M^ ||36

42 5 3
                                    

Jika kehidupan adalah selembar kertas,
Maka kuas adalah segala tindakan kita.

________o0o________

"Istirahat nanti tunggu ya?" Pinta Didi

"Ada apa?" Tanya Alexa

"Aku mau ajak kamu ke perpus" jawab Didi

"Tapi, aku udah ada janji" tolak Alexa

"Sama siapa? Sama cowok?" Tanya Didi spontan

"Astagfirullah, enggak lah" tepis Alexa

"Terus sama siapa?" Tanya Didi

"Sama Dila" jawab Alexa

"Emang gak bisa ditunda aja?" Tanya Didi

"Gak bisa," elak Alexa

"Yahh" Didi tampak letih

"Gimana kalo barengan aja?" Ajak Alexa

"Em gimana ya?" Didi berfikir

"Biar gak timbul fitnah juga" tawar Alexa

'Kalo Alexa ajak Dila, gue juga bisa ajak Habib dong?' Batin Didi

Didi nampak tersenyum

"Boleh deh" jawab Didi

"Oke, nanti ketemuan di perpus aja ya?" Pinta Alexa

"Oke deh"

Didi pamit dan melenggang pergi dari Alexa.

Pelajaran demi pelajaran sedang dilakukan oleh seluruh siswa. Tak sedikit siswa yang bermalas malasan melewati fase ini. Namun tak sedikit pula siswa yang sangat bersemangat bergelut dengan buku tebal, angka sekian digit, istilah dalam IPA, dan lain lagi.

Hingga kini waktunya untuk beristirahat dan mengisi perut yang sedari tadi sudah tak sabar ingin merasakan kekenyangan.

Alexa ingat janji dengan Dila dan Didi, ia beranjak dari kursi menuju kelas Dila. Dan baru saja ia keluar dari kelasnya, sudah nampak Dila yang sepertinya akan menghampirinya ke kelas.

Tak perlu lama lagi mereka langsung saja melangkah ke perpustakaan. Setelah sampai di perpustakaan tepatnya di dekat pintu sudah ada Didi dan Habib yang sedang menunggu mereka.

Dan betapa kagetnya Dila ketika menyadari kehadiran Habib diantara mereka. Apa yang harus Dila lakukan? Ketika seseorang yang udah ngasih keyakinan buat lo, tapi lo malah kasih keraguan dan dia sekarang ada di hadapan lo? Bahkan mereka ini berniat untuk ngobrol bareng. Tapi kenapa harus ada Habib?

Baru saja Alexa menganggukkan kepala pada Dila sebagai tanda meyakinkan, namun Dila berbalik dan melangkah.

"Dila,"

Habib memanggil Dila yang baru melangkahkan kakinya.

"G-g-gue gue lupa ada urusan" ucap Dila yang disusul dengan lari.

"Gue susul Dila dulu yah?" Pamit Habib

Mereka mengangguk

M^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang