Mencintai dalam sepi
Dan rasa sabar mana lagi
Yang harus kupendam
Dalam mengagumi dirimu oooo....
Melihatmu genggam tangannya
Nyaman di dalam pelukannya
Yang mampu membuat diriku
Tersadar dan sedikit menepi~~
________ooo________
Hidup di tengah kerumunan tawa itu membuat siapapun tak berhenti terlihat bahagia. Friendship adalah salah satu penyalur tawa kebahagiaan.
Kebahagiaan bukan hanya timb-tutt
Next aja dehh^
'Saatnya istirahat'
Saatnya jajan telah tiba. Nampak tak hanya sedikit orang yang berkumpul dengan habitatnya 'Eh ngga maksudnya kelompok jenis 'ishh sama aja' ' pokoknya itu' gak tau apa'.
Saat Diba dan Sinta berjalan menuju perkumpulan temannya, tiba-tiba jus yang ada di genggamannya tumpah. Karena tertabrak oleh seseorang dengan sengaja.
"Sory sory yaampun." Seseorang itu teman sekelasnya Diba yaitu Ridho.
"Gantiin jus gw!" Diba kesal
"Ntar gw ganti sama hati gw." Ridho tertawa
"Gila lo!" Diba mencubit perut Ridho
"Gapapa lo suka sama yang gila kan?" Ridho
"Apa maksud lo hah? Mau gw coret dari daftar kelas?" Tanya Diba dengan nada tinggi.
"Aduh jangan galak-galak dong. Eh tapi lo gemes juga kalo lagi marah." Goda Ridho
"Udah jangan banyak omong!" Seru Diba
"..."
"Heh kok diem?" Diba heran. Sinta sudah tidak ada di sampingnya. Kini ia berdua dengan Ridho yang notabennya menyebalkan.
"..."
"Ngomong woy!" Perintah Diba
"Tadi gw disuruh diem sama lo." Ucap Ridho dingin
"Yaudah cepet beliin gw jus abis itu anterin ke tempat gw!" Perintah Diba
"Gak bisa dong!" Ridho menentang
"Kenapa hah?!" Tukas Diba
"Lo harus usap wajah gw dulu." Ucap Ridho
"Enak aja! Modal beliin jus minta kayak gitu." Diba geram
Ridho mendekatkan wajahnya ke Diba.
"Mau apa lo! Cepet sana!" Diba mendorong tubuh Ridho.
"Nanti gw bawain." Ridho melenggang
'Dasar gak punya otak waras!' Diba mengumpat dalam hati.
Langsung saja Diba berjalan menuju teman-temannya.
"Lo tinggalin gw, Sin?" Tanya Diba kesal
"Hehe." Sinta
