Chapter 7: Nothing else matters

2.8K 321 17
                                    

"Hanya teman kok" Mew tersenyum seperti biasa namun entah mengapa rasanya tetap ada yang berbeda bagi Gulf.

"Oh okay." Gulf tidak ingin bertanya lebih jauh karena Mew terlihat kurang nyaman.

"Aku akan mengganti bajuku dulu. Setelah itu kita cari makan, bagaimana?" Gulf mengangguk, kemudian Mew dengan sedikit tergesa mencari baju di kopernya lalu pergi ke kamar mandi untuk bersiap.

Gulf masih dalam posisi yang sama, namun kini ia membereskan foto-foto milik Mew dan menemukan fotonya dengan Mew yang diambil beberapa hari lalu di Namsan Tower, ia sedikit tersenyum saat mengetahui bahwa Mew masih menyimpan foto ini, namun senyumnya seakan menghilang entah kemana saat ia melihat satu foto yang cukup menarik perhatiannya.

Mew bersama seorang perempuan yang juga blasteran Thai Amerika seperti Mew. Mereka terlihat sangat serasi dengan tangan Mew yang mengusap kepala perempuan itu, Mew menyimpannya di dalam dompetnya. Apakah perempuan ini adalah Kate? Gulf bertanya-tanya dalam hatinya.

( A/N: Maapin ya huhu kalau kuat tolong bayangin foto perempuan itu [anastasia cebulska] lagi foto bareng sama Pi Mew dan foto ini yang diliat Gulf ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( A/N: Maapin ya huhu kalau kuat tolong bayangin foto perempuan itu [anastasia cebulska] lagi foto bareng sama Pi Mew dan foto ini yang diliat Gulf ya)

Melihat foto itu membuat hatinya terasa berat. Karena rasanya baru saja kemarin ia dan juga Mew saling berkata jujur bahwa mereka pernah menyukai satu sama lain, walaupun pada kenyataan hanya Mew yang benar benar mengakuinya. Tapi pengakuan Mew membuat Gulf merasakan lagi perasaan miliknya yang sudah lama ia coba lupakan. Gulf menarik nafas, ia mencoba tenang.

Gulf menyadarkan dirinya sendiri, bahwa mungkin saja Mew tidak mempunyai perasaan lagi kepadanya, Gulf mungkin hanya masa lalu yang sudah Mew lupakan. Gulf berpikir mungkin saja perempuan yang ada di foto itu adalah kekasih atau mungkin tunangan atau lebih parahnya lagi istri Mew. Gulf menepuk pipinya pelan, rasanya tidak pantas ia cemburu seperti ini.

Setelah beberapa saat kemudian, mereka akhirnya memutuskan untuk mencari makan di restaurant terdekat, karena hari sudah malam dan merekapun cukup lelah. Selama perjalanan dan di dalam restaurant Mew yang biasanya akan mengajaknya bercanda dan mengobrol kini sibuk dengan handphonenya, dari yang Gulf dengar sepertinya Mew menanyakan keberadaan Kate dengan teman-temannya walaupun ia tidak terlalu mengerti karena Mew berbicara menggunakan bahasa Inggris.

"Maaf ya aku sibuk sendiri" Ucap Mew saat menutup sambungan teleponnya, dan saat itu juga makanan yang telah mereka pesan datang ke mejanya.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti." Gulf mengambil minuman yang baru disajikan dihadapanya, meminumnya dengan perlahan.

"Kok diam saja? Kamu cemburu ya?" Gulf hampir tersedak, ia tidak mengerti bagaimana Mew selalu dapat menebak isi hatinya.

"Pi bicara apa? untuk apa aku cemburu? Pi juga bukan pacarku, kan? lakukanlah apa yang kamu inginkan. Aku tidak perduli" Gulf langsung terdiam saat ia sadar bahwa dia sudah melampiaskan rasa kesalnya karena Mew telah mengacuhkannya setelah menerima telepon dari ayahnya di tambah dengan foto perempuan yang Mew simpan didompetnya. Gulf menghela nafas, dadanya terasa sedikit sesak.

RUNNING AFTER YOU [ MEWGULF & BRIGHTWIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang