25. Kim Taehyung

500 74 28
                                    

Enjoy!!

Dita dengan sekuat tenaganya berlari menuju ruang jenazah, Ia diberi tau bahwa Tae masih berada disana, meski kepalanya masih pusing, Dita tetap berlari dengan berurai air mata.

Dita telah sampai di ruang jenazah, dengan perlahan Ia membuka pintu ruangan tersebut, di sana matanya langsung menemukan ranjang yang terdapat tulisan Kim Taehyung itu, Ia mendekati ranjang tersebut, rasanya kakinya lemas namun Ia harus tetap kuat untuk bisa sampai pada ranjang Tae.

"Tae" Dita sesenggukan menangis, Ia membuka kain penutup dan benar saja itu adalah Tae yang sudah memejamkan matanya, kulitnya sudah pucat bahkan hampir membiru, wajahnya lebam-lebam karena dipukuli beberapa orang tadi malam, tangisan Dita makin kencang, Ia membuka lagi kain penutup dan terlihatlah beberapa bekas jahitan di tubuh Tae, Dita makin histeris, Ia tak bisa menerima semua ini.

"Tae, bangun Tae" Dita memeluk tubuh Tae, Ia berharap tubuh itu menghangat kembali.

Dita menyentuh pipi Tae, Ia menyesal tak membalas kecupan Tae tadi malam, Ia harusnya memeluk Tae lebih lama lagi, penyesalan itu muncul dibenak Dita, tak seharusnya Tae yang pergi.

"Tae, aku akan terus menyayangimu sampai kapanpun, kau tau itu kan?" Dita berbicara sendiri, air matanya sudah tak terhitung lagi mengalir sedari tadi.

Dita mendekati wajah Tae, Ia menyentuh tiap inci wajah Tae, "maafkan aku Tae, aku tak bisa membalas cintamu, maafkan aku" Dita mengecup kening milik Tae, Ia membiarkan bibirnya bersarang cukup lama disana, air matanya ikut membasahi wajah pucat Tae.

"Sekali lagi maafkan aku Tae, aku harap kau akan pergi dengan tenang" ucap Dita seusai melepaskan kecupannya pada kening Tae.

Dita dengan perlahan menutup kembali tubuh Tae dengan kain penutup, Ia harus merelakan Tae, Ia yakin Tae akan tetap hidup di dalam tubuh Mark, Ia harus merelakan Tae agar Tae bisa pergi dengan tenang.

Setelah menutupi tubuh Tae dengan kain penutup, mata Dita teralihkan dengan sebuah plastik berisi barang-barang Tae, Ia mengambil plastik yang ditaruh di atas meja itu, Ia membuka plastik tersebut dan menemukan voice recorder miliknya, Dita membuka voice recorder itu dan rekaman yang ada di sana hanya tiga, Dita memasang earphone ditelinganya dan menedengarkan 3 rekaman disana, yaitu rekaman suaranya waktu kecil, serta yang membuat dada Dita makin sakit adalah suara nyanyiannya di pesta ulang tahun Soodam, ternyata Tae merekamnya walaupun tidak keseluruhan. Tae sangat menyukai nyanyian Dita membuat Dita merasa sakit yang luar biasa, sejujurnya Tae adalah pria yang sangat baik, meskipun kadang ego menguasai hatinya.

Satu rekaman lagi, Dita tak tau itu rekaman apa, Ia mengklik play pada satu lagi file rekaman itu, dan ternyata itu adalah rekaman suara Tae, suara Tae tampak sangat tersengal-sengal, ternyata itu adalah rekaman suaranya saat Ia menggendong Dita dari jalanan menuju rumah sakit, Ia sempat merekam suaranya sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

"Dita-ya, aku mohon saat kau bangun nanti, kau harus bahagia bersama Mark, aku yakin dia akan membuatmu bahagia, kalian akan bahagia selamanya untukku kan? aku senang saat tau pemilik suara itu adalah kau, wanita yang aku cintai, terima kasih untuk semuanya, akhhh"

Suaranya Tae sempat hilang beberapa saat hanya deras hujan yang terdengar, sepertinya Tae jatuh saat tengah menggendong Dita, Dita makin merasakan sakit saat mendengar Tae kesakitan di dalam rekaman itu.

"Aku mencintaimu Dita, aku akan selalu mencintaimu"

Sampai disitulah rekaman suara Tae, sepertinya Tae merasa telah cukup memberikan pesan terakhirnya pada Dita, Dita terjatuh kelantai, Ia menangis sekencang-kencangnya, Ia merasa sangat bersalah pada Tae, pria yang sangat mencintainya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[END] My lullaby || Dita,Taehyung, dan Mark.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang