Kini Yangyang dan Yiren telah dibawa ke rumah sakit terdekat,menyisakan Renjun yang terus bolak-balik didepan pintu tuang ICU dengan perasaan takut.Ia sudah berjanji untuk menjaga dua temannya dengan baik selama belajar di Korea,namun sepertinya ia gagal.Ia malah membuat mereka terluka.
Renjun takut.
Takut akan dimarahi bahkan disuruh menjauh oleh orang tua dua teman semasa kecilnya itu karena tidak becus menjaga anak-anak mereka.
Drrrttt....
Ponselnya bergetar cukup lama tanda ada panggilan masuk.
Ayah is calling...
Seketika jantungnya merasa berhenti berdetak,tangannya tiba-tiba terasa kaku untuk mengangkat telepon dari sang ayah.
Dia benar-benar takut dan kacau sekarang.
"Halo,Renjun.Mumpung ayah dan ibu mendapat ijin cuti oleh perusahaan ayah,jadi kami datang ke Seoul untuk menjenguk mu.Cepatlah pulang,ibumu sudah memasakkan makanan kesukaanmu."
"....."
Renjun terus menahan air matanya namun gagal,semua keluar begitu saja.Ia menangis dan menundukkan tubuhnya diatas lantai rumah sakit yang dingin membuat ayahnya bertanya-tanya apa yang telah terjadi pada anak semata wayangnya itu.
"Nak,kenapa menangis? Dimana kamu sekarang?"
"D-di r-rumah s-sakit S-un and M-moon."
"Apa kamu menjenguk temanmu? Kamu bisa pulang lebih dulu."
"R-Renjun gak bisa pulang,yah.N-nati dicariin dokter."
"Memangnya siapa yang sakit?"
"Y-Yiren dan Yangyang jatuh dari rooftop sekolah."
"Bagaimana bisa?! Kami akan segera kesana sekarang!"
Pip!
Renjun meletakkan ponselnya diatas lantai dan menenggelamkan kepalanya.Ia terus menyalahkan dirinya sendiri,menyumpah serapahi dirinya sendiri sebelum akhirnya suara langkah kaki membuatnya menoleh kearah sumber suara.
Seseorang berjalan melewatinya,namun ia seperti tak asing dengan laki-laki itu.Keduanya saling menatap satu sama lain,sebelum tiba-tiba kepalanya merasakan sakit yang sangat hebat,suara dengungan yang nyaring itu membuat gendang telinganya ingin pecah rasanya.
"Lo tanya gue? Gue mana bisa kasih jawaban yang jelas,rasanya gue mati rasa waktu main sama mereka sebelum akhirnya gue jadiin boneka."
Kedua mata Renjun terbuka sempurna,suara yang sangat ia kenali membuatnya teringat suatu hal saat bersama Renjun dewasa waktu di perpustakaan hari itu.
"Boneka?"
Renjun berdiri dan menghadap kearah laki-laki itu pergi,"Huang Yangyang-ssi!"
Laki-laki itu menghentikan langkahnya,lalu menoleh kearah pemuda yang baru saja memanggil namanya,"A-anda...Huang Yangyang,adik tiri Huang Renjun kan?" Tanyanya membuat laki-laki itu berbalik badan dan berjalan kearah nya,"Kalau iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]2.What's Wrong? 2:Past and Future
Fanfic❨ 𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒐𝒇 𝑾𝒉𝒂𝒕'𝒔 𝒘𝒓𝒐𝒏𝒈?❩ ❝Ini bukan kesalahannya,mereka orang yang sama diwaktu yang berbeda❞ Jiwa pendendam dimasa lalu kembali datang untuk membalaskan dendamnya,mereka yang tak tahu apa-apa harus menjadi korban karena sebuah...