M^ ||53

23 4 1
                                    

Setiap yang kamu rasa, ku rasakan juga di waktu yang sama_-)))

________o0o________

Cahaya mentari yang mencoba masuk lewat ventilasi kamar Diba tidak berpengaruh pada ketujuh gadis yang bertumpang tindih tidak karuan dengan mata terpejam. Kemudian suara alarm mulai berbunyi dan mereka langsung bergegas untuk cuci muka dan turun ke meja makan.

"Kalian mau sarapan nasi gak?" Tanya Diba

"Siang aja 'deh kalo nasi." Jawab Dila

"Yaudah bikin omelette aja 'deh."

"Gue temenin, Dib." Sela Alexa

"Boleh banget. Yang lain tunggu di ruang tengah aja." usul Diba

Dan mereka akhirnya memutuskan jalur untuk mereka melangkah yaitu ruang tengah. Kecuali Diba dan Alexa yang bergegas ke dapur untuk membuat sarapan.

Di dapur tampak Diba mulai membuka lemari pendingin dan mengeluarkan bahan - bahan untuk membuat omelette dibantu dengan Alexa. Lalu mengambil nasi di rice cooker untuk dibuat omurice.

"Lo mau sekalian angetin nasi?"

"Enggak, gue mau bikin omurice soalnya gue gak biasa sarapan tanpa nasi."

"Owalah ya pantes aja lo 'kan emang punya maag."

"Nah itu." Diba terkikik

Setelah itu mereka berdua mulai berkutat di dapur membuat sarapan. Dan Diba memutuskan untuk sekalian memasak makan siang supaya nanti hanya perlu dipanaskan dan tidak akan memakan waktu lama lagi.

"Kita bawa masing-masing tiga bagian, Dib?" Tanya Alexa

"Sure" Diba mengangguk

Dan keduanya pun langsung berjalan membawa sarapan mereka ke ruang tengah yang langsung disambut suara gaduh perut keroncongan.

"Waw waw waw gercep banget ya." Seru Bela

"Ayoklah gaskan!!" Sinta menghampiri sarapan bagiannya duluan

"Wihh ngiler!" Medinda sudah kelaparan ternyata

"Woy udah buruan dimakan 'tuh keburu dingin." Sahut Naisya

"Sama - sama laper tuh" ujar Dila

"Tau aja." Naisya terkekeh

Setelah sarapan mereka semua tanpa terkecuali membersihkan alat makan yang mereka pakai dan kembali semula bermalas - malasan di ruang tengah. Alexa yang melihat semua temannya itu mulai geram. Karena dia sendiri sudah rapi dengan pakaian kesehariannya dan dengan wajah segar khas orang baru mandi.

"Kalian mau mandi kapan?" Alexa geram

"Lo dulu, Sya. Gue nyusul." Usul Sinta pada Naisya

"Kalo gue sih gak mau buru - buru mandi. Mendingan Bela dulu aja deh yang mandi." Naisya melempar cengiran

"Ih kok gue. Dingin banget loh ini jadi males mandi gue." Bela juga menampakkan  cengiran khasnya

"Kan bisa pake air anget." Ucapan Medinda disetujui semuanya

"Nah lo duluan aja deh kak Medinda."

"Nanti gue siapin bajunya." Sela Diba

Dan setelah saling melempar argumen akhirnya salah satu dari mereka ada yang mau mengalah dengan mandi pada urutan pertama setelah itu dilanjut yang lainnya.

Setelah semua selesai membersihkan diri, raga mereka kembali berkumpul di ruang tengah sambil menonton movie horor. Sebenarnya di antara mereka kebanyakan penakut. Tapi dengan dibekali rasa penasaran akhirnya mau tidak mau harus ikut menonton. Walau di beberapa waktu sempat parno juga. Sampai dengan salah satu dari mereka mulai membuka dialog.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang