M^ ||11

42 9 5
                                    

Haruskaku jadi orang berbeda
Hanya untuk membuat dirimu bahagia
Jangan lakukan
Hatiku bisa tertekan

'Author buchen'

_________________________________________________

"Nana silahkan duduk di kursi kosong" Perintah bu Rintan langsung di angguki Nana.

"Mari kita lanjutkan materi tadi" Bu Rintan

***Break***
"Sinta lo kenapa?" Tanya Diba

"Ngga ko, Dib" Sinta

"Cerita aja" Diba. Dan sinta menceritakan tentang semalam ternyata dia udah gak ada hubungan lagi sama kak Faqih

"Lo gausah pikirin dia lagi. Lo harus tunjukin kalo lo bahagia tanpa dia" Diba

"Iya Dib gw bisa tq ya" Sinta

*****

'Itu ada kak Nino tapi ko tumben ga sama kak Nathan sih" batin Diba

Nino berjalan mendekati Diba dan Sinta.
"Diba, disuruh ke sana sama Nathan" Ucap Nino sambil menunjuk ke koridor kelas 8A

"Oh iya kak tq ya" Diba

"Iya sip" Nino

"Sinta ko lo diem aja? Ayo temenin gw" Diba

"Sinta mau temenin gw di sini, Dib" Nino menggoda Sinta

"Ihh apaan sih" Sinta kesal

"Gw duluan ya nanti lo samperin gw plis" Diba memohon

"Gw ikut lo sekarang aja" Pinta Sinta

"Lo sama gw aja nanti susul mereka. Udah jangan ganggu mereka" Nino menarik tangan Sinta

"Yaudah byee" Diba sambil pergi

"Diba tolong gw" Sinta. Tapi Diba sudah tak terlihat.

"Kamu masih marah sama aku?" Tanya Nathan

"Ga marah ko. Kamu yang marah" Diba menggerutu

"Maap ya kemarin aku bukan marah" Nathan

"Tapi apa" Diba matanya bermiror-miror

"Aku takut kamu sedih terus karena aku. Aku khawatir" Nathan. Diba diam

"Sini kalo mau nangis" Nathan menepuk-nepukkan pundaknya sambil menarik kepala Diba.

"Nanti malah gajadi nangisnya" Diba kesal

"Ko gajadi?" Tanya Nathan sambil menarik pipi bawah Diba

"Kan keenakan" Diba membalikkan badannya ke samping

"Kalo lagi ngobrol tuh diliatin,Dib" Nathan gemas menarik pundak Diba sampai Diba menenggelamkan wajahnya di dada Nathan.'Tapi boong'

"Ihhh gamau" Diba memberontak

"Kalo eskrim mau kan?" Tanya Nathan

"Mau" Diba. 'Iwhh. Bayanginnya si Diba ini orangnya manja ya lebay lagi'

"Iya nanti dibeliin. Tapi sekarang jangan marah lagi ya. Tapi suka deh kalo kamu marah" Nathan menggoda Diba

"Ihh jangan suka!" Diba

"Gapapa kan sekarang aku suka semuanya yang ada di diri kamu" Nathan

"Hummm. Mau pulang" Diba

"Ini belum waktunya" Nathan

"Gamau di sini" Diba

"Iya aku anter ke kelas. Ntar pulangnya bareng aku" Nathan

_________________________________________________

"Iya, Bu." Bela terlihat sudah dari perpustakaan. Dan tiba-tiba Nana menginjak kakinya dengan sengaja.

"Kenapa diinjek?" Bela ketus

"Ga sengaja" Nana

"Gw tau lo sengaja!" Bela tidak ingin menatap mata Nana.

"Heyy gw di sini bukan di bawah" Nana menarik dagu Bela yang sedang menunduk agar menatapnya. Otomatis pandangan mereka bertemu untuk yang pertama kalinya.

"Ihhh gw mau pergi" Bela salting. Dia keseleo saat melenggang meninggalkan Nana. Dan Nana pun menahan tangan Bela agar tidak ke jatuh.

"Jangan dipegang!" Bela tetap kesal

"Sama sama" Nana

"Jangan harap gw berterimakasih" Bela

"Gw ga berharap, Bel" Nana

***Selasa***

Minggu depan akan diadakan syukuran HUT sekolah dan Hari Sumpah Pemuda. Dan pada hari itu diadakan lomba-lomba, diantaranya:

1. Melukis
2. Telling Story
3. Kalighrafi
4. Cerita Sunda
5. Puisi
6. Game
7. Undian kupon jalan santay

_________

"Mau pulang ya?" Tanya Nino

"Ngga kok." Sinta

"Ko di depan gerbang gini sih?" Nino

"Ya lagi pengen aja" Sinta

"Masasi. Udah bareng gw aja pulangnya" Nino

"Ihh enak aja bareng" Sinta

"Yang bakal enak itu lo" Nino

"Yaudah gw gamau enak" Sinta

"Kenapa gak mau hah?" Nino

"Nanti malah lo keenakan" Sinta

"Gw sekarang serius, gw mau anterin lo. Gw khawatir sama lo." Nino dengan muka tegang

"L-lo khawatir?" Sinta. Jantungnya sedang berdisko.'Ihh ko gw deg-degan' batin Sinta

"Iya gw jujur. Plis mau ya gw anterin pulang." Nino

"I-iya deh gw mau" akhirnya Sinta diantar pulang oleh Nino.

M^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang