Chapter 19: Status

1.7K 175 11
                                    

Pertama-tama aku mau ucapin HAPPY NEWYEAR!! Semoga taun ini taun terbaik kita ya amiin!!
Aku juga mau minta maaf karena TELAT SEBULAN hehe, soalnya ternyata chapter kemarin kehapus jadi harus tulis ulang huhuhu. Yaudah deh gitu ajaa, enjooyyy sebagai permintaan maaf aku buat chapter ini lebih panjang yaaa.

"Kate? Loh, bukanya aku sudah pernah bilang bahwa aku dan dia itu hanya teman dekat biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kate? Loh, bukanya aku sudah pernah bilang bahwa aku dan dia itu hanya teman dekat biasa." Mew memandang Gulf seakan tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja Gulf tanyakan.

"Iya sih, tapi aku heran saja kenapa Pi Kate memanggil ibumu dengan sebutan Mom."

"Memangnya ada yang salah dengan itu? Bukanya termaksuk hal yang lumayan wajar ya? Biasanya jika kita sudah berteman dekat kita pasti akan memperlakukan dan menganggap ibu dari teman dekat kita seperti orang tua sendiri benar tidak sih?"

"Berarti kalian berteman SANGAT dekat dong?." Gulf bertanya dengan nada yang penuh penekanan.

"Memang hubungan pertemanan kamu dekat namun bukan seperti apa yang kamu bayangkan. Aku dan Kate sudah berteman ya sudah lumayan lama, ia juga sering bertemu kedua orang tuaku. Mungkin itu yang membuat Kate menganggap orang tuaku seperti orang tuanya. Karena setauku sejak kecil Kate memang tidak terlalu dekat dengan orang tuanya sendiri." Mew menjelaskan dengan pelan, menghindari kesalahpahaman yang mungkin akan semakin memperburuk suasana. "Hubunganku dan Kate memang sedekat itu namun tidak akan pernah lebih dari itu. Jangan khawatir, sayang."Lanjutnya.

"Hmm..aku.. mengerti. Oh ya, Apa boleh aku bertanya lagi?" Gulf bertanya dengan ragu.

"Ya, tanyakan saja." Mew menyilangkan tangannya di dada, walaupun tidak ada yang harus ditakuti tapi tetap saja ia merasa sedikit gugup dengan pertanyaan yang akan Gulf tanyakan selanjutnya.

"Ini hanya perasaanku sih, maaf jika pertanyaan ini membuatmu tidak nyaman. Tapi ... kenapa kamu memberikan perhatian lebih terhadap Kate?" Volume dari suara gulf semakin lama kian mengecil hampir berbisik, ia takut pertanyaannya kali ini akan membuat Mew akan menganggapnya menyebalkan. Gulf langsung memalingkan pandangannya, mengalihkan perhatiannya dengan menatap matahari yang akan tenggelam dan juga langit yang berubah warnanya menjadi jingga.

"What!? Gimana? Maksudmu Perhatian lebih apanya, Gulf?." Mew akhirnya kini menyadari bahwa kedekatannya dengan Kate dapat membuat Gulf merasa sangat cemburu. Mew kini tersenyum, Gulf yang seperti ini membuat Mew yakin bahwa Gulf memang menyukainya.

"Iya! Perhatian lebih! Kamu ga sadar apa?!" Gulf tanpa sadar meninggikan intonasi suaranya karena kesal dan juga malu dengan Mew yang seperti berpura-pura polos. "Ah terserahlah! Dasar bodoh!." Dengan rasa malu dan juga frustasi Gulf mencoba berbalik ingin meninggalkan Mew, namun belum juga sedetik Gulf memalingkan wajah dari Mew, Mew sudah kembali menggenggam lengannya untuk menahanya untuk pergi.

"Gulf, tenang dulu. Dengarkan aku." Mew perlahan menangkup pipi Gulf dengan kedua telapak tangannya saat Gulf kembali mencoba untuk kabur untuk yang kedua kalinya . "Aku tidak pernah memberikan perhatian lebih kepada orang lain, cuma kamu yang aku perhatikan dengan lebih. Sumpah deh cuma kamu seorang."

RUNNING AFTER YOU [ MEWGULF & BRIGHTWIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang