7 Semideus || Nct Dream

Δεκαεπτά

[Δεκαεπτά (Dekaeptá) : tujuh belas]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tok tok tok

"Woy Jeno keluar!"

Jeno mendengus jengkel, ia tentu mengenali si pemilik suara yang sibuk menggedor gedor pondoknya.

Tidak lain, si putra terakhir Hermes.

Ia beranjak dari tepi tempat tidurnya untuk menyambut tamunya siang ini.

Cklek

"Gak ada sopan sopannya yah lu, mau gua kirim ke tartaros? Atau digigit sama ceberus?"

Jisung menunjukkan cengiran lebarnya. "Gak sih"

"Ngapain kesini?"

Jisung merogoh saku celananya dan menyodorkan sebuah kotak kecil pada Jeno.

"Nih dari bapak lu"

Jeno menukikkan alisnya heran, dengan ragu ia menerima kotak tersebut.

"Ini apaan?"

"Surat"

Dahi Jeno mengkerut, makin merasa heran dengan kotak di tangannya. Bahkan kotak itu tidak terlihat seperti surat.

"Nih gini, kita masuk dulu mending"

Jisung mendorong Jeno masuk kedalam pondok, sedangkan Jeno berseru protes.

"Apaan sih anjing?"

"Diem dulu"

Jisung menutup pintu pondok Jeno, lalu kembali beralih pada kotak kecil ditangan Jeno.

"Begini"

Jisung membuka kotak itu, menunjukkan benda berbentuk lingkaran yang membuat Jeno agak terkagum.

"Taro sidik jari lu disana di kacanya, bakal ke detect, gua keluar ya urusan gua udah selesai, bye!"

Jisung langsung berlari keluar dari pondok Jeno dan menutup pintu agak kencang hingga membuat si pemilik pondok terpenjat kaget.

"Rese tuh bocah"

Jeno kembali menatap benda itu dengan tatapan ragu. Dengan ragu ia menaruh sidik ibu jarinya pada kaca, sesuai kata Jisung.

"Welcome prince of underworld"

"Woah!"

Jeno bersorak kala benda berbentuk lingkaran itu mengeluarkan cahaya biru. Bahkan benda itu terbang keluar dari kotak kecil tersebut dan mengeluarkan suara robot perempuan.

"You've got a message from Hades, king of underworld. Here's the massage."

"Tes tes 1 2 3, Ceberus! Jangan nakal atau saya bakal kurung kamu di tartaros"