BAKALAN LANJUT KLO VOTE UDAH 100!!
KOMEN JANGAN LUPA YE
BUATNYA SAMPE STRESS NIH WKWK"Sudah kuduga." Kate tertawa kecil. "Lalu kalau begitu, bagaimana dengan tawaran ayahmu yang menjodohkan kita?." Lanjutnya.
Mew terdiam sejenak, "Wait, Kamu tidak menganggapnya dengan serius, kan?." Perhatian Mew yang sebelumnya fokus memperhatikan Gulf dari kejauhan kini teralihkan kepada Kate yang duduk di sampingnya.
"Mau tidak mau aku harus menanggapinya dengan serius karena bagaimanapun juga orang tuaku ikut terlibat dalam hal ini. Ini bukan main-main lagi kalau sudah seperti itu." Kate menjawab pertanyaan Mew dengan santai dan terlihat acuh tak acuh.
"Aku tau memang ini bukan hal kecil, Tapi.... apa kamu yakin?." Mew mengernyitkan alis matanya. "Bagaimana dengan pacarmu?" Lanjutnya tanpa pikir panjang karena yang ada di pikirannya saat ini adalah bagaimana caranya agar Kate menolak usul dari ayahnya.
Kate mendecih kesal, "Brengsek, apa kamu sudah lupa aku sudah putus dengan dia makanya aku ada di sini sekarang?." Kate menghisap vape yang ia genggam, lalu meniup uapnya dengan cepat. "Kalau sekarang di pikir-pikir lagi, sepertinya hanya kamu yang selalu ada di sampingku, entah itu saat aku sedang bahagia ataupun sebaliknya." Kate bergumam, namun cukup kencang sehingga Mew dapat dengan jelas mendengarnya.
"Apa maksudmu?"
"Tanpa dijelaskanpun aku yakin kamu mengerti."
Mew menghela nafas, jujur saja dalam benaknya kini ia berpikir bahwa Kate memang menyukainya. Namun semuanya masih ambigu, tidak ada kejelasan. "Tolong jujur dan katakan padaku, apa kamu menyukaiku?" Mew memberanikan diri untuk bertanya kepada Kate apa yang sedari tadi ia ragukan.
"Aku tidak tau, tapi aku selalu nyaman ketika sedang bersama denganmu." Jawab Kate dengan sangat tenang seolah-olah percakapan ini adalah percakapan biasa.
"Kamu tau kan perasaanku kepadamu sama sekali bukan ke arah sana? Aku selalu ada untukmu karena aku temanmu, that's what friends are for. Jangan anggap perlakuanku spesial." Mew berbicara dengan pelan agar Kate tidak tersinggung dan mengerti apa yang ia maksud.
"Aku tau." Ungkap Kate sembari kembali menyedot uap dari vape yang ada di dalam genggamannya. "Lalu bagaimana sekarang? Apa kamu berani menolak permintaan ayahmu?." Untuk pertama kalinya kini Kate menatap tajam kearah Mew yang berada di hadapanya.
"Soal itu, aku akan membicarakanya dengan ayah" Mew terdiam lagi, mungkin ini bukan yang pertama kalinya ia menolak apa yang ayahnya inginkan. Namun tetap saja membicarakan dan menjelaskan semua hal ini kepada ayahnya nanti pasti akan sangat menguras tenaga dan juga batinya. Apalagi sepertinya perjodohan ini sangatlah penting karena sudah menyangkut dua keluarga dan 2 perusahaan yang berbeda. Tapi hanya ini satu-satunya cara agar ia tidak kehilangan Gulf kembali. Sesusah apapun, ia akan memperjuangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNING AFTER YOU [ MEWGULF & BRIGHTWIN ]
FanficGulf dan Bright bertemu saat masa awal perkuliahan. Gulf mengambil jurusan design interior sedangkan Bright mengambil jurusan Seni. Namun hal tersebut tidak menghalangi pertemanan antara keduanya karena hubungan pertemanan mereka malah semakin dekat...