Hai gaess, udah lama banget gak update, maaf yaa...
Semoga masih betah mampir ke cerita ini.
Enjoy!!2 minggu sudah berlalu, hubungan Dita dan Tae makin dekat, terlebih akan ada acara kampus yaitu sebuah pentas seni yang di adakan 6 bulan sekali, di acara tersebut, semua mahasiswa yang ingin tampil bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dita dan Tae pun tak mau kalah, mereka menyiapkan sebuah duet spesial untuk mengisi acara tersebut, karena itulah Dita dan Tae semakin dekat, Dita juga tidak terlalu memikirkan perasaan Soodam lagi, Ia masih merasa kesal pada sikap Soodam.
"Udah siap?", tanya Tae yang sudah bersiap untuk memainkan piano nya untuk mengiringi Dita, saat ini mereka sedang berada di ruang latihan untuk persiapan pentas seni 2 hari lagi.
Dita mengangguk, menandakan Ia telah Siap untuk bernyanyi.
Tae pun memainkan pianonya, Dita menyanyikan sebuah lagu melow yang sangat cocok dengan suaranya yang lembut.Dita bernyanyi sambil sesekali tersenyum ke arah Tae, Tae pun membalas setiap senyuman yang Dita berikan.
"Hari ini cukup kali ya? ", ucap Dita.
"Iya, besok lanjut lagi" Tae akhirnya berdiri dan meninggalkan piano nya untuk berdiri di hadapan Dita.
"Suaramu makin Bagus setiap harinya", puji Tae.
"Kau juga makin jago main piano nya"
"Kalau itu memang keahlian ku dari lahir" Ucap Tae sombong
Dita pun tertawa menyaksikan betapa menggemaskannya Tae membanggakan diri sendiri.
"Aku sangat suka melihat kau tertawa seperti ini" Tae memecah tawa Dita.
Dita berhenti tertawa matanya menatap Tae yang sepertinya sangat tulus mengatakan hal itu.
"Apakah kau sudah melupakan Mark? " tanya Tae frontal
Dita menunduk, senyumannya mendadak hilang, Ia berpikir sebentar, lalu mengangkat kepalanya lagi untuk menjawab pertanyaan Tae.
"Kalau dipikir-pikir, kau benar-benar sudah berubah kan? " Dita balik bertanya.
"Maksudnya?"
"Kau bukan Tae yang dulu, yang tega menyakiti aku, kau adalah Tae yang baik sekarang, Tae yang selalu menjaga ku, itu artinya aku bisa mempercayaimu kan?"
Tae tiba-tiba merasa terbebani, Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Aku ingin memberi tau sesuatu kepadamu" Dita memecah pikiran Tae saat itu, Tae sontak menatap serius pada Dita.
Dita menghela nafas, Ia akan mengakui sesuatu pada Tae, Ia juga merasa bahwa tidak ada gunanya menyembunyikan hal itu dari Tae. "Aku dan Mark, kami tidak pacaran, kami hanya pura-pura"
Tae terdiam sejenak, Ia mencoba mencerna perkataan Dita, jika mereka tidak pacaran, kenapa mereka saling mencintai? Tae yakin Mark mencintai Dita, begitu pula sebaliknya, tidak mungkin Dita berlari sambil mabuk di bandara untuk mencari Mark jika Ia tidak mencintai Mark.
"Tae?" Dita berusaha membuat Tae terjaga dari lamunannya.
Tae akhirnya bisa kembali tersadar "kenapa kau mengatakan ini padaku?" Tanya Tae tiba-tiba
"Karena aku sudah mempercayai mu, dan juga agar kau berhenti menyebut nama Mark, aku sedang ingin melupakannya" Dita mendadak melow
"Ah, maafkan aku, aku membuatmu sedih"
"Itu artinya aku punya kesempatan? " sambung Tae dengan suara yang pelan
"Ha?"
"Ah tidak, tidak, mari kita pulang, kita harus banyak istirahat kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] My lullaby || Dita,Taehyung, dan Mark.
Fanfiction"Saat aku sulit tidur, seorang gadis memberikan aku sebuah Voice Recorder, di dalamnya ada sebuah rekamanan suara nyanyiannya,lalu suara itu menjadi pengantar tidurku, dan aku akhirnya tertidur" Dita seorang gadis yang dibesarkan oleh mantan majikan...