendiri bahkan sama sekali tidak tahu ekspresi wajah Ashmita saat mengatakan hal itu.

"Ashmita, aku..."

Bibi Taani bahkan sama sekali tidak tahu cara yang benar untuk bisa mengatakannya. Dia menghela napasnya di sana dan mulai mengalihkan pandangannya dari Ashmita. Kedua telapak tangannya bahkan sudah memegangi kedua sisi dari pintu kamar pengantin itu di sana. Sedangkan Ashmita, dia yang tidak mendapatkan jawaban itu pun seketika saja tersenyum kecewa. Dia bahkan mulai menolehkan kepalanya dengan samar tepat ke arah kanan. Sambil kedua matanya yang melirik ke arah Bibi Taani yany sejak tadi hanya terdiam saja di sana itu sekarang.

"Itu artinya... Bibi pun tahu tentang semua ini..." gumam Ashmita di sana dengan nada suaranya yang terdengar sangatlah kesakitan. Bahkan Ashmita secara tanpa sadar mengucapkan kalimat itu masih dengan senyuman, meski air mata sudah sejak tadi terus saja membasahi wajahnya itu.

Bibi Taani sendiri yang mendengarkan hal itu, semakin tidak bisa mengatakan hal apa pun di sana itu. "Maafkan aku, Ashmita..." gumamnya sebelum pada akhirnya menutup daun pintu dari kamar pengantin itu dan juga tidak lupa untuk menguncinya dari luar kamar.

Klek

Saat mendengar bunyi terkunci itulah, seketika saja tubuh Ashmita kembali terjatuh dengan keras di sana itu. Dan Ashmita pun kembali menangis tersedu-sedu. Bahkan tubuhnya pun kembali terlihat bergetar dengan hebat. "Aaarrrggghh!!! Kenapa?!!!! Kenapa semua ini terjadi kepadaku?!!! Kenapa?!!" teriak Ashmita di sana.

Ashmita terlihat semakin sangatlah hancur. Dia bahkan sekarang sama sekali tidak peduli dengan penampilannya. Sekarang, semua mimpinya membina sebuah hubungan seakan-akan hancur lebur seketika saja. Dan Ashmita, bahkan sama sekali tidak bisa dan juga tidaklah tahu apa yang harus dia lakukan sekarang ini juga.

Black Heart ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang