M^ ||13

35 7 0
                                    

Di ruang guru

Diba dan Dila sedang menyetorkan hasil laporan infak harian ke Bu Ira. Dan terlihat ada seseorang yang tak asing yaitu Dio yang ternyata akan menghampiri ibunya.

"Dil, coba balik badan" Diba
"Gamau" Dila
"Kenapa" Diba
"Udah dehh" Dila
"Padahal tadi ada Kak Dio" Diba
"Yaudah si. Yuk keluar" Dila
"Iya iya" Diba

Setelah selesai pun, mereka langsung keluar dari ruang guru dan menghampiri para mimin.

"Kalian mau pulang sekarang?" Tanya Sinta
"Kayaknya iya" Naisya
"Yaudah kalo gitu gw duluan aja ya" Sinta
"Iya"
Sinta pun pergi meninggalkan mereka. Dan tak lama mereka juga pulang. Karena hari ini semua eskul diliburkan, kecuali eskul olahraga.

"Eh tunggu gw mau jajan dulu. Soalnya ga ada receh buat ongkos." Diba
"Lo mau jajan apa, Dib?" Tanya Luna
"Es aja lah" Diba
"Yaudah gw tungguin" Luna

Dan Diba sekarang sedang meminum es yang dibeli tadi. Tiba-tiba pandangan Diba mengarah ke 'konter' dilihatnya lelaki tinggi yang akan menaiki sepeda motornya memakai hoodie hitamnya yang tak asing adalah Nathan. Iya Nathan.

Baru saja Diba duduk di depan warung dengan temannya. Dari kejauhan,,

"Mau bareng?" Tanya Nathan
Diba tak menjawab, ia langsung membuang esnya karena kepergok Nathan, dan langsung menghampiri Nathan. Diba pulang bersama Nathan.

Di perjalanan Nathan sedikit memarahi Diba karena ternyata Nathan mengetahui tadi Diba sedang meminum es tapi langsung dibuang saat ada Nathan.

"Jangan minum es lagi" Nathan dingin
"Iya" Diba menunduk
"Awas ya nanti di rumahnya makan" Nathan Diba menggangguk
"Besok latihan palang merah ya?" Diba mengangguk lagi
"Semangat ya. Dan jangan lupa bawa makan dari rumahnya" Nathan
"Iya"

Sebenarnya Diba paling males kalo harus bawa makan dari rumah. Apalagi kalo dimakannya siang.

^^^^^^

Jum'at berkah

Saat masih pagi sekali sudah terlihat banyak siswa yang berkerumun di sekitar koridor kelasnya masing-masing, tak terkecuali dengan 'para mimin'.

"Gw sama Diba ke Bu Ela dulu, terus Reina sama Alexa langsung aja ambil mic di ruang wakasek" Jelas Dila
"Sip deh"

Terlihat Diba dan Dila sedang mempersiapkan untuk acara apa yang akan dilaksanakan. Dan ternyata Bu Ela memutuskan hari ini siswa putri akan melaksanakan 'kultum dhuha' di Aula.

Sementara itu, yang lainnya sibuk mempersiapkan alat-alat pengeras suara. Dan bersiap untuk sholat Dhuha bersama.

Skipp>>>

Semua siswa telah memasuki kelasnya masing-masing, namun masih ada beberapa siswa yang berkeliaran di luar ataupun nongkrong di kantin.

"Emang gaada pr ya?" Tanya Diba
"Kayaknya gaada" Jawab Sinta
"Syukur dehh" Diba
"Iya, minggu ini serasa lega sering kali tanpa beban" Sinta
"Iya juga" Diba

Rasa-rasanya suhu di kelas 8D sangat panas.

"Assalamualaikum" Pak Yus
"Waalaikumsalam"
"Siapa yang tidak hadir?" Tanya Pak Yus
"Hadir semua, Pak" Sinta
"Oke." Pak Yus melenggang meninggalkan kelas.
"Gitu doang? Kirain mau ngasih tugas. Syukur dehh kalo ngga" gumam Diba

PULANGG!!!***

"Lo mau sholat Dzuhur di sini?" Tanya Naisya
"Ngga deh, di rumah aja" Jawab Bela
"Kalo gitu pulang langsung aja yuk" Ajak Naisya
"Yuk"

Tiba-tiba Dila dan Alexa menghampiri Naisya dan Bela yang akan pulang.

"Eh kalian mau pulang?" Tanya Alexa
"Iya nih, udah pengen rebahan" Naisya
"Sama gw juga" Dila
"Yaudah pulang bareng aja" Ajak Naisya
"Iya, eh btw Diba sama Sinta ko gaada?" Tanya Bela
"Diba mau bantuin Sinta ngenilai kebersihan kelas dulu" Jelas Alexa
"Ohh gitu ya" Bela
"Kita jajan dulu aja yuk" Ajak Dila
"Yukk"

Mereka ber-empat sedang duduk di kursi pelanggan dekat gerobak siomay.

Di tempat lain

"Eh kapan kita mulai?" Diba tak sabar
"Nanti nunggu sholat jum'at selesai" Jelas Sinta
"Eh gppa dehh biar sekalian nunggu kak Nathan" Diba
"Ya iya tuhh" Sinta
"Seenggaknya gw ga munafik sama tujuan gw" Diba
Mereka tertawaaa

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Mentari kini tampak enggan untuk bersinar.

Naisya berangkat pagi sekali hari ini.

"Sepi banget lah" Gumam Naisya. Ada tangan yang menutupi matanya secara diam-diam. Naisya terus menyebutkan nama-nama orang yang dia kenal. Mungkin saja salah satu namanya adalah orang ini.

"Diba ya?" Tebak Naisya
"Ihh ko gw" Diba. Dan benar saja Diba yang menutupi mata Naisya, tapi dia keceplosan.
"Elahh,, gaada kerjaan banget" Naisya
"Iya nih, belum pada dateng ya? Eh tumben lo udah di sini aja pagi-pagi?" Diba heran
"Heem gw lagi semangat aja" Naisya
"Ga percaya tuh gw" Diba
"Eumm" Naisya menunduk
"Lo cerita aja" Tawar Diba
"Gw semalem udahan sama Fawzan" Naisya
"Ko bisa?" Tanya Diba
"Awalnya dia yang buat kesalahan, padahal gw udah maklumin. Tapi dia malah berubah, Dib" Naisya
"Yaampun pasti stok egonya banyak tuh jadi dibuang-buang." Diba geram sendiri
"Mungkin. Yaudah lah gwnya juga gamau mikirin dia lagi" Naisya
"Iya udah buat apa mikirin orang kea gitu" Diba

Mereka terus berbincang sambil saling bertukar cerita. Sampai tampak banyak siswa yang telah berkerumun.

M^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang