Matahari kembali naik,kembali menerangi dunia dengan cahayanya.Para burung mulai bernyanyi sebagai alarm alami.
Renjun bangun lebih dulu,semalam ia bertengkar hebat dengan Yangyang hanya karena perasaan,ia bahkan menyuruh teman dekatnya itu untuk pergi dari apartemen.Ia tak tahu dimana pemuda itu berada sekarang,ia sudah terlanjur marah dengannya hingga akhirnya puncak dari penyelesaian adalah salah satu dari mereka harus pergi dari apartemen.
Ini bukan kali pertama mereka bertengkar hebat seperti ini,bahkan jauh sebelum itu juga sudah sering dan yang selalu mengalah selalu Yangyang,Yangyang dan Yangyang.
Pemuda Liu itu tahu jika teman dekatnya itu sangat kekanak-kanakan,masalah kecil saja sering diributkan.Baginya,Renjun itu sosok yang mudah sekali marah,tapi disisi lain dia juga mudah sekali menangis seperti perempuan.Apakah hatinya selembut itu? Entahlah,ia tak paham lagi dengannya.
Namun bagi Renjun,Yangyang memiliki kepribadian diam-diam menyebalkan.Saat pertama kali jumpa pun tak seindah drama yang biasa ia tonton.
Saat pertama kali bertemu Yangyang,hari itu diawal musim panas bulan Juli.Renjun yang masih berusia delapan tahun itu terus menangis didepan sebuah mini market dan Yangyang datang dan bertanya apa yang telah terjadi.
Ia berpikir jika anak bertubuh mungil itu sedang mencari ibunya,ternyata dia menangis sesenggukan hanya karena es krim nya tak sengaja jatuh karena membuka bungkusnya dalam posisi yang salah.Akhirnya uang tabungan yang awalnya ingin ia gunakan untuk membeli stok makanan ringan harus ter-relakan demi sebuah es krim loli rasa coklat itu.
Ia bertanya dimana rumahnya dan Renjun memberitahu jika ia disuruh menunggu disini sebentar karena ibunya tengah membeli makanan seafood didepan,ia rela menemani Renjun kecil hingga ibunya datang,ia rela menghabiskan uangnya demi mengganti es krim Renjun kecil agar dia kembali tenang.
Semenjak hari itu,ia sering bertemu Renjun didepan mini market itu.Dia bahkan membelikannya es krim loli sebagai balasan karena sudah mau membelikannya es krim hari itu.Yangyang kecil tak banyak bicara saat itu,jika Yangyang dimasa remaja diam-diam menyebalkan berbeda lagi dengan dimasa kecil.
Diam-diam bikin sakit hati.
Maksudnya,sekali berbicara itu bisa menyakiti perasaan orang lain meskipun baginya itu biasa.Maklum saja,anak kecil hanya bisa blak-blakan tanpa berpikir sebelum berbicara.
"Kamu kalo udah gede gak boleh nangis,kata ayah cowok itu kuat.Cowok kok nangis,kamu cowok atau waria?"
Setelah Yangyang berkata seperti itu,sebagai endingnya Renjun kembali menangis dan sempat merajuk padanya.Tenang saja,hanya lima detik.
"Ih kok marah? Kan aku cuma tanya kamu cowok atau waria kok bisa nangis."
"T-tapi kamu nyebelin,pingin cabut gigimu."
"Iih jangan! Nanti kalo aku ompong di ketawain temen-temen dong."
───•❖•───
Renjun berjalan menuju halte bis dengan langkah gontai.Bayangan dimana ia dan dua teman dekatnya yang lain saat pergi kesekolah bersama itu kembali membuatnya menghela nafas kasar.
Jika tahu begini,ia lebih memilih untuk pura-pura tidak tahu.
Ia sempat melihat Yiren,saat memanggil namanya bukannya menyahut,justru gadis itu dengan teman barunya lebih memilih untuk mengacuhnya.
Apa dia tahu tentang kejadian semalam?
Yiren sendiri sebenarnya ingin sekali menghampiri Renjun,namun itu akan membuat luka lain jika Yangyang melihatnya.Sebenarnya Kim Minju--teman barunya yang menggantikan posisi Minjeong itu mengajaknya untuk pergi kesekolah bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]2.What's Wrong? 2:Past and Future
Fanfiction❨ 𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒐𝒇 𝑾𝒉𝒂𝒕'𝒔 𝒘𝒓𝒐𝒏𝒈?❩ ❝Ini bukan kesalahannya,mereka orang yang sama diwaktu yang berbeda❞ Jiwa pendendam dimasa lalu kembali datang untuk membalaskan dendamnya,mereka yang tak tahu apa-apa harus menjadi korban karena sebuah...