12. Terima Kasih, Tae.

361 72 23
                                    

Makasih buat yang masih baca, hehe, author sayang kalian semua😍😍

Tae menikmati suara Dita saat sedang bernyanyi di salah satu cafe, Dita terlihat sangat cantik dengan dress berwarna biru muda dan suaranya menambah kecantikan Dita saat itu, Dita telah menjadi penyanyi di cafe itu selama masa hukumannya, sebenarnya Dita sudah mendapatkan tawaran bernyanyi di sana sejak lama, akan tetapi Dita selalu mementingkan membuat tugas kuliah di malam hari, sehingga Dita memilih tetap fokus kuliah dibanding mengambil pekerjaan itu.

Dita bernyanyi sambil menatap Tae, penonton setianya selama ini, Tae selalu datang setiap malam menyaksikan Dita bernyanyi, Tae juga perlahan mulai menghilangkan sikap buruknya, Tae tidak lagi kasar atau emosian, meski kadang Ia masih suka tersulut emosi tapi sudah jauh lebih baik dan dapat mengendalikan diri.

Tak bisa dipungkiri, selama Mark pergi, Tae lah yang mengambil peranan Mark untuk menjaga dan menemani Dita, Tae seperti sosok pengganti Mark yang mampu membuat Dita sedikit melupakan kesedihannya dan selalu bisa menghibur Dita dalam keadaan apapun.

"Keren banget" Tae tersenyum saat Dita menghampirinya seusai bernyanyi.

"Kau selalu mengatakan itu padaku" Dita sedikit ragu dengan pujian Tae

"Ya karena kau selalu sempurna, selalu keren" Tae menampakkan deretan gigi putih miliknya.

Dita hanya tersenyum, sesaat kemudian Dita menyesap minuman dihadapannya.

"Besok kau sudah masuk kuliah kan? Mau aku jemput?" Tanya Tae

"Gak usah Tae, nanti bakal nimbulin masalah lagi" Dita dengan cepat menjawab.

"Hmm,,oke deh" Tae pasrah

"Terima kasih ya Tae, kau selalu ada untukku selama ini" Dita tersenyum sangat tulus pada Tae.

Tae hanya membalas ucapan Dita dengan anggukan dan senyuman yang tak kalah tulus, Tae benar-benar sudah tidak memikirkan lagi rencananya, Ia yakin Ia telah jatuh cinta kepada Dita.

"Selamat malam Dita" Ucap seorang lelaki berumur 40 tahunan pada Dita

Dita yang mendengar sapaan lelaki itu sontak berdiri di hadapan lelaki itu sambil membungkukkan badannya.

"Selamat malam Pak"

"Sayang sekali, hari ini adalah hari terakhir kamu bernyanyi disini, padahal saya berharap kamu bisa menjadi penyanyi tetap di sini" Keluh lelaki berjas hitam tersebut

"Maafkan saya ya pak" Dita merasa bersalah

"Tidak apa-apa, yang penting kamu sudah mau bernyanyi di sini, oh iya ini gaji kamu" lelaki tersebut menyodorkan sebuah amplop berwarna putih berisikan uang.

"Terima kasih Pak" Dita menyambut amplop tersebut.

"Saya harap kamu bisa kembali suatu saat nanti" lelaki itu menyodorkan tangannya ingin menyalami Dita.

Dita menyambut tangan lelaki itu dan memberikan senyuman penuh hormat darinya.

🎵🎵🎵

Dita berjalan dan menghirup udara kampus yang sudah lama tidak Ia hirup, Dita merasa sangat senang karena untungnya hukumannya tidak mempengaruhi beasiswanya, sehingga Dita tetap bisa berkuliah dengan beasiswa tersebut.

Langkah Dita melambat saat samar-samar Ia mendengar orang-orang membicarakannya, mereka bukan lagi membicarakan tentang Dita yang miskin atau pencuri, Dita justru mendengar kata  'jalang' dan 'murahan'.

Dita berusaha tidak terpengaruh saat semua tatapan tertuju kepadanya, namun langkah Dita akhirnya benar-benar terhenti, melihat banyak sekali fotonya yang tertempel di dinding, ini bukan sembarangan foto, karena tidak hanya Dita, foto itu juga menampilkan Dita bersama lelaki yang merupakan pemilik cafe, banyak sekali sudut kamera yang di ambil, sehingga menampilkan banyak foto di dinding tersebut, dan yang paling membuat Dita emosi adalah ada tulisan 'Si miskin yang menjadi Jalang' dan banyak kata-kata yang merendahkan Dita lainnya.

[END] My lullaby || Dita,Taehyung, dan Mark.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang