Hai, semoga masih ada yg nunggu cerita ini di UP ya hehehe.WARNING:
-ABUSE
-SUICIDAL THOUGHTNext update gaakan lama lama kok wkwkw mon maap sebelumnya jarang update karena lagi quarter life crisis banget huhu
"Apa yang Pi lakukan disini?" Tanya Bright kepada Mew dengan alis yang berkerut karena jujur saja saat ini Mew bukanlah orang yang ingin ia jumpai.
"Bukankah ada hal yang perlu kita bicarakan?" Tanya Mew dengan intonasi bicara yang serius.
"Aku rasa tidak. Maaf, tapi aku sedang buru-buru." Ujar Bright sembari kembali berjalan untuk menuju tempat parkir kendaraanya.
"Tidak darimana? Kamu dan Gulf mempunyai masalah tapi tidak ada satupun diantara kalian yang menjelaskanya padaku. Gila ya? Sebenarnya ada apa, Bright?!." Tanya Mew frustasi sembari berjalan mengikuti Bright dengan langkah kaki yang lebih cepat.
"Sudahlah, aku sedang tidak ingin berbicara denganmu, Pi" Ujar Bright dengan berpura-pura santai dan kali ini ia tidak membiarkan emosi mengendalikanya.
"Tolong katakan padaku. Aku mungkin bisa saja membantu kalian dan hubungan kalian akan kembali seperti sebelumnya."
"Percuma, Pi tidak akan bisa merubah apa yang sudah terjadi. Jadi tidak usah buang buang waktu."
"Aku bisa membantu kalian, aku bahkan bisa membantumu untuk mengatasinya. Katakan saja padaku." Ujar Mew menghentikan langkahnya karena Bright kini sudah menemukan motornya.
"Benar? Apa Pi benar-benar ingin membantuku?."Tanya Bright kemudian sembari memakai helm nya.
"Apapun yang aku bisa lakukan, aku akan membantumu. Apapun." Ujar Mew tanpa ragu.
"Kalau begitu, bisakan Pi menjauhi Gulf?."
Seketika suasana menjadi hening, Mew tidak langsung membalas perkataan Bright. "Apa maksudmu?." Tanya Mew untuk memastikan kembali apa yang ia dengar.
"Aku bilang, apa Pi bisa menjauh dari Gulf?" Bright memasang helmnya, lalu kini melihat Mew yang berdiri dihadapanya. "Kenapa? Tidak bisa, kan?." Ucapnya dengan tawa yang dipaksakan.
"Kenapa?"
"Karena aku menyukainya." Intonasi suara Bright berubah serius, Bright tidak tau berapa lama lagi ia dapat mengontrol emosinya. "Tapi sayang sekali sepertinya dia malah menyukaimu." Brigh kembali tertawa kecil terdengar sinis dan sarkastik.
"Darimana kamu tau itu, Bright?."
"Pi tidak usah pura pura tidak tau. Aku yakin Pi tau aku menyukai Gulf. Ah tapi sudahlah toh dia juga menyukaimu. " Gulf menjeda perkataanya, mencoba menghela nafas dia bisa tetap stabil. "Wah enak sekali ya hidupmu, Pi? Kamu bisa membuat semua orang menyukaimu. Ibu dan ayah juga lebih menyukaimu. Hahaha aku lupa bahkan ayah tidak menganggapku ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNING AFTER YOU [ MEWGULF & BRIGHTWIN ]
FanfictionGulf dan Bright bertemu saat masa awal perkuliahan. Gulf mengambil jurusan design interior sedangkan Bright mengambil jurusan Seni. Namun hal tersebut tidak menghalangi pertemanan antara keduanya karena hubungan pertemanan mereka malah semakin dekat...