17. Pria Gila

243 62 0
                                    

Wahhh, Author back again ni, semoga masih ada yang nungguin cerita ini...
Enjoy!!

Dita dengan sedikit rasa malas bangkit dari tidurnya, sudah hampir dua hari Ia tak keluar kamar, Ia tak mandi, makan bahkan bangkit dari tidurnya saja tidak.

Selama itu Dita memikirkan kembali, apa yang bisa Ia jadikan alasan untuk hidup, Ia benar-benar telah kehilangan semuanya, semua orang yang Ia sayang, tempat tinggalnya, bahkan uang yang Ia punya juga tidak banyak untuk bertahan hidup sendiri. Untungnya, Ia ingat bahwa Ia masih punya hutang budi pada keluarga Soodam, Ia harus segera sukses dan mengumpulkan banyak uang sehingga Ia bisa membayar kembali apa yang telah keluarga Soodam berikan padanya.

Dita bangun, bukannya langsung mandi karena telah lama tidak mandi, Ia malah membuka lemari dan kulkas untuk mencari makanan, akan tetapi persediaan makannya telah habis, Ia pun mau tak mau harus mandi dan pergi ke mini market untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.

Sesampainya di mini market, Dita langsung menyomot ramyeon instan dan beberapa cemilan, setelahnya Ia langsung mengantri untuk membayar di kasir. Setelah beberapa orang selesai membayar dan tiba lah giliran Dita, Dita pun menaruh seluruh belanjaannya di meja kasir.

"Jadi 5200 won" Ucap sang kasir setelah membungkus belanjaan Dita.

Dita mengangguk, lalu merogoh koceknya, Ia sedikit terkejut karena sakunya begitu rata, padahal seharusnya ada dompet di sana, Dita sedikit panik, Ia tersenyum ke arah kasir wanita yang sudah tampak kesal padanya.

"Bayar pakai ini aja, sekalian punya saya ya" Ucap seorang lelaki dari belakang Dita, Ia menyodorkan black card yang pastinya milik anak orang kaya itu, Ia hanya membeli sebotol jus jeruk dengan benda itu, hal itu berhasil membuat Dita melotot tak percaya.

Sang kasir akhirnya menyelesaikan pembayaran Dita dan lelaki itu, setelah mengangkat belanjaannya Dita pun memberanikan diri menatap lelaki tersebut.

"Terima ka..." ucapan Dita terpotong saat mengetahui bahwa lelaki tersebut adalah Johnny, sahabat Tae.

Dita langsung menyodorkan kembali kantong belanjaannya pada Johnny, Ia tak ingin terlibat apa-apa lagi dengan Tae atau teman-temannya, terlebih Ia tau kalau Johnny juga orang yang jahat dan ikut membully nya saat itu.

"Aku tidak bisa menerimanya, ini untukmu saja" Dita masih menyodorkan kantong belanjaannya.

"Ambil saja, aku gak butuh itu kok" Johnny dengan santainya berlalu meninggalkan Dita sambil meminum minumannya.

Dita sedikit berlari mengejar Johnny, Ia kemudian berdiri di depan Johnny, "Baiklah, saat kita bertemu di kampus, aku akan menggantinya" Ucap Dita, lalu sesaat kemudian Ia berlari meninggalkan Johnny yang masih terkejut melihat tingkah Dita.

"Dasar cewek aneh"

Johnny hendak masuk ke mobilnya, namun Ia tiba-tiba teringat pada Tae, lelaki itu sudah beberapa hari ini tak masuk kuliah karena mencari Dita yang entah kemana, "Ah, seharusnya aku menahan dia tadi" Johnny segera merogoh koceknya dan mengambil ponselnya lalu menghubungi Tae.

Tae datang ke lokasi yang Johnny bilang di telfon tadi, Ia datang dengan sangat tergesa-gesa, setelah memarkirkan mobilnya, Ia segera menghampiri Johnny yang sedang duduk di depan mini market.

"Mana Dita?" Tanya Tae panik

"Kau, bisakah kau duduk dulu? dia sudah pergi dari tadi"

"Pergi? kenapa kau tak menghubungi aku lebih cepat?" Tae tampak frustasi.

"Sudahlah, yang jelas, jika dia belanja di sini, itu artinya dia tinggal di sekitar sini"  Johnny coba memberikan harapan pada Tae.

Tae menghela nafasnya, mencoba kembali menetralkan emosinya, " Ke arah mana dia berjalan tadi?"

[END] My lullaby || Dita,Taehyung, dan Mark.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang