Catatan:
Jangan berharap lebih,bab ini pendek cuma 1215 word"Apakah pasien bernama Huang Renjun dirawat disini?"
"Sebentar,saya cari dulu."
"Ah iya benar,pasien atas nama Huang Renjun berada dikamar VIP nomor 14."
"Terima kasih,suster."
Lee Haechan berjalan menuju kamar Renjun,ia menutupi kepalanya dengan hoodie hitamnya.
"Kaya bener pake VIP segala.Sekolah kok masih pake beasiswa."Monolog Haechan sambil berjalan menuju kamar Renjun yang jarak nya tinggal beberapa blok dari tempat pendaftaran pasien.
Tanpa pemuda itu sadari,seseorang mengikutinya dari belakang.
Cklek!
Pintu kamar ia buka,tak ada seorangpun yang menjaga Renjun saat ini.Haechan menutup pintu secara perlahan sebelum akhirnya menghampiri Renjun yang masih tak sadarkan diri diatas ranjang rumah sakit.
Haechan memandangi wajah pemuda itu sebentar,lalu menoleh kebelakang.Tepat dibelakangnya ada Kim Minju yang juga masih tak sadarkan diri disana.
" Sakit apaan sih mereka berdua? Sakit kok bareng-bareng,kenapa gak sekalian mati bareng-bareng aja."Monolognya sambil memandang kedua penghuni yang ada didalam kamar itu.
Haechan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku hoodie nya.
Sebuah jarum suntik dan botol kaca berukuran kecil berisi cairan mematikan,yang dimana jika disuntikkan bisa menyebabkan kematian hanya dalam waktu lima belas detik.
Haechan membuka tutup botol itu dan mulai mengambil beberapa cairan yang akan ia masukkan ke dalam jarum suntik itu sebelum berniat untuk menyuntikkannya pada kantong infus Renjun.
Namun seseorang berhasil menahan tangan kanan pemuda itu yang hampir saja menyalurkan cairan mematikan itu kedalam kantong infus milik Renjun.Haechan menoleh kebelakang saat tahu orang yang berusia sekitar dua puluh tahunan itu berhasil menggagalkan rencananya untuk menghabisi nyawa Renjun.
"Siapa kau?" Tanya Haechan sambil berusaha melepaskan genggaman orang itu.
Orang itu membuka maskernya dan menampilkan wajah yang berhasil membuat Haechan membulatkan mata sempurna saat tahu siapa orang yang berhasil menggagalkan rencananya itu.
"Saya Huang Renjun dimasa lalu." Jawab Renjun dewasa lalu melemparkan jarum itu kesegala arah membuat Haechan menatap tajam wajah itu,"Kau salah orang,Lee Haechan."
───•❖•───
Sekarang Haechan dan Renjun dewasa berada dikafe tempat yang sama dimana Renjun meminta bantuan pada pria itu.Memang jarak dari rumah sakit tidak jauh,hanya cukup menyebrang untuk sampai disana.
Minuman telah datang,tak ada yang membuka topik pembicaraan, menyisakan dua insan yang bergelut dengan pemikirannya masing-masing dan suara orang-orang yang berada didalam kafe.
Renjun meminum secangkir kopi hangatnya dan menaruhnya diatas meja,"Apa yang kau lakukan pada Renjun tadi?"
Haechan berdehem kecil lalu tersenyum miring,"Apa itu penting buat lo?"
"Kau tak pernah diajarkan cara berbicara yang sopan dengan orang tua?" Tanya Renjun berusaha menahan amarahnya.
"Berarti lo nyadar, kalo lo itu udah tua." Imbuh Haechan yang hanya dibalasi senyuman oleh pria yang ada didepannya,"Bajingan,masih muda gini dibilang tua."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]2.What's Wrong? 2:Past and Future
Fanfiction❨ 𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒐𝒇 𝑾𝒉𝒂𝒕'𝒔 𝒘𝒓𝒐𝒏𝒈?❩ ❝Ini bukan kesalahannya,mereka orang yang sama diwaktu yang berbeda❞ Jiwa pendendam dimasa lalu kembali datang untuk membalaskan dendamnya,mereka yang tak tahu apa-apa harus menjadi korban karena sebuah...